BAB III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Bogor Barat terdiri dari 13 kecamatan, yaitu: Kecamatan
Parung Panjang, Tenjo, Cigudeg, Sukajaya, Jasinga, Nanggung, Leuwisadeng, Rumpin, Tenjolaya, Leuwiliang, Pamijahan, Cibungbulang, dan Ciampea pada
bulan Mei sampai Juni 2012.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, sedangkan
data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan Bungin 2008. Sumber data sekunder
diharapkan mampu berperan membantu mengungkap data yang diharapkan. Data primer terdiri dari data identitas respoden, data kepemilikan lahan responden, dan
data kegiatan penebangan yang dilakukan responden. Sedangkan data sekunder berupa data sosial ekonomi yang berhubungan dengan objek penelitian, baik yang
tersedia di tingkat desa, kecamatan maupun instansi yang terkait lainnya.
3.3 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah petani hutan rakyat di wilayah Bogor Barat. Petani yang diwawancarai berjumlah 52 orang. Pengambilan sampel petani
menggunakan teknik Snowball. Teknik Snowball adalah teknik penentuan responden berdasarkan informasi responden sebelumnya untuk mendapatkan
responden berikutnya sampai data yang dibutuhkan terkumpul Endraswara 2006. Atas dasar rekomendasi dari responden ini, peneliti meneruskan
wawancara kepada responden berikutnya dan selanjutnya sampai data yang dibutuhkan terkumpul.
Pengambilan sampel petani ini didasarkan pada petani yang memiliki lahan dan sudah pernah melakukan penebangan kayu, petani tersebut bisa
berkomunikasi dengan baik dan mempunyai daya ingat yang baik.
3.4 Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini menggunakan dua ruang lingkup yakni, lingkup spasial dan lingkup temporal, yaitu sebagai berikut:
1. Lingkup spasial dalam penelitian ini adalah wilayah Bogor Barat yang terdiri dari 13 kecamatan yaitu, Kecamatan Parung Panjang, Tenjo, Cigudeg,
Sukajaya, Jasinga, Nanggung, Leuwisadeng, Rumpin, Tenjolaya, Leuwiliang, Pamijahan, Cibungbulang, dan Ciampea. Bogor Barat dipilih sebagai batasan
spasial karena wilayah ini mempunyai luasan hutan rakyat yang terbesar di Kabupaten Bogor dan banyak pelaku yang mengelola hutan rakyat dan
memproduksi kayu yang digunakan sebagai sumber pendapatan. 2. Lingkup temporal dalam penelitian ini adalah masa sebelum kemerdekaan
sampai tahun 2012. Dipilihnya masa sebelum kemerdekaan karena belum diketahuinya kapan mulai terjadi penebangan dan belum ada data yang pasti,
sedangkan tahun 2012 merupakan tahun terakhir data dapat diambil.
3.5 Metode Penelitian