41
Setiap indikator mempunyai jumlah pernyataan yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan indikator ada yang mempunyai cakupan yang lebih luas dan ada
pula indikator yang cakupannya lebih sempit. Seperti indikator kondisi kesiapan pengetahuan memiliki cakupan yang lebih luas daripada indikator kondisi
kesiapan fisik, mental, emosional, sarana dan prasarana serta motivasi. Dalam penentuan banyaknya butir pernyataan ini seluruh kondisi kesiapan
berjumlah 100 dengan rincian butir pernyataan indikator kondisi kesiapan fisik memiliki prosentase sebesar 16 atau 8 butir pernyataan. Butir pernyataan
indikator kondisi kesiapan mental memiliki prosentase sebesar 8 atau 4 butir pernyataan. Butir pernyataan indikator kondisi kesiapan emosional prosentase
sebesar 16 atau 8 butir pernyataan. Butir pernyataan indikator kesiapan sarana dan prasarana prosentasenya sebesar 8 atau 4 butir pernyataan. Butir pernyataan
indikator kesiapan motivasi memliki prosentase sebesar 13 atau 6 butir pernyataan dan butir pernyataan indikator kondisi kesiapan pengetahuan
prosentasenya sebesar 39 atau 19 butir pernyataan.
G. Uji Coba Instrumen
Agar suatu instrumen dapat memperoleh hasil yang diandalkan, maka instrumen harus memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Sehingga sebelum
instrumen digunakan untuk penelitian, instrumen akan diujicobakan validitas dan reliabilitasnya. Uji coba dilakukan pada 30 siswa jasa boga SMK N 3 Wonosari
tahun ajaran 2011-2012 yang merupakan bagian dari populasi penelitian tetapi bukan termasuk ke dalam sampel penelitian. Berdasarkan undian yang dilakukan
terpilih 5 siswa kelas X jasa boga 1, 5 siswa kelas X jasa boga 2, 5 siswa kelas XI
42
jasa boga 1, 5 siswa kelas XI jasa boga 2, 5 siswa kelas XII jasa boga 1, dan 5 siswa kelas XII jasa boga 2.
1. Mengukur Tingkat Validitas Instrumen Pengukuran validitas instrumen ini untuk menentukan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen yaitu mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total
dipandang sebagai nilai Y. Adapun rumus yang digunakan dalam mengukur tingkat validitas instrumen adalah korelasi Product Moment dari Pearson sebagai
berikut :
Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi antara x dan y N
= Jumlah responden ∑ xy = Total perkalian antara skor butir dengan skor total
∑ X = jumlah skor butir pernyatan ∑ Y = Jumlah skor total pernyataan
∑ X
2
= Jumlah kuadrat skor butir ∑ Y
2
= Jumlah kuadrat skor total Suharsimi Arikunto, 2006:170 Setelah r
xy
hitung ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan tabel untuk mengetahui butir yang valid dan tidak valid. Dengan pedoman bila r hitung
≥ r tabel pada signifikansi 5, maka butir item valid dan bila r hitung r tabel, maka butir item itu tidak valid. Jumlah responden yang mengikuti uji coba
instrumen sebanyak 30 orang dengan taraf signifikansi 5 maka r tabelnya adalah 0,361. Yang digunakan dalam pengumpulan data adalah butir-butir yang valid.
Cara mengukur tingkat validitas instrumen akan dilakukan dengan bantuan komputer SPSS 16.
43
Berdasarkan sub variabel dengan variabel kondisi kesiapan menurut siswa yang dilakukan siswa sebelum mengikuti tes ujian tertulis yang dikembangkan
menjadi 49 butir pernyataan terdiri dari 31 butir pernyataan positif dan 18 butir pernyataan negatif menunjukkan bahwa 45 butir pernyataan dinyatakan valid
sedangkan 4 butir pernyataan gugur yaitu butir pernyataan nomor 3, 7, 15 dan 29. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 3, hal. 125.
2. Mengukur Tingkat Reliabilitas Instrumen Selanjutnya dilakukan pengukuran reliabilitas untuk menentukan
reliabilitas suatu instrumen. Instrumen dikatakan reliable apabila “instrumen
tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya” Suharsimi Arikunto, 2006:179. Adapun rumus yang digunakan dalam mengukur
tingkat reliabilitas instrumen adalah rumus Alpha sebagai berikut : r
11
= [
� �−1
] [1-
Σ σ
2
b σ
2
t
] Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pernyataan
∑σ
2
b = Jumlah varians butir Σ
2
t = Varians total
Suharsimi Arikunto, 2006:109 Hasil perhitungan menggunakan rumus diatas diinterpretasikan dengan
tingkat keandalan koefisien, yang menurut Suharsimi Arikunto 2006:276 adalah sebagai berikut :
Antara 0,800 sampai 1,000 adalah sangat tinggi Antara 0,600 sampai 0,799 adalah tinggi
Antara 0,400 sampai 0,599 adalah cukup Antara 0,200 sampai 0,399 adalah rendah
Antara 0,000 sampai 0,199 adalah sangat rendah
44
Dari kelima tingkat keandalan koefisien diatas, yang digunakan sebagai indikator instrumen dinyatakan reliabel adalah 0,600. Jadi instrumen dikatakan
reliabel jika mempunyai tingkat keandalan koefisien ≥ 0,600. Berdasarkan uji reliabilitas instrumen yang telah dilakukan dengan bantuan komputer spss 16,
hasilnya untuk uji reliabilitas kesiapan mengikuti tes ujian hasilnya menunjukkan harga keandalan koefisien sebesar 0,926 0,600, ini berarti bahwa instrumen
kesiapan mengikuti tes ujian dikatakan reliabel pada tingkat keandalan koefisien sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 3, hal.
124.
H. Teknik Analisis Data