Analisis Finansial TINJAUAN PUSTAKA

10 Pemeriksaan kualitas air menurut SNI 01-6488.4-2000 minimum dilakukan 2 kali seminggu. Cara pengukuran kualitas air suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan termometer untuk mengukur suhu, refractometer untuk mengukur salinitas, pH meter atau kertas lakmus untuk mengukur pH, DO meter untuk mengukur oksigen terlarut dan water quality test kit untuk mengukur kualitas air lainnya sesuai dengan petunjuk kerja masing- masing alat yang digunakan. Dalam kegiatan usaha pembesaran kerapu juga menggunakan anastesi, desinfektan dan obat-obatan menurut SNI 01-6488.4-2000 Tabel 1. Tabel 1. Standar Penggunaan Jenis dan Dosis Anastesi, Desinfektan dan Obat- obatan pada Pembesaran Ikan Kerapu Jenis Dosis Keterangan Treflan 1 ppm Dioleskan Acriflavin 5 – 10 ppm Perendaman 1 – 2 jam Prefuran 1 ppm Perendaman 30 – 60 menit Methilyne blue 3 – 5 ppm Perendaman 30 – 60 menit Vitamin C 2 – 4 gkg pakan Pencampuran dalam pakan Multivitamin 3 – 5 gkg pakan Pencampuran dalam pakan Sumber : SNI 01-6488.4-2000 Perawatan KJA pun perlu dilakukan dalam usaha pembesaran kerapu. Pengecekan jaring dan waring yang digunakan diperlukan agar ikan tidak dapat lolos dari dalam jaring atau waring yang rusak. Pembersihan jaring dan waring dapat dilakukan dengan penyemprotan air dan penjemuran atau hanya dengan penjemuran saja Darmansah 2009.

2.7 Analisis Finansial

Analisis finansial adalah analisis yang dilakukan terhadap suatu proyek, dimana proyek dilihat dari sudut badan atau orang yang menanamkan uangnya dalam proyek maupun yang memiliki kepentingan terhadap jalannya proyek. Analisis finansial ini penting untuk memperhitungkan insentif bagi badan maupun orang-orang yang terlibat di dalam proyek Soekartawi 2003. Asumsi perhitungan analisa finansial diperoleh dari data teknis yang kemudian direpresentasikan ke dalam fungsi produksi. Fungsi produksi ialah 11 hubungan fisik antara variable yang dijelaskan Y dan variable yang menjelaskan X. Variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa input. Hubungan fisik antara X dan Y ini sering disebut factor relationship FR dan dapat dituliskan sebagai berikut Soekartawi 2003 : Y = f X 1, X 2 , X 3,……….. X n ………………………………………………………………..1 dimana : Y = produk atau variabel yang dijelaskan X n = faktor produksi atau variabel yang menjelaskan Model fungsi produksi yang digunakan adalah faktor produksi Cobb- Douglas. Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut variabel dependen, yang dijelaskan Y, dan yang lain disebut variabel independen, yang menjelaskan X. Penyelesaian hubungan antara Y dan X biasanya dengan cara regresi dimana variasi Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X. dengan demikian, kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb- Douglas. Secara matematik, fungsi Cobb-Douglas dapat dituliskan sebagai berikut Soekartawi 2003 : Y = aX 1 b1 X 2 b2 ………….X n bn e u …………………………………………………..2 dimana : Y = variabel yang dijelaskan X = variabel yang menjelaskan a, b = besaran yang diduga u = kesalahan disturbance term e = logaritma natural, e = 2,718 n = 1,2,3…………..dan seterusnya Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan 2, persamaan tersebut dapat diubah menjadi bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut. Logaritma dari persamaan di atas adalah : lnY = ln a + b1lnX1 + b2lnX2 ………..+ bnlnXn + u Pada persamaan 2 terlihat bahwa nilai b 1 dan b 2 adalah tetap walau pun variabel yang terlibat telah dilogaritmakan. Hal ini dapat dimengerti karena b 1 dan b 2 pada fungsi Cobb-Douglas adalah sekaligus menunjukan elastisitas X terhadap Y 12 Soekartawi 2003. Model Cobb-Douglas mempunyai kelebihan dari fungsi produksi yang lain karena pangkat dari fungsi menunjukan besarnya elastisitas produksi, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat produksi yang optimum dari pemakaian faktor-faktor produksi. Pengertian elastisitas produksi Ep adalah persentase perubahan output sebagai akibat dari persentase perubahan input Soekartawi 2003. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas selalu dilogaritmakan dan diubah bentuk fungsinya menjadi fungsi linear, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum fungsi ini digunakan Soekartawi 2003. Persyaratan ini antara lain : a Tidak ada nilai pengamatan bernilai nol, sebab logaritma dari nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui infinite. b Dalam fungsi produksi, perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan. Artinya, kalau fungsi Cobb-Douglas yang dipakai sebagai model dalam suatu pengamatan; dan bila diperlukan analisi yang memerlukan lebih dari satu model katakanlah dua model, maka perbedaan model tersebut terletak pada intercept dan bukan pada kemiringan garis slope model tersebut. c Tiap variabel X adalah perfect competition. d Perbedaan lokasi pada fungsi produksi seperti iklim sudah tercakup pada faktor kesalahan, u. Penggunaan faktor produksi berdasarkan pada prinsip optimalisasi. Prinsip optimalisasi pengunaan faktor produksi adalah bagaimana menggunakan faktor produksi tersebut secara efisien. Dalam ilmu ekonomi, pengertian efisiensi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1 efisiensi teknis, 2 efisiensi alokatif efisiensi harga, dan 3 efisiensi ekonomi. Penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum. Efisiensi harga terjadi jika nilai dari produk marginal sama dengan faktor produksi bersangkutan dan dikatakan efisiensi ekonomi jika usaha mencapai efisiensi teknis sekaligus mencapai efisiensi harga Soekartawi 2003. 13

III. METODOLOGI