Sasaran Penelitian Wood production development of community forest farmers at Western Part of Bogor before 1945 periods until 2012

Pengambilan sampel petani ini didasarkan pada petani yang memiliki lahan dan sudah pernah melakukan penebangan kayu, petani tersebut bisa berkomunikasi dengan baik dan mempunyai daya ingat yang baik.

3.4 Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini menggunakan dua ruang lingkup yakni, lingkup spasial dan lingkup temporal, yaitu sebagai berikut: 1. Lingkup spasial dalam penelitian ini adalah wilayah Bogor Barat yang terdiri dari 13 kecamatan yaitu, Kecamatan Parung Panjang, Tenjo, Cigudeg, Sukajaya, Jasinga, Nanggung, Leuwisadeng, Rumpin, Tenjolaya, Leuwiliang, Pamijahan, Cibungbulang, dan Ciampea. Bogor Barat dipilih sebagai batasan spasial karena wilayah ini mempunyai luasan hutan rakyat yang terbesar di Kabupaten Bogor dan banyak pelaku yang mengelola hutan rakyat dan memproduksi kayu yang digunakan sebagai sumber pendapatan. 2. Lingkup temporal dalam penelitian ini adalah masa sebelum kemerdekaan sampai tahun 2012. Dipilihnya masa sebelum kemerdekaan karena belum diketahuinya kapan mulai terjadi penebangan dan belum ada data yang pasti, sedangkan tahun 2012 merupakan tahun terakhir data dapat diambil.

3.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian metode yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu sebagai berikut: 1. Heuristik Pengumpulan data Heuristik adalah proses mengumpulkan data dan sumber-sumber yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti. Adapun pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan Bungin 2008. Penulis melakukan observasi dengan mengamati kegiatan yang sesuai dengan data seperti mengamati kegiatan yang dilakukan para petani hutan rakyat setiap harinya saat kunjungan dan memotret kondisi hutan rakyat di wilayah Bogor Barat. b. Wawancara adalah cara yang digunakan seseorang yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia Koentjaraningrat 2000. Pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada petani dengan menggunakan teknik wawancara bertahap dengan jenis wawancara semistandar semistandardized interview. Wawancara bertahap adalah wawancara yang dilakukan secara bertahap dengan sistem “datang dan pergi” dalam wawancara. Pewawancara tidak terlibat dalam kehidupan sosial informan Bungin 2008. Sedangkan wawancara semistandar menurut Berg 2007 yang diacu dalam Setiajiati 2012 adalah pewawancara membuat garis besar pokok-pokok pembicaraan, tetapi dalam pelaksanaanya mengajukan pertanyaan bebas, tidak perlu mengajukan pertanyaan secara berurutan, dan pemilihan kata-katanya tidak terlalu baku tetapi dimodifikasi berdasarkan situasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk data kualitatif, pengambilan responden menggunakan teknik snowball yaitu teknik penentuan responden berdasarkan informasi responden sebelumnya untuk mendapatkan responden berikutnya sampai data yang dibutuhkan terkumpul Endraswara 2006. Pengambilan responden ini didasarkan pada petani yang memiliki lahan dan sudah pernah melakukan penebangan kayu, serta dapat berkomunikasi dan mempunyai daya ingat yang baik. Data kuantitatif berupa data jumlah penebangan yang dilakukan petani hutan rakyat yang selanjutnya dijadikan ke satuan volume m 3 . c. Studi pustaka bertujuan untuk mencari sumber yang diperlukan untuk dijadikan acuan dalam penulisan, misalnya dokumen atau literatur. Bahan dokumen secara eksplisit berbeda dengan literatur tetapi perbedaan antara keduanya hanya dapat dibedakan secara gradual. Literatur dalah bahan-bahan yang diterbitkan baik secara rutin atau berkala. Dokumen adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pustaka untuk dijadikan acuan berupa buku, jurnal, dokumen, skripsi, tesis, dan disertasi, adalah sebagai berikut:  Buku yang digunakan adalah Mengembangkan Hutan Milik di Jawa karya Sadikin Djajapertjunda 2003, Beberapa Ciri Pengusahaan Hutan Rakyat di