5.1.3 Produktivitas unit penangkapan
1 Purse seine gae
Perkembangan produksi dan upaya alat tangkap purse seine selama periode tahun 1996-2005 dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Produksi, Upaya Penangkapan dan Produktivitas Purse Seine Tahun
Produksi ton Upaya trip
Produktivitas tontrip 1996 568,6
978 0,5814
1997 682,7 3.070
0,2224 1998 852,9
4.640 0,1838
1999 1.067,2 4.921
0,2169 2000 1.195,3
4.642 0,2575
2001 1.407,8 4.133
0,3406 2002 742,9
2.661 0,2792
2003 524,8 1.123
0,4673 2004 360,7
1.332 0,2707
2005 764,5 3.596
0,2125 Rata-rata 680,2
3109,6 0,3032
Sumber : Diolah dari Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten Pasir, 2005.
Tahun 1996-2001 produksi hasil tangkapan purse seine gae mengalami peningkatan dari 568,6 ton menjadi 1.407,8 ton. Peningkatan hasil tangkapan
pada periode tersebut didukung oleh meningkatnya jumlah alat tangkap purse seine
Tabel 13. Perkembangan selanjutnya dari tahun 2002-2005 produksi hasil tangkapan menurun hingga mencapai 1.407,8 ton dan terendah sebesar 360,7 ton
pada tahun 2004. Secara umum produksi hasil tangkapan purse seine terjadi penurunan Gambar 27.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1996 1997
1998 1999 2000
2001 2002 2003
2004 2005
Tahun Pr
od uk
s i
ton
Gambar 27 Perkembangan produksi purse seine
Upaya penangkapan pada alat tangkap purse seine secara umum menunjukkan trend perkembangan yang semakin menurun Gambar 28. Hal ini
bisa terjadi karena jumlah alat tangkap purse seine menurun sejak tahun 1999- 2005 Tabel 13. Selain itu juga karena faktor-faktor pada parameter oseanografi
mengalami dinamika setiap saat yang mempengaruhi kondisi perairan secara umum dan daerah penangkapan pada khususnya.
Pada Tabel 18 terlihat upaya penangkapan meningkat mulai tahun 1996- 1999 menacapi 4.921 trip. Tahun berikutnya upaya penangkapan terus
mengalami penurunan hingga tahun 2005 menjadi 3.596 trip. Namun upaya tersebut masih berada diatas rata-rata upaya penangkapan dalam kurun waktu
1996-2005 yaitu sebesar 7.909,6 trip.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Tahun Up
aya tr
ip
Gambar 28 Perkembangan upaya penangkapan purse seine
2 jaring insang hanyut
Produksi hasil tangkapan ikan dari alat tangkap jaring insang hanyut selama periode 1996-2005 mengalami penurunan Gambar 29. Produksi
tertinggi diperoleh pada tahun 1999 sebesar 950,1 ton sedang hasil tangkapan paling rendah sebesar 558,1 ton pada tahun 2003. Menurunnya produksi
berhubungan erat dengan perkembangan jaring insang hanyut. Pada tahun 1996- 2003 jumlah alat tangkap jaring insang hanyut menurun Tabel 13. Meskipun
antara tahun tersebut jumlahnya mengalami fluktuasi namun tidak melebihi jumlah alat tangkap pada tahun 1996 sebanyak 240 unit. Secara lengkap
pencapaian produksi hasil tangkapan selama tahun 1996-2005 disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19 Produksi, Upaya Penangkapan dan Produktivitas Jaring Insang Hanyut Tahun
Produksi ton Upaya trip
Produktivitas tontrip 1996 906,7 15.255
0,0594 1997 789,8 14.473
0,0546 1998 840,1 13.692
0,0614 1999 950,1 13.580
0,0700 2000 599,1 15.223
0,0394 2001 718,9 16.861
0,0426 2002 684,9 22.545
0,0304 2003 558,1 15.972
0,0036 2004 627,7 10.008
0,0627 2005 727,9 11.786
0,0618 Rata-rata 690,3
14.939,5 0,0486
Sumber : Diolah dari Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten Pasir, 2006.
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Tahun P
ro duk
s i
ton
Gambar 29 Perkembangan produksi jaring insang hanyut Upaya penangkapan jaring insang hanyut tahun 1996-2000 turun dari
15.255 trip menjadi 15.223 trip. Tahun berikutnya meningkat mencapai 22.545 trip pada tahun 2002. Selanjutnya mulai tahun 2003-2005 upaya penangkapan
turun hingga 11.786 trip. Upaya tertinggi pada tahun 2002 sebesar 22.545 trip dan paling rendah pada tahun 2004 hanya sebesar 10.008 trip. Trend Upaya
penangkapan selama kurun waktu 1996-2005 cenderung turun Gambar 30.
7500 10000
12500 15000
17500 20000
22500 25000
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Tahun U
p ay
a tr
ip
Gambar 30 Perkembangan upaya penangkapan jaring insang hanyut
3 jaring insang tetap
Perkembangan kinerja produksi jaring insang tetap selama tahun 1996- 2005 menurun Gambar 31. Produksi tahun 2005 hanya sebesar 575,4 ton berada
dibawah rata-rata produksi jaring insang tetap. Produksi tertinggi tahun 1996 sebesar 705,4 ton sedangkan terendah mencapai 464,9 ton pada tahun 2003.
Perkembangan produksi dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 Produksi, Upaya Penangkapan dan Produktivitas Jaring Insang Dasar
Tahun Produksi ton
Upaya trip Produktivitas tontrip
1996 705,4 20.855 0,0338
1997 612,4 19.790 0,0309
1998 654,9 18.727 0,0350
1999 737,2 18.577 0,0397
2000 468,6 20.961 0,0224
2001 565,0 23.324 0,0242
2002 539,6 36.217 0,0149
2003 464,9 26.916 0,0173
2004 496,2 15.626 0,0318
2005 575,4 18.874 0,0305
Rata-rata 581,96 19.867
0,0280 Sumber : Diolah dari Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten
Pasir, 2006
1250 1500
1750 2000
2250 2500
2750
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Tahun P
roduk s
i ton
Gambar 31 Perkembangan produksi jaring insang tetap Adapun perkembangan upaya penangkapan selama sepuluh tahun terakhir
sangat fluktuatif, namun cenderung meningkat Gambar 32. Pada empat tahun pertama sejak 1996-1999 terjadi penurunan upaya dari 20855 trip sampai 18577
trip. Upaya meningkat tahun 2000-2002 hingga mencapai 36217 trip. Periode tahun berikutnya upaya penangkapan turun hingga tahun 2005. Upaya tertinggi
dilakukan pada tahun 2002 sebesar 36.217 trip dan paling rendah pada tahun 2004 sebesar 15.626 trip.
12500 15000
17500 20000
22500 25000
27500 30000
32500 35000
37500
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun U
p ay
a tr
ip
Gambar 32 Perkembangan upaya penangkapan jaring insang tetap
4 jaring tiga lapis rengge gondrong
Alat tangkap jaring tiga lapis pada periode 1996-2005 menghasilkan produksi tertinggi sebesar 2.476,7 ton pada tahun 1999. Produksi terendah pada
kurun waktu yang sama terjadi pada tahun 2003 sebesar 1.546,6 ton Tabel 21. Kinerja produksi jaring tiga lapis secara umum menurun Gambar 33. Kondisi
demikian terjadi salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan jumlah alat
tangkap yang mengalami penurunan Tabel 13. Sejak tahun 1996-2003 jaring tiga lapis berjumlah 1.028 unit turun menjadi 928 unit. Peningkatan hanya terjadi
pada tahun 2004 akan tetapi kembali turun. Tabel 21 Produksi, upaya penangkapan dan produktivitas jaring tiga lapis
Tahun Produksi ton
Upaya trip Produktivitas tontrip
1996 2.265,4 20.855 0,0188
1997 1.959,9 19.790 0,0172
1998 2.196,2 18.727 0,0203
1999 2.476,7 18.577 0,0231
2000 1.566,4 20.961 0,0130
2001 1.883,0 23.324 0,0139
2002 1.797,6 36.217 0,0084
2003 1.546,6 26.916 0,0101
2004 1.652,1 15.626 0,0177
2005 1.915,7 18.874 0,0173
Rata-rata 1.925,96 12.758
0,0160 Sumber : Diolah dari Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten
Pasir, 2006
450 500
550 600
650 700
750 800
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Tahun P
o rduk
s i
ton
Gambar 33 Perkembangan produksi jaring tiga lapis Hal yang sama juga terjadi pada perkembangan upaya penangkapan.
Tahun 1996-1999 upaya menurun dari 20855 trip menjadi 18577 trip. Selanjutnya tahun 2000-2003 terjadi penigkatan dari 20961 trip menjadi 26916
trip. Pada dua tahun terakhir periode 2004 dan 2005 kembali turun hinnga mencapai 18874 trip. Fluktuasi upaya penangkapan jaring tiga lapis menunjukkan
kecenderungan terjadi peningkatan Gambar 34. Upaya tertinggi sebesar 36.217 trip yang dilakukan pada tahun 2002, terendah pada tahun 15.626 tahun 2004.
50000 70000
90000 110000
130000 150000
170000 190000
210000
1996 1997 1998
1999 2000 2001
2002 2003 2004
2005
Tahun Up
a ya
tri p
Gambar 34 Perkembangan upaya penangkapan jaring tiga lapis
5 bagan tancap
Hasil tangkapan bagan tancap selama periode tahun 1996-2005 cenderung meningkat Gambar 35. Produksi tertinggi dicapai sebesar 888,7 ton pada tahun
2003. Kinerja terendah pada tahun 1997 dengan kontribusi produksi hanya sebesar 57,5 ton. Produksi tertinggi dihasilkan dari 79 unit bagan tancap dan
produksi terendah pada tahun 1997 merupakan produksi yang dihasilkan dari bagan tancap yang berjumlah 78 unit Tabel 13.
Jumlah bagan tancap yang menghasilkan produksi tertinggi dan terendah terlihat tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan produksi hasil tangkapan bukan
hanya ditentukan oleh satu faktor jumlah unit penangkapan. Perkembangan produksi dan upaya penangkapan bagan tancap selama periode tahun 1996-2005
seperti pada Tabel 22. Tabel 22 Produksi, Upaya Penangkapan dan Produktivitas Bagan Tancap
Tahun Produksi ton
Upaya trip Produktivitas tontrip
1996 72,3 14.969
0,0048 1997 57,5
12.761 0,0045
1998 65,4 10.555
0,0062 1999 90,4
9.640 0,0094
2000 140,1 11.714
0,0120 2001 161,0
13.653 0,0115
2002 136,0 13.298
0,2083 2003 888,7
13.984 0,2695
2004 535,9 10.119
0,0530 2005 144,4
10.045 0,0144
Rata-rata 229,2 9.773
0,0593 Sumber :
Diolah dari Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten Pasir, 2006
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
Tahun P
ro duk
s i
ton
Gambar 35 Perkembangan produksi bagan tancap Demikian pula halnya dengan upaya penangkapan alat tangkap bagan
tancap setiap tahun terjadi penurunan dari 14.969 trip tahun 1996 hingga 9.640 trip tahun 1999. Dua tahun berikutnya yaitu tahun 2000-2001 terjadi kenaikan
upaya masing masing sebesar 11.714 trip dan 13.984 trip. Upaya penangkapan selanjutnya turun kembali menjadi 653 trip tahun 2002. Pada dua tahun terakhir
yaitu 2004 dan 2005 upaya penangkapan meningkat dan diatas rata-rata upaya alat tangkap bagan tancap. Perkembangan upaya penangkapan bagan tancap secara
umum menunjukkan terjadinya penurunan Gambar 36.
5000 6500
8000 9500
11000 12500
14000 15500
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun U
p a
ya tri
p
Gambar 36 Perkembangan upaya penangkapan bagan tancap
6 rawai hanyut
Perkembangan produksi dan upaya penangkapan rawai hanyut dari tahun 1996-2005 disajikan pada Tabel 23. Secara umum kinerja alat tangkap rawai
hanyut dalam pencapaian produksi cenderung meningkat Gambar 37. Trend peningkatan produksi terjadi tahun 1996-2002 dari 23,8 ton hingga 86,9 ton.
Sampai dengan tahun 2005 hasil tangkapan turun hingga mencapai 75,2 ton. Produksi tertinggi rawai hanyut pada tahun 2002 sebesar 86,9 ton terendah
sebesar 23,8 ton tahun 1996. Tabel 23 Produksi, Upaya Penangkapan dan Produktivitas Rawai
Tahun Produksi ton
Upaya trip Produktivitas tontrip
1996 23,8 2.941 0,0081
1997 37,7 3.303 0,0114
1998 46,0 3.672 0,0125
1999 54,2 3.451 0,0157
2000 50,0 3.497 0,0143
2001 57,7 3.726 0,0155
2002 86,9 6.407 0,0284
2003 24,1 3.059 0,0015
2004 77,7 7.922 0,0098
2005 75,2 10.510 0,0072
Rata-rata 53,3 5.848
0,0124 Sumber : Diolah dari Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten
Pasir, 2006
15 25
35 45
55 65
75 85
95
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002
2003 2004 2005
Tahun P
rod uk
s i
ton
Gambar 37 Perkembangan produksi rawai Upaya penangkapan secara umum menunjukkan trend meningkat Gambar
38. Pada tahun 1996-2002 upaya penangkapan rata-rata hanya berkisar 3378 trip, upaya ini jauh berada dibawah rata-rata upaya penangkapan selama kurun waktu
1996-2005. Trip penangkapan tahun 2005 merupakan upaya penangkapan tertinggi yaitu sebesar 10.510 trip, dan trip terendah sebanyak 2.941 trip pada
tahun 1996.
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun U
p aya
tr ip
Gambar 38 Perkembangan upaya penangkapan rawai
7 jermal togo
Produksi hasil tangkapan jermal tertinggi dalam kurun waktu 1996-2005 yaitu pada tahun 1996 sebesar 8,3 ton Tabel 24. Pada perkembangan
selanjutnya produksi mengalami fluktuasi namun tidak melebihi jumlah produksi tahun 1996. Pada tahun 2002 merupakan produksi paling rendah yang dihasilkan
oleh unit penangkapan jermal sebesar 4,2 ton. Secara umum perkembangan kinerja unit penangkapan jermal dalam pencapaian produksi menurun Gambar
39. Tabel 24 Produksi, Upaya Penangkapan dan Produktivitas Jermal
Tahun Produksi ton
Upaya trip Produktivitas tontrip
1996 8,3 6.456 0,0013
1997 5,7 5.649 0,0010
1998 6,3 4.843 0,0013
1999 7,3 4.127 0,0018
2000 7,0 4.859 0,0014
2001 7,8 5.530 0,0014
2002 4,2 1.238 0,0034
2003 6,2 1.107 0,0056
2004 5,5 3.384 0,0016
2005 5,3 3.556 0,0015
Rata-rata 6,4 3.976
0,0035 Sumber : Diolah dari Dinas Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Kabupaten
Pasir, 2006
2 3
4 5
6 7
8 9
10
1996 1997 1998 1999 2000
2001 2002 2003 2004 2005
Tahun P
rod uk
s i
to n
Gambar 39 Perkembangan produksi jermal Hal yang sama terjadi pula pada upaya penangkapan, secara umum terjadi
penurunan Gambar 40. Walaupun terjadi fluktuasi upaya namun tidak melebihi jumlah upaya penangkapan pada tahun 1996 sebesar 6.546 Tabel 24. Upaya
tertinggi yang dilakukan yaitu pada tahun 1996 sebanyak 6.456 trip. Sedangkan upaya terendah pernah dilakukan dengan hanya sebesar 1.107 trip yaitu pada
tahun 2003.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
5500 6000
6500 7000
1996 1997 1998 1999 2000
2001 2002 2003 2004 2005
Tahun U
p aya
tr ip
Gambar 40 Perkembangan upaya penangkapan jermal
5.1.4 Analisis pasar