Keadaan Penduduk Wood production development of community forest farmers at Western Part of Bogor before 1945 periods until 2012

4.3 Iklim dan Curah Hujan

Wilayah Bogor Barat beriklim tropis sangat basah di daerah bagian selatan dan beriklim tropis basah didaerah bagian utara. Rata-rata curah hujan sebesar 2.000-5.000 mmtahun. Namun pada daerah bagian utara dan sebagian kecil daerah bagian timur memiliki curah hujan kurang dari 2.500 mmtahun. Suhu rata-rata sebesar 20 C-30 C dan suhu rata-rata tahunan sebesar 25 C. Besarnya evaporasi sebesar 146,2 mmdetik, kelembaban sebesar 70 dan kecepatan angin rata-rata 1,2 mdetik Pemerintah Kabupaten Bogor 2012. Tabel 3 merupakan data Jumlah hari hujan dan curah hujan diwilayah Bogor Barat. Tabel 3 Data jumlah hari hujan dan curah hujan Bogor Barat tahun 2010 Keterangan: - Data tidak tersedia Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, 2011

4.4 Kondisi Umum Hutan Rakyat di Lokasi Penelitian

Pada umumnya lahan hutan rakyat di Bogor Barat yang dimiliki masyarakat merupakan lahan turun temurun sebagai warisan. Lahan-lahan tersebut biasanya sudah ditumbuhi tanaman yang tumbuh secara alami, seperti tanaman buah- buahan yang sudah pada masa produktif. Pada saat itu, masyarakat tidak menanam sendiri kecuali untuk tanaman palawija. Selain itu, dilahan tersebut jarak tanam yang ada tidak teratur. Namun dengan berkembangnya hutan rakyat maka banyak masyarakat yang mulai menanam pohon. Hal ini menunjukkan bahwa hutan rakyat di wilayah Bogor Barat sudah ada sejak dulu walaupun pada masa dulu hutan rakyat tidak semarak seperti tahun-tahun sekarang. Hal ini juga ditandai dari penggunaan hasil hutan yang ada, pada masa lalu hasil hutan seperti No. Kecamatan Hari Hujan Curah Hujan mmtahun 1. Tenjo 174 1.984 2 Parung Panjang 145 2.205 3 Jasinga 88 550 4 Cigudeg 212 2.318 5 Sukajaya - - 6 Nanggung 201 3.989 7 Rumpin 155 2.225 8 Leuwiliang 201 3.989 9 Cibungbulang - - 10 Pamijahan 239 2.375 11 Ciampea 165 2.881 12 Leuwisadeng 211 3.989 13 Tenjolaya 232 4.241 kayu dipakai untuk membangun rumah, Masjid, jembatan, dan sebagainya. Namun pada saat sekarang hasil hutan yang berupa kayu dapat dijual dan menambah pendapatan masyarakat sendiri. Tetapi penebangan yang dilakukan petani di wilayah Bogor Barat umumnya mengenal istilah “daur butuh” yaitu pohon tidak akan ditebang kecuali untuk keperluan yang mendesak saja atau pohon akan ditebang jika petani hutan rakyat benar-benar membutuhkan uang pada saat itu. Selain itu, hutan rakyat tidak memberikan hasil yang cepat dan kontinyu sehingga petani hutan rakyat mengganggap hasil yang akan didapat sebagai tabungan. Lahan hutan rakyat di Bogor Barat umumnya ditanami jenis-jenis, antara lain: Sengon Paraserianthes falcataria, Afrika Maesopsis eminii, Akasia Acacia mangium, Puspa Schima walichii, Suren Toona sureni, Kisabelah Acacia spp, Tamesu Baccaurea lanceolata, Durian Durio zibethinus, Jengkol Pithecellobium jiringa, Petai Parkia speciosa, Rambutan Nephelium lappaceum, Kecapi Sandoricum koetjape , Manggis Garcinia mangostana dan Nangka Artocarpus heterophyllus.