40 Pulau Panggang bervariatif. Nilai TAN di daerah sekitar Pulau Panggang cukup
tinggi menunjukan perairan tersebut telah tercemar. Letak Pulau Panggang terlewati jalur transportasi wisatawan yang datang ke Pulau Pramuka atau Pulau
Semak Daun. Hal ini berpengaruh terhadap pencemaran yang terjadi dimana wisatawan tersebut membuang sampah secara sembarangan di laut. Diduga pula
nilai TAN yang bervariatif berkaitan dengan sistem limbah buangan yang tidak terfokus pada satu arah. Kandungan ammonia dan nitrogen diperlukan dalam
proses metabolisme tubuh. Oleh karena itu limbah buangan rumah tangga pun berguna bagi kelangsungan hidup biota laut, namun dalam kadar yang rendah.
Kondisi kualitas air berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup ikan kerapu. Jika kualitas perairan tidak sesuai dengan habitat asal kerapu, maka
keberlangsungan hidup ikan kerapu akan terganggu. Kualitas air juga dapat memicu timbul atau sebagai faktor pembawa penyakit bagi ikan kerapu. Kondisi
kualitas air pun berhubungan dengan kuantitas pakan rucah di alam. Saat kualitas air cuaca memburuk, misal gelombang tinggi, maka proses penangkapan ikan
rucah akan menjadi lebih sulit dan ikan rucah pun cenderung berenang ke perairan yang lebih dalam untuk mencari perlindungan dari gelombang tinggi.
4.3 Analisis Usaha Kerapu Macan dan Kerapu Bebek
Kegiatan usaha merupakan kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu kesatuan dengan menggunakan sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki baik sebagaian maupun seluruhnya yang dikorbankan dari penggunaan masa sekarang untuk memperoleh manfaat dimasa depan
Soekartawi, 2003. Kegiatan usaha budidaya termasuk kegiatan yang berorientasi pada keuntungan. Analisis usaha pada usaha pembesaran kerapu di Pulau
Panggang meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya RC, analisis Payback Period PP dan analisis Break Even Point BEP.
1 Analisis Keuntungan
Analisis pendapatan usaha digunakan untuk menghitung besarnya keuntungan yang diperoleh pada usaha pembesaran kerapu macan dan kerapu
bebek. Pada analisis pembesaran kerapu macan dan kerapu bebek ini, biaya yang harus dikeluarkan pembudidaya dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
41 Usaha pembesaran kerapu macan membutuhkan biaya sebesar Rp 8.497.333,00
Rp 116.401,83m
2
dengan total penerimaan Rp 6.988.975,00 Rp 95.739,37 m
2
sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp – 1.508.359,00 Rp – 20.662,00 m
2
. Sedangakan untuk usaha pembesaran kerapu bebek membutuhkan biaya sebesar Rp 12.225.583,00 Rp 167.857,00m
2
dengan total penerimaan Rp 20.304.720,00 Rp 278.146,85m
2
sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 8.051.137,00 Rp 110.289m
2
. Perhitungan dilakukan dengan asumsi satu tahun terdapat satu musim sebab lama pemeliharaan kerapu macan membutuhkan
waktu 9 bulan dan lama pemeliharaan kerapu bebek ialah 12 bulan. Perhitungan analisa usaha pembesaran kerapu macan dan kerapu bebek dapat dilihat pada
Tabel 6. Tabel 6. Analisis Usaha Pembesaran Kerapu Macan dan Kerapu Bebek di Pulau
Panggang, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu
No Keterangan
Kerapu Macan Kerapu Bebek
Satuan Jumlah Harga
Satuan Harga Total
Jumlah Harga
Satuan Harga Total
Investasi 1 Konstruksi
KJA Bambu
Hitam Diameter 9 cm
Batang 28 18.000 504.000
28 18.000 504.000
Drum Pelampung
Buah 17 70.000
1.190.000 17 70.000
1.190.000 Tali
Tambang 6 mm
Kg 3 42.000
126.000 3 42.000
126.000 Tali
Jangkar Polyethyline 8
mm Meter
128 4.000 512.000
128 4.000 512.000
Paku Kg
5 20.000 100.000
5 20.000 100.000
Upah Pembuatan
KJA dan jangkar TK
operasional Paket
1 770.000 770.000
1 770.000 770.000
Upah Pembuatan
Jaring Paket
1 200.000 400.000
1 200.000 400.000
Upah Tarik
KJA dan Kapal
Paket 1 100.000
100.000 1 100.000
100.000 2
Jaring Kantong
1 500.000 100.000
1 500.000 100.000
3 Waring
Kantong 10 30.000
300.000 10 30.000
300.000 4
Pemberat Buah
24 3.000 72.000
24 3.000 72.000
5 Kapal Buah
1 1.500.000 300.000
1 1.500.000 300.000
6 Mesin Buah
1 2.700.000 540.000 1
2.700.000 540.000
Total Investasi 4.804.000
4.804.000
Biaya Tetap
7 Tenaga Kerja
Pemeliharaan Rpsiklus 1
1.820.000 1.820.000 1 2.812.500
2.812.500 8 Perbaikan
Jaring Rpsiklus
1 60.000 60.000
1 60.000 60.000
9 Penyusutan Rpsiklus 1
1.189.333 1.189.333 1
1.189.333 1.189.333
42
10 11
Perawatan KJA
Perbaikan Waring
Rpsiklus Rpsiklus
1 1
75.000 15.000
75.000 15.000
1 1
75.000 15.000
75.000 15.000
12 Alat
Produksi Serok
Unit 2 25.000
50.000 2 25.000
50.000 Sterofom
Unit 2 20.000
40.000 2 20.000
40.000 Tudung
Saji Unit
2 15.000 30.000
2 15.000 30.000
Bambu Penarik
Waring Unit
2 15.000 30.000
2 15.000 30.000
Tempat Pakan
Unit 1 5.000
5.000 1 5.000
5.000 Gunting
Unit 1 7.000
7.000 1 7.000
7.000 Dirigen
Unit 2 30.000
60.000 2 30.000
60.000
Total Biaya Tetap 3.381.333
4.446.833
Biaya Variabel
12 Benih Ekor
400 10.000 4.000.000 200
22.500 4.500.000
13 Pakan Rucah Kg
199 3.000 598.000
614 3.000 1.842.750
14 Obat-Obatan
Gram 11 20.000
225.000 15 20.000
300.000 15 BBM
Liter 94
4.500 421.200
312 4.500
1.404.000
Total Biaya Variabel 5.116.000
7.806.750 Modal Kerja
8.497.333 12.253.583
Penerimaan 17 Ikan
Konsumsi Kg 58
120.000 6.988.975
66 350.000 20.304.720
Total Penerimaan 6.988.975
20.304.720
Keuntungan -1.508.359
8.051.137 Keuntungan
Per Musim
Tanam Rp -1.508.359
8.051.137
Analisis Usaha
RC 0,8
1,7 Pay Back Period Tahun
- 0,60
Break Even Point Rp 12.617.391
7.224.510 Break Even Point Kg
203 4.803
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2011 Biaya setelah memperhitungkan input usaha biaya bersama
2 Analisa Imbangan Penerimaan dan Biaya
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana manfaat diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan. Pada penelitian ini
untuk usaha pembesaran kerapu macan diketahui nilai RC menunjukan angka 0,8 yang artinya bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan pada usaha
pembesaran kerapu macan ini akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 0,8. Sedangkan untuk usaha pembesaran kerapu bebek pada penelitian ini nilai RC
menunjukan angka 1,7 yang artinya bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan pada usaha pembesaran kerapu bebek akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp
1,7. Nilai RC yang lebih dari satu menunjukan bahwa suatu usaha layak untuk dijalankan.
3 Analisis Payback Period PP
Analisis Payback Period PP bertujuan untuk mengetahui seberapa cepat
43 investasi yang ditanamkan pada usaha pembesaran kerapu di Pulau Panggang ini
dapat kembali. Pada usaha pembesaran kerapu macan tidak dapat dihitung nilai PPnya sebab usaha yang dilakukan menunjukan nilai keuntungan bernilai negatif.
Sedangkan pada usaha pembesaran kerapu bebek nilai PP menunjukan angka 0,60 tahun yang artinya bahwa modal yang dikeluarkan dapat kembali dalam 0,60
tahun 1 musim tanam. 4
Analisis Break Even Point BEP Break Even Point BEP merupakan suatu nilai dimana hasil penjualan
output produksi sama dengan biaya produksi. Pada kondisi aktual break even point ini pengusaha mengalami impas. Perhitungan BEP ini digunakan untuk
menentukan batas minimum produksi untuk usaha pembesaran kerapu di Pulau Panggang.
Nilai BEP untuk usaha pembesaran kerapu macan adalah sebesar Rp 12.617.391,00 dan nilai BEP kerapu bebek menunjukan angka Rp 7.224.510,00
yang berarti titik impas untuk usaha pembesaran kerapu macan terjadi pada saat nilai penerimaan dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 12.617.391,00 dan
sebesar Rp 7.224.510,00 untuk kerapu bebek. Pada kondisi ini pembudidaya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menanggung kerugian.
4.4 Faktor Produksi Kerapu Macan