82
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi masing- masing variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Uji linier
diketahui dengan melihat harga koefisien F pada baris deviation from linierity yang tercantum dalam tabel ANOVA tabel dari output yang dihasilkan oleh
perhitungan SPSS 16. Dari harga F tersebut kemudian dikonsultasikan dengan F tabel. Kriteria
yang digunakan yaitu garis regresi dikatakan linier jika koefisien F hitung lebih kecil dari pada F tabel. Selain itu uji linieritas dapat diketahui dari nilai
signifikansi pada baris deviation from linierity yang tercantum dalam ANOVA tabel dari output yang ditentukan yaitu 5 0,05. Hasil uji linearitas dapat dilihat
pada Tabel 29. Tabel 29. Ringkasan Hasil Uji Linieritas.
No. Variabel
F Hitung Sig
Alpha 5 Keterangan
1 X
– Y 1,504
0,79 0,05
Linier
4. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan pendeskripsian data penelitian, pengujian prasyarat analisis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap
hipotesis yang telah dikemukakan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS 16.
Berikut akan dijelaskan hasil pengujian hipotesis tersebut. Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi r
xy
antara kesiapan mengikuti tes ujian X dengan prestasi belajar mata pelajaran produktif
Y. Hasil pengujian dikonsultasikan dengan r
tabel
dengan taraf signikansi 5 dan
83
N= 132 sebesar 0,176 .
Jika r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka disimpulkan H diterima dan sebaliknya apabila r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka disimpulkan H ditolak.
Tabel 30. Korelasi Kesiapan Mengikuti Tes Ujian X dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Y.
Korelasi Variabel
Harga r p
Kesimpulan Bebas
Terikat Hitung
Tabel Pearson
X Y
0,312 0,176
0,00 Signifikan
Berdasarkan koefisien korelasi r
xy
yang dihasilkan dari output SPSS menunjukkan bahwa korelasi variabel kesiapan mengikuti tes ujian X dengan
prestasi belajar mata pelajaran produktif Y besarnya 0,312. Hasil ini menunjukkan bahwa r
hitung
0,312 lebih besar dari r
tabel
0,176 .
Hal ini berarti H ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulan terdapat hubungan positif antara
kesiapan mengikuti tes ujian X dengan prestasi belajar mata pelajaran produktif Y siswa SMK N 3 Wonosari.
C. Pembahasan Hasil penelitian
1. Kesiapan Siswa Mengikuti Tes Ujian
Kesiapan tes ujian adalah keseluruhan kondisi siswa yang membuatnya siap untuk memberikan responjawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu tes
yang akan memberikan hasil yang semaksimal mungkin bagi siswa yang bersangkutan. Kondisi ini meliputi kondisi fisik, mental, emosional, sarana dan
prasarana, motivasi dan pengetahuan. Berikut akan dijelaskan satu per satu sejauh mana kesiapan mengikuti tes
ujian siswa tersebut.