Tabel 5 Karakteristik petani hutan rakyat menurut tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang Persentase
1 tidak sekolah
1 1,92
2 SR
10 19,23
3 SD
20 38,46
4 SMP
8 15,38
5 SMA
10 19,23
6 D3S1
3 5,77
Total 52
100,00
Dari Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar sampai SD, yaitu: sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 38,46.
Tingkat pendidikan paling tinggi yaitu D3S1 sebanyak 3 sebesar 5,77 dan tingkat pendidikan terendah adalah tidak sekolah sebesar 1,92.
5.1.3 Pekerjaan Utama
Di wilayah Bogor Barat usaha hutan rakyat dianggap sebagai usaha sampingan saja, karena sebagian besar masyarakat mempunyai pekerjaan utama
sebagai petani. Pekerjaan utama dari para petani hutan rakyat dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Karakteristik petani hutan rakyat menurut pekerjaan utama
No Pekerjaan
Jumlah orang Persentase
1 Petani
37 71,15
2 Peternak
2 3,85
3 Wiraswasta
6 11,54
4 Pegawai Negeri
3 5,77
5 Perangkat Desa
1 1,92
6 Guru
3 5,77
Total 52
100,00
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa pekerjaan utama responden sebagian besar adalah sebagai petani dengan jumlah 37 orang dengan persentase sebesar 71,15.
Selain itu pekerjaan utama yang lainnya adalah sebagai peternak, wiraswasta, pegawai negeri, perangkat desa, dan guru.
5.1.4 Luas lahan
Luas lahan yang dimiliki petani hutan rakyat di wilayah Bogor Barat dalam mengelola hutan rakyat berbeda-beda. Hal ini dikarenakan luas lahan yang
dimanfaatkan petani hutan rakyat untuk menanam berbeda-beda. Mulai dari yang paling sempit sampai paling luas. Luas lahan petani hutan rakyat di wilayah
Bogor Barat dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7 Karakteristik petani hutan rakyat menurut luas lahan
No Luas lahan Ha
Jumlah orang Persentase
1 0,5
15 28,85
2 0,5-1,5
20 38,46
3 1,5-2,5
10 19,23
4 2,5
7 13,46
Jumlah 52
100,00
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa petani hutan di wilayah Bogor Barat sebagian besar memliki lahan dengan luasan 0,5-1,5 hektar yaitu berjumlah
20 orang dengan persentase 38,46. Sedangkan luas lahan lebih dari 2,5 hektar hanya dimiliki oleh 7 orang dengan persentase 13,46.
5.2 Perkembangan Produksi Kayu Petani Hutan Rakyat dari Waktu ke
Waktu Perkembangan produksi kayu petani hutan rakyat di wilayah Bogor Barat
terjadi dari waktu ke waktu. Produksi yang dihasilkan petani hutan rakyat dihitung berdasarkan kegiatan penebangan yang dilakukan. Kegiatan penebangan dibagi
menjadi dua jenis pohon yakni pohon jenis cepat tumbuh seperti Sengon, Akasia, dan Afrika serta pohon jenis lambat tumbuh seperti jenis Mahoni, Jengkol,
Durian, Nangka dan jenis buah-buahan lainnya. Keterangan mengenai produksi didapatkan dari wawancara terhadap petani hutan rakyat di wilayah Bogor Barat.
Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran 2 sampai Lampiran 14. Kegiatan penebangan yang dilakukan petani hutan rakyat berbeda-beda pada jumlah dan
waktu penebangan. Pada periode sebelum tahun 1945 tidak ada data yang menunjukkan kegiatan penebangan yang dilakukan petani hutan rakyat di wilayah