Uji Kualitas Air Pengamatan dan Perhitungan Data

19 Ba Bo Bt Pa FCR + − = ..........................................................………6 Ket: Bt = Biomassa ikan ke-t akhir Bo = Biomassa ikan ke-0 awal Ba = Biomassa ikan mati Pa = Jumlah pakan yang diberikan

3.6.4 Uji Kualitas Air

Parameter uji kualitas air yang diamati ialah pH, suhu, DO, TAN dan kekuatan arus. Pengukuran parameter pH dan suhu dilakukan dapat diketahui secara langsung saat pengamatan. Sedangkan untuk parameter DO, TAN dan kekuatan arus harus melalui tahap perhitungan melalui rumus agar diperoleh hasilnya. a DO Dissolved oksigen DO atau oksigen terlarut ialah jumlah kadar oksigen di dalam air. Seperti manusia, ikan pun memerlukan oksigen untuk dapat mempertahankan hidupnya. Pengamatan DO dapat dilakukan menggunakan DOmeter atau DO winkler. Pemilihan cara pengamatan menggunakan DO winkler disebabkan oleh pengamatan dilakukan di lapang dan pengamatan DO harus dilakukan langsung atau tidak terlalu lama dari proses pengambilan air sampel yang berpengaruh terhadap keakuratan hasil. Penghitungan DO menggunakan rumus sebagai berikut : 8000 l volumeboto en volumereag l volumeboto el volumesamp Ntitranx mltitraanx DO − − = ........................... 7 b TAN Total Amonia Nitrogen atau TAN pada suatu perairan diperlukan untuk membantu proses metabolisme organisme perairan. Kadar TAN yang terlalu tinggi menunjukan kondisi perairan telah tercemar. Semakin kecil kadar TAN suatu perairan, semakin baik kondisi perairan tersebut. Namun, bukan berarti kadar TAN yang terlalu rendah pun baik bagi perairan, sebab ikan membutuhkan ammonia untuk metabolisme tubuh. 20 Perhitungan TAN atau Total Amonia Nitrogen dilakukan menggunakan rumus : TAN= ........................... …..8 c Kekuatan arus Arus laut adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertical gerak ke atas maupun secara horizontal gerakan ke samping. Kecepatan arus air berpengaruh terhadap layak tidaknya suatu kawasan digunakan untuk budidaya, khususnya dalam sistem karamba jaring apung. Menurut Sunyoto 1996 bahwa perairan yang memiliki kecepatan arus lebih dari 4 ms termasuk dalam kategori sesuai untuk usaha budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung. Pengamatan kecepatan arus dapat dilakukan dengan menggunakan metode Floating droudge atau metode bola pingpong. Dalam penelitian ini pengamatan kecepatan arus dilakukan dengan metode Floating droudge sederhana. Arus diukur dengan menggunakan alat yang sederhana yakni botol air mineral, tali tambang ukuran 2 mm, meteran, stopwatch yang ada di hand phone serta alat tulis untuk mencatat hasil. Pertama botol diikat mengunakan tali, kemudian ukur panjang jalur yang akan dipakai. Panjang yang digunakan sepanjang 1 meter dan diukur menggunakan meteran, jadi hasil yang di dapat dalam meter per detik. Setelah siap, botol yang diikat tali tersebut dilemparkan ke atas permukaan air dan stopwatch mulai dinyalakan. Botol dibiarkan terbawa arus sampai jarak 1 meter yang telah diukur tadi. Apabila botol telah terbawa arus sepanjang 1 meter maka stopwatch dimatikan dan dicatat hasilnya. Proses ini dilakukan di atas KJA. Perhitungan arus dilakukan menggunakan rumus : t s V = .......................................................................................... 9 Ket: V = Kecepatan arus ms s = Jarak yang ditempuh Floating droudge dari saat menyentuh air sampai menegang m t = waktu yang diperlukan untuk menempuh s sekon 21

3.7 Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Data dan informasi yang telah terkumpul ditabulasikan untuk selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus-rumus perhitungan data teknis yang kemudian hasilnya digunakan sebagai acuan pada analisis fungsi produksi model Cobb-Douglas dan analisis finansial.

3.7.1 Analisis Fungsi Produksi

Analisis fungsi produksi dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsi produksi model Cobb-Douglas. Analisis fungsi produksi digunakan pada analisis fungsi produksi kerapu macan. Fungsi produksi Cobb-Douglas digunakan untuk menduga hubungan antara produksi pembesaran kerapu dengan penggunaan faktor-faktor produksinya. Asumsi penggunaan faktor-faktor produksi yang digunakan ialah hasil dari analisa teknis. A Model pendugaan dari persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas adalah sebagai berikut : Y = aX 1 b1 X 2 b2 X 3 b3 X 4 b4 X 5 b5 X 6 b6 ....................................................................... 10 Model pendugaan tersebut didasarkan pada kegiatan budidaya selama satu siklus produksi 9 bulan. Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan diatas, maka persamaan tersebut diubah ke dalam bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut menjadi : LnY = ln a + b1lnX1 + b2lnX2 + b3lnX3 + b4lnX4+ b5lnX5 ……..………….…….. 11 Dimana : Y = Produksi kerapu ekorm 2 X 1 = Luas KJA m 2 X 2 = Benih Kerapu ekorm 2 X 3 = Pakan Rucah Kg X 4 = Tenaga Kerja Operasional Jam Kerja X 5 = Tenaga Kerja Pemeliharaan Jam Kerja Ketepatan model yang digunakan sebagai alat analisis diuji dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut : 1 Uji statistik t, digunakan untuk mengetahui seberapa jauh masing- masing faktor produksi X i sebagai variabel bebas mempengaruhi produksi