20
f. Cara Mengukur Kesiapan
Menurut Wayan Nurkanca 1983:217 ada dua jenis tes yang dapat digunakan untuk menilai kesiapan, yaitu :
a. Tes Hasil Belajar Salah satu cara untuk menilai kesiapan belajar ialah dengan mendasarkan
kepada prestasi yang mereka capai dalam tes hasil belajar. Apabila seorang anak telah mencapai prestasi yang cukup memadai dalam pelajaran yang telah
diajarkan, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa anak tersebut telah siap untuk menerima pelajaran baru. Seorang anak yang telah mencapai hasil belajar yang
cukup memadai pada akhir tahun, maka ia sudah siap untuk menerima pelajaran yang akan diberikan pada permulaan tahun ajaran baru. Anak yang tidak
mencapai prestasi yang baik pada akhir tahun ajaran, berarti ia belum siap untuk menerima pelajaran baru, sehingga anak tersebut perlu mengulang untuk
mematangkan pelajaran yang sebelumnya.
b. Tes Prognostik Tes prognostik adalah satu grup tes bakat yang disusun untuk meramalkan
kesiapan belajar atau tingkat kesuksesan yang mungkin dicapai dalam beberapa pelajaran atau segi-segi tertentu daripada pendidikan. Prinsip dari tes ini seperti
mengukur taraf kesiapan umum, taraf kesiapan membaca, taraf kesiapan menulis, taraf kesiapan menghitung.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai kesiapan dapat diukur dengan tes hasil belajar dan tes prognostik. Tes hasil belajar untuk
menentukan prestasi belajar siswa sedangkan tes prognostik untuk meramalkan bakat yang dimiliki siswa.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Prestasi juga diartikan sebagai penguasaan keterampilan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan pada nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru Poerwodarminto, 1990:70.
Prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program atau proses penilaian untuk menggambarkan
prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai kriteria yang ditetapkan Muhibbin Syah, 2005:14. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil konkret yang dapat
21
dicapai pada saat atau pada periode tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai
seseorang atau siswa dalam proses pembelajaran yang ditujukan dengan nilai angka yang diberikan oleh guru.
Untuk memahami tentang pengertian belajar disini akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar, ada beberapa pendapat para ahli
tentang definisi belajar. Menurut Oemar Hamalik 2004:21 pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang relatif baik yang diamati maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam
interaksinya dengan lingkungan. Menurut Hilgard dan Bower di kutip oleh Ngalim Purwanto 2006:84
mengemukakan “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan-
keadaan sesaat seseorang”. Sesuai dengan pendapat diatas, Slameto 2003:2 mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebgai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut Slameto 2003:3-5 :
1 Perubahan dalam belajar terjadi secara sadar, misalnya menyadari pengetahuan, kecakapannya, kebiasaannya bertambah.
2 Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional, satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan dan proses belajar berikutnya. 3 Perubahan belajar bersifat positif dan aktif, perubahan senantiasa bertambah
dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha sendiri.
4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
22
5 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu perubahan tingkah laku individual yang diperoleh dari pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungannya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia 1990:700, merumuskan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan keterampilan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dalam tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Menurut Tirto Negara 1995:25 prestasi belajar adalah untuk penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu.
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:33 prestasi belajar adalah hasil usaha nyata yang diukur untuk memenuhi kebutuhan intruksional. Menurut Sumadi
Suryabrata 2001:297 berpendapat bahwa prestasi belajar sebagai nilai-nilai yang merupakan bentuk perumusan terakhir yang diberikan oleh guru terkait dengan
kemajuan siswa selama waktu tertentu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
pegukuran dan penilaian dari suatu proses belajar meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam angka nilai atau huruf selama
masa tertentu yang diberikan oleh guru.
23
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar