Kondisi Kesiapan Emosional Kondisi Kesiapan KebutuhanSarana dan Prasarana

57 Dari hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa kesiapan mengikuti tes ujian sub indicator kondisi kesiapan mental siswa SMK N 3 Wonosari dalam kondisi sangat baik karena nilai empiris berada pada kriteria kategori sangat baik X ≥ 14 atau 66,67.

c. Kondisi Kesiapan Emosional

Jumlah butir pernyataan untuk mengetahui kesiapan mengikuti tes ujian dilihat dari sub indikator kondisi kesiapan emosional adalah 8 butir pernyataan. Data yang diperoleh mempunyai nilai minimal 19, nilai maksimal 28 dan rentang datanya 9. Sedangkan setelah dianalisis dengan statistik deskriptif didapatkan nilai Mean M 24,45; Modus Mo 25; Median Me 25 dan Standar Deviasi SD 1,617 Dari data yang diperoleh dapat dibuat distribusi frekuensi sebagaimana tampak pada Tabel 8. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kondisi Kesiapan Emosional. INTERVAL NILAI Fi Frekuensi Relatif 19-20 2 1,52 21-22 13 9,85 23-24 44 33,33 25-26 66 50 27-28 7 5,30 Total 132 100 58 Dari Tabel 8. diatas dapat digambaran dengan histogram sebagai berikut : Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Kondisi Kesiapan Emosional. Dari Tabel 8. dan hasil perhitungan secara deskriptif yang dilakukan kemudian diketahui rentang minimum dan maksimumnya sehingga diketahui luas jarak sebenarnya. Selain itu juga diketahui standar deviasi dan mean teoritisnya dapat dilihat di lampiran 6, hal 146. Selanjutnya dilakukan penggolongan subjek dalam 4 kategori sesuai dengan Tabel 9. Tabel 9. Kategori Kecenderungan Kondisi Kesiapan Emosional. Skor Nilai Kategori F Prosentase X ≥ 26 Sangat Baik 38 28,79 24 ≤ X 26 Baik 60 45,46 21 ≤ X 24 Tidak Baik 32 24,24 X 21 Sangat Tidak Baik 2 1,52 Jumlah 132 100 59 Dari Tabel 9. di atas dapat digambarkan dengan diagram pie berikut ini : Gambar 6. Diagram Pie Kesiapan Mengikuti Tes Ujian Sub Indikator Kondisi Kesiapan Emosional. Dari hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa kesiapan mengikuti tes ujian sub indikator kondisi kesiapan Emosional siswa SMK N 3 Wonosari dalam kondisi baik karena nilai empiris berada pada kriteria kategor baik 24 ≤ X 26 atau 45,46.

d. Kondisi Kesiapan KebutuhanSarana dan Prasarana

Jumlah butir pernyataan untuk mengetahui kesiapan mengikuti tes ujian dilihat dari sub indikator kondisi kesiapan emosional adalah 4 butir pernyataan. Data yang diperoleh mempunyai nilai minimal 11, nilai maksimal 16 dan rentang datanya 5. Sedangkan setelah dianalisis dengan statistik deskriptif didapatkan nilai Mean M 14,08; Modus Mo 14; Median Me 14 dan Standar Deviasi SD 1,001 Dari data yang diperoleh dapat dibuat distribusi frekuensi sebagaimana tampak pada Tabel 10. 60 Tabel 10. Distribusi Frekuensi Kondisi Kesiapan KebutuhanSarana dan Prasarana. INTERVAL NILAI Fi Frekuensi Relatif 11-12 7 5,30 13-14 75 56,82 15-16 50 37,88 Total 132 100 Dari Tabel 10. diatas dapat digambaran dengan histogram sebagai berikut : Gambar 7. Histogram Distribusi Frekuensi Kondisi Kesiapan KebutuhanSarana dan Prasarana. Dari Tabel 10. dan hasil perhitungan secara deskriptif yang dilakukan kemudian diketahui rentang minimum dan maksimumnya sehingga diketahui luas jarak sebenarnya. Selain itu juga diketahui standar deviasi dan mean teoritisnya dapat dilihat di lampiran 6, hal. 146. Selanjutnya dilakukan penggolongan subjek dalam 4 kategori sesuai dengan Tabel 11. 61 Tabel 11. Kategori Kecenderungan Kondisi Kesiapan KebutuhanSarana dan Prasarana. Skor Nilai Kategori F Prosentase X ≥ 15 Sangat Baik 50 37,88 14 ≤ X 15 Baik 48 36,36 12 ≤ X 14 Tidak Baik 31 23,49 X 12 Sangat Tidak Baik 3 2,27 Jumlah 132 100 Dari Tabel 11. di atas dapat digambarkan dengan diagram pie berikut ini : Gambar 8. Diagram Pie Kesiapan Mengikuti Tes Ujian Sub Indikator Kondisi Kesiapan KebutuhanSarana dan Prasarana. Dari hasil analisis data di atas dapat diketahui bahwa kesiapan mengikuti tes ujian sub indikator kondisi kesiapan kebutuhansarana dan prasarana siswa SMK N 3 Wonosari dalam kondisi sangat baik karena nilai empiris berada pada kriteria kategori sangat baik X ≥ 15 atau 37,88. 62

e. Kondisi Kesiapan Motivasi