d Kapal Penangkapan Ikan
Nelayan di Teluk Apar dalam melakukan operasi penangkapan umumnya menggunakan kapal motor. Sebesar 97 180 orang dari jumlah total responden
menggunakan sarana penangkapan kapal motor dengan kapasitas 1 – 1,5 GT Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah Nelayan Responden berdasarkan Jenis Alat yang Digunakan dan Kapasitas Kapal
No. Jenis Alat Tangkap
Kapasitas Kapal GT
Jumlah responden
Prosentase 1
Purse seine 10 - 15
6 3
2 Jaring Insang Hanyut
1 - 1,5 23
12 3
Jaring Insang Dasar 1 - 1,5
23 12
4 Jaring Tiga Lapis
1 - 1,5 101
55 5
Bagan Tancap 1 - 1,5
5 3
6 Rawai Hanyut
1 - 1,5 22
12 7
Jermal 1 - 1,5
6 3
J u m l a h 186
100 Sumber : Data primer diolah, 2007
Kelimpahan sumberdaya ikan
Analisis kelimpahan sumberdaya ikan di lakukan dengen metode Schaefer pada ikan pelagis dan ikan demersal dengan menggunakan data sekunder selama
kurun waktu sepuluh tahun 1996-2005
5.1.2.1 Ikan pelagis
Perkembangan produksi ikan pelagis mulai tahun 1996-1997 terjadi penurunan sebesar 3,7 ton. Selanjutnya pada periode 1998–2001 produksi
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 163,4 ton dari produksi 1567,7 ton- 2.345,4 ton. Perkembangan produksi tahun 2001-2005 kembali mengalami
penurunan hingga mencapai 1712,0 ton Lampiran 4. Secara umum trend perkembangan produksi pada tahun 1996-2005 meningkat Gambar 17 .
500 750
1000 1250
1500 1750
2000 2250
2500
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun P
roduk s
i ton
2000 4000
6000 8000
10000 12000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Tahun U
p aya
tr ip
Gambar 17 Perkembangan produksi ikan pelagis di Teluk Apar Upaya penangkapan antara tahun 1996-1999 meningkat. Pada tahun 2000-
2005 menurun hingga dibawah jumlah upaya pada tahun 1999 Lampiran 4. Secara umum upaya penangkapan menurunan Gambar 18.
Gambar 18 Perkembangan upaya penangkapan ikan pelagis di Teluk Apar Pada hasil analisis diperoleh nilai pemanfaatan lestari MSY ikan pelagis
sebesar 2.039 tontahun dan upaya penangkapan optimal f
opt
sebesar 6.584 trip pertahun setara purse seine Lampiran 5. Dibandingkan produksi hasil tangkapan
pada tahun 2005 sebesar 1.712 ton tingkat pemanfaatan baru mencapai 83,96 dari produksi optimal pada kondisi lestari. Jumlah upaya penangkapan pada tahun
2005 mencapai 8.052,78 trip pertahun atau sekitar 122,31 dari upaya penangkapan optimal. Hal ini menggambarkan upaya yang dilakukan telah
melampaui upaya tangkap optimal. Sedangkan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis di Teluk Apar belum berlebih secara biologi overfishing.
Hubungan jumlah effort terhadap produksi Gambar 19 serta hubungan effort terdahap CPUE dengan pendekatan Schaefer Gambar 20.
y = 0.0695x + 1314.8 R
2
= 0.3072 500
1000 1500
2000 2500
2000 4000
6000 8000
10000 12000
EFFORT CAT
C H
1996 2003
2004 2002
1997 2005
2000 2001
1999 1998
Gambar 19 Hubungan effort terhadap produksi dengan pendekatan Schaefer
y = -4E-05x + 0.5878 R
2
= 0.7284
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7
2000 4000
6000 8000
10000 12000
EFORT CP
U E
2004 1997
2001 2000
2005 1998
1999 2003
2002 1996
Gambar 20 Hubungan effort terhadap CPUE dengan pendekatan Schaefer Secara
keseluruhan hubungan antara upaya, produksi, tingkat pemanfaatan,
tingkat pengupayaan, MSY dan Fmsy ikan pelagis dapat dilihat pada kurva Gambar 21. Pada Gambar tersebut terlihat produksi hasil tangkapa ikan pelagis
pernah melampaui batas produksi lestari yang terjadi pada tahun 1999 sebesar 2.162 ton dan tahun 2001 2.345 ton. Demikian pula dengan upaya
penangkapan tahun 1997-2001 dan tahun 2005 telah melebihi batas upaya tangkap optimum.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
1996 1997 1998 1999 2000
2001 2002 2003
2004 2005
Tahun P
roduk s
i ton
2004 2003
2001 1999
1998 2000
500 1000
1500 2000
2500
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 EFFORT
PRO DUKS
I T
O N
1996 2002
1997 2005
Gambar 21 Status produksi dan upaya penangkapan ikan pelagis di Teluk Apar, MSY = 2.039 ton f
opt
= 6.584 trip
5.1.2.2 Ikan demersal