Alur pemasaran 3 nelayan menjual langsung hasil tangkapannya baik kepada pedagang pengumpul maupun punggawa. Pada pola ini nelayan
mendapatkan keuntungan sangat rendah tetapi sebaliknya kuantitas produk yang dipasarkan sangat tinggi. Kondisi yang sangat diharapkan oleh para nelayan
namun di rasakan masih sulit dapat terwujud seperti pada alur 4. Pada alur pemasaran 4 jumlah ikan yang dijual banyak dan keuntungan
yang diperoleh tinggi. Keadaan tersebut hanya dirasakan oleh para punggawa. Ikan yang terkumpul dipasarkan ke perusahaan, keluar kotapulau dan para agen
yang mewakili perusahaan. Beberapa jenis komoditi ikan yang dihasilkan di Teluk Apar dan harga rata-rata yang berlaku diwilayah studi Tabel 25.
Tabel 25 Jenis Ikan dan Harga Rata-rata Minimal Per Kilogram di Teluk Apar
No Nama Ikan Harga
Rpkg Pangsa Pasar
Umumlokal Latin
L R E 1 Tongkol
Auxis sp 8.000,-
2 Layang Decapterus
8.000,- 3 Tenggiri
Scomberomus commersoni 10.000,-
4 Kembung Rastrelliger spp
7.500,- 5 Selar
Selaroides spp 4.000,-
6 Teri Stelephorus spp
4.000,- 7 Tembang
Sardinella sp 6.500,-
8 Kakap Lates calcarifer
10.000,- 9 Sumbal
Eleutheronema sp
35.000,- 10 Bawal
Stromateus sp
20.000,- 11 Menangin
Eleutheronema tetradactylum 8.000,-
12 Trakulu Caranx
sp 7.000,-
13 Udang Windu
Penaeus monodon 70.000,-
14 Udang Putih
Penaeus merguensis 35.000,-
15 Udang Jari
Penaeus indicus longirostris 12.000,-
16 Udang Belang
Parapenaeopsis sculptisis 20.000,-
Sumber : Data primer diolah, 2007 Keterangan : L=Lokal; R= Regional; dan E= Ekspor
5.1.4.2 Permintaan pasar
Ikan merupakan salah satu komoditas unggulan yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam penyediaan protein hewani, oleh karenanya
ikan memiliki pangsa pasar yang sangat besar dan luas mulai dari daerah terpencil hingga kota-kota besar. Faktor kemudahan serta harga yang relatif terjangkau
menyebabkan ikan menjadi kebutuhan protein hewani favorit setiap keluarga, berbeda dengan sumber protein hewani lainnya seperti ayam dan sapi. Oleh
karena itu permintaan ikan terus mengalami peningkatan.
Peningkatan permintaan terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Hal ini dapat diketahui dari konsumsi per kapita per tahun terhadap
produk perikanan terus meningkat. Oleh karena itu dalam rangka pengembangan teknologi penangkapan perlu sekali dilakukan perhitungan peramalan dan prediksi
jumlah permintaan konsumsi ikan di suatu daerah. Beberapa asumsi yang digunakan dalam peramalan untuk menghitung
permintaan potensial penduduk Balikpapan dan Kalimantan Timur terhadap komoditi ikan dari Teluk Apar sebagai berikut.
1. Perhitungan permintaan potensial komoditi ikan diperoleh dari jumlah
penduduk di wilayah tersebut dikalikan dengan konsumsi ikan per kapita per tahun.
2. Data konsumsi ikan per kapita per tahun Kalimantan Timur diperoleh dari
Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Kalimantan Timur untuk kurun waktu 2003-2005. Data konsumsi ikan per kapita per tahun Balikpapan diperoleh
dari Kantor Perikanan dan Kelautan Balikpapan untuk kurun waktu tahun 2001-2005.
3. Konsumsi ikan per kapita Kalimantan Timur mulai tahun 2003-2005 yaitu
43,90 kgkapita; 45,94 kgkapita dan 47,96 kgkapita. 4.
Konsumsi ikan per kapita Balikpapan secara berturut-turut mulai tahun 2001- 2005 yaitu 25,30 kgkapita; 25,35 kgkapita; 26,03 kgkapita; 25,23 kgkapita
dan 26,79 kgkapita. 5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan dianggap tetap kecuali konsumsi dan jumlah penduduk.
6. Data konsumsi ikan Kalimantan Timur dari tahun 1996-2002 menggunakan
data konsumsi ikan per kapita per tahun dari tahun 2003 7.
Data konsumsi ikan Balikpapan dari tahun 1996-2000 menggunakan data konsumsi ikan per kapita per tahun mulai tahun 2001
Balikpapan salah satu alternative kota tujuan pemasaran ikan. Aksesibilitas Balikpapan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
kabupatenkota lainnya yang ada di wilayah Kalimantan Timur. Satu diantaranya Balikpapan merupakan pintu gerbang arus perdagangan dan jasa baik melalui
jalur laut, udara maupun darat. Baik nasional, regional dan internasional.
Pemasaran ikan ke Balikpapan hampir terjadi setiap hari baik yang di bawa langsung oleh para punggawa maupun agen dari Teluk Apar. Jumlah
penduduk Balikpapan terus meningkat setiap tahun mengakibatkan jumlah konsumsi ikan juga mengalami peningkatan. Tabel 26 menunjukkan permintaan
potensial komoditi ikan penduduk Balikpapan tahun 1996-2005. Tabel 26 Pemintaan Komoditi Ikan Penduduk Balikpapan Tahun 1996-2005.
Tahun Jumlah penduduk
jiwa Konsumsi
kgkapitatahun Permintaan Potensial
kg 1996 417.834
25,30 10.571.200,2
1997 433.494 25,30
10.967.398,2 1998 439.079
25,30 11.108.698,7
1999 442.060 25,30
11.184.118,0 2000 410.119
25,30 10.376.010,7
2001 472.641 25,30
11.957.817,3 2002 482.573
25,35 12.233.225,6
2003 486.580 26,03
12.665.677,4 2004 495.314
25,23 12.496.772,2
2005 500.406 26,79
13.405.876,7 Sumber : Diolah dari data sekunder 2006
Kalimantan Timur secara umum juga menjadi tujuan pemasaran komoditi ikan dari Kabupaten Pasir Teluk Apar. Masyarakat Kalimantan Timur sangat
gemar mengkonsumsi ikan. Hal ini tercermin dari peningkatan konsumsi ikan di
Kalimantan Timur setiap tahun. Peningkatan permintaan terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Jumlah permintaan potensial komoditi ikan
masyarakat Kalimantan Timur periode 1996-2005 Tabel 27. Tabel 27 Pemintaan Potensial Kalimantan Timur Pada Komoditi Ikan Tahun
1996-2005. Tahun
Jumlah Penduduk jiwa
Konsumsi kgkapitatahun
Permintaan Potensial kg
1996 2.340.283 43.90
102.738.423,7 1997 2.441.017
43.90 107.160.646,3
1998 2.458.942 43.90
107.947.553,8 1999 2.525.480
43.90 110.868.572,0
2000 2.451.895 43.90
107.638.190,5 2001 2.489.988
43.90 109.310.473,2
2002 2.558.572 43.90
112.321.310,8 2003 2.704.851
43.90 118.742.958,9
2004 2.750.369 45.94
126.351.951,9 2005 2.848.798
47.96 136.628.352,1
Sumber : Diolah dari data sekunder 2006
5.1.4.3 Penawaran pasar