sebesar Rp. 50.940.000,- kemudian jaring insang dasar Rp. 43.129.325,- dan bagan tancap Rp. 22.448.000,-. Keuntungan terkecil dari unit penangkapan rawai
hanyut sebesar Rp. 1.684.650,-. Ditinjau aspek keuntungan semua unit penangkapan layak dikembangkan.
5.1.5.2 Imbangan penerimaan dan biaya R-C Ratio
Analisis imbangan penerimaan dan biaya dihitung berdasarkan perbandingan antara todal penerimaan yang dihasilkan selama 1 tahun dengan
total biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun. Syarat layaknya usaha penangkapan dari tujuh jenis alat tangkap tersebut apabila nilai RC 1. Pada Tabel 34
menunjukkan kisaran nilai RC yaitu dari 1.10 sampai 2.50 semua unit penangkapan memenuhi kriteria layak. Nilai RC tertinggi pada unit penangkapan
bagan tancap 2.50 dan paling rendah rawai hanyut 1.10.
5.1.5.3 Waktu pengembalian modal payback period
Analisis dimaksudkan untuk mengetahui periode waktu yang diperlukan untuk menutup investasi. Analisis ini dihitung berdasarkan perbandingan nilai
investasi terhadap keuntungan. Kriteria kelayakan diambil dari masa pengembalian investasi yang tercepat, asumsinya bahwa modal investasi yang
telah dikembalikan dapat dikelola kembali pada usaha penangkapan sehingga dapat meningkatkan nilai keuntungan. Selain itu modal investasi juga dapat
digunakan untuk kegiatan usaha lain yang dapat memberikan keuntungan lebih. Semakin kecil nilai payback period semakin pendek, semakin baik usaha
tersebut berjalan, karena perputaran modal investasi menambah kinerja usaha. Hasil analisis pada Tabel 34 menunjukkan unit penangkapan jaring tiga lapis
memberikan masa pengembalian investasi tercepat 0.44 tahun. Waktu terlama yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi pada unit penangkapan rawai
hanyut 5.35 tahun. Namun demikian semua unit penangkapan layak dikembangkan berdasarkan aspek waktu pengembalian modal.
5.1.5.4 Net Present Value
Analisis kelayakan pengembangan usaha penangkapan dari aspek finansial digunakan kriteria investasi yaitu NPV, Net BC dan IRR. Selengkapnya data
kelayakan finansial menurut kriteria investasi per unit penangkapan disajikan pada Tabel 36.
Tabel 36 Nilai Kriteria Investasi Unit Penangkapan Eksisting di Teluk Apar No Unit
penangkapan Kriteria investasi
NPV Rp Net BC
IRR 1.
Purse seine 101.192.099
1.47 28
2 Jaring insang hanyut
13.193.169 2.79
84 3
Jaring insang dasar 135.022.613
5.66 159
4 Jaring tiga lapis
56.596.973 9.38
296 5
Rawai hanyut - 403.182
0.96 16
6 Jermal 58.585.545
7.89 249
7 Bagan tancap
63.382.363 6.15
194 Sumber : Data Primer Diolah 2007
tidak layak Perhitungan nilai NPV menggunakan tingkat suku bunga 17.5.
Berdasarkan data pada Tabel 35 semua unit penangkapan memenuhi syarat kelayakan dengan nilai NPV 1 kecuali rawai hanyut. Nilai NPV terbesar pada
unit penangkapan jaring insang dasar Rp. 135.022.613,-. Kisaran nilai NPV dari semua unit penangkapan antara Rp. - 403.182,- hingga Rp. 135.022.613,-.
5.1.5.5 Net Benefit Cost Ratio Net BC