Luas wilayah Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Cigudeg sebesar 17.726,24 ha. Tabel 1 merupakan data jumlah desa dan luas per
Kecamatan. Tabel 1 Data jumlah desa dan luas per kecamatan
No Kecamatan
Jumlah Desa Luas Ha
1 Parung Panjang
11 7.118,72
2 Tenjo
9 8.580,72
3 Cigudeg
15 17.726,24
4 Sukajaya
9 15.615,49
5 Jasinga
16 14.280,16
6 Nanggung
10 16.047,43
7 Leuwisadeng
8 3.532,34
8 Rumpin
13 13.708,57
9 Tenjolaya
6 4.126,99
10 Leuwiliang
11 9.143,39
11 Pamijahan
15 12.532,36
12 Cibungbulang
15 3.837,84
13 Ciampea
13 3.297,91
TOTAL 151
113.500,10 Sumber: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor, 2012
4.2 Keadaan Penduduk
Total jumlah penduduk wilayah Bogor Barat sebesar 1.300.465 jiwa, dengan total jumlah laki-laki sebesar 674.447 jiwa dan perempuan sebesar
626.018 jiwa. Kecamatan Ciampea mempunyai jumlah penduduk terbesar yakni 147.130 jiwa. Tabel 2 adalah data jumlah penduduk untuk wilayah Bogor Barat.
Tabel 2 Data jumlah penduduk wilayah Bogor Barat
No. Kecamatan
Laki-Laki Perempuan
Total 1.
Tenjo 34.189
31.888 66.077
2 Parung Panjang
56.995 53.009
110.004 3
Jasinga 48.226
44.852 93.078
4 Cigudeg
61.501 55.777
117.278 5
Sukajaya 29.064
26.607 55.671
6 Nanggung
43.605 40.410
84.015 7
Rumpin 67.365
61.785 129.150
8 Leuwiliang
58.720 54.560
113.280 9
Cibungbulang 64.682
60.495 125.177
10 Pamijahan
68.991 64.880
133.871 11
Ciampea 75.915
71.215 147.130
12 Leuwisadeng
37.033 33.814
70.847 13
Tenjolaya 28.161
26.726 54.887
TOTAL 674.447
626.018 1.300.465
Sumber: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor, 2012
4.3 Iklim dan Curah Hujan
Wilayah Bogor Barat beriklim tropis sangat basah di daerah bagian selatan dan beriklim tropis basah didaerah bagian utara. Rata-rata curah hujan sebesar
2.000-5.000 mmtahun. Namun pada daerah bagian utara dan sebagian kecil daerah bagian timur memiliki curah hujan kurang dari 2.500 mmtahun. Suhu
rata-rata sebesar 20 C-30
C dan suhu rata-rata tahunan sebesar 25 C. Besarnya
evaporasi sebesar 146,2 mmdetik, kelembaban sebesar 70 dan kecepatan angin rata-rata 1,2 mdetik Pemerintah Kabupaten Bogor 2012. Tabel 3 merupakan
data Jumlah hari hujan dan curah hujan diwilayah Bogor Barat. Tabel 3 Data jumlah hari hujan dan curah hujan Bogor Barat tahun 2010
Keterangan: - Data tidak tersedia Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, 2011
4.4 Kondisi Umum Hutan Rakyat di Lokasi Penelitian
Pada umumnya lahan hutan rakyat di Bogor Barat yang dimiliki masyarakat merupakan lahan turun temurun sebagai warisan. Lahan-lahan tersebut biasanya
sudah ditumbuhi tanaman yang tumbuh secara alami, seperti tanaman buah- buahan yang sudah pada masa produktif. Pada saat itu, masyarakat tidak
menanam sendiri kecuali untuk tanaman palawija. Selain itu, dilahan tersebut jarak tanam yang ada tidak teratur. Namun dengan berkembangnya hutan rakyat
maka banyak masyarakat yang mulai menanam pohon. Hal ini menunjukkan bahwa hutan rakyat di wilayah Bogor Barat sudah ada sejak dulu walaupun pada
masa dulu hutan rakyat tidak semarak seperti tahun-tahun sekarang. Hal ini juga ditandai dari penggunaan hasil hutan yang ada, pada masa lalu hasil hutan seperti
No. Kecamatan
Hari Hujan Curah Hujan mmtahun
1. Tenjo
174 1.984
2 Parung Panjang
145 2.205
3 Jasinga
88 550
4 Cigudeg
212 2.318
5 Sukajaya
- -
6 Nanggung
201 3.989
7 Rumpin
155 2.225
8 Leuwiliang
201 3.989
9 Cibungbulang
- -
10 Pamijahan
239 2.375
11 Ciampea
165 2.881
12 Leuwisadeng
211 3.989
13 Tenjolaya
232 4.241
kayu dipakai untuk membangun rumah, Masjid, jembatan, dan sebagainya. Namun pada saat sekarang hasil hutan yang berupa kayu dapat dijual dan
menambah pendapatan masyarakat sendiri. Tetapi penebangan yang dilakukan petani di
wilayah Bogor Barat umumnya mengenal istilah “daur butuh” yaitu pohon tidak akan ditebang kecuali untuk keperluan yang mendesak saja atau
pohon akan ditebang jika petani hutan rakyat benar-benar membutuhkan uang pada saat itu. Selain itu, hutan rakyat tidak memberikan hasil yang cepat dan
kontinyu sehingga petani hutan rakyat mengganggap hasil yang akan didapat sebagai tabungan.
Lahan hutan rakyat di Bogor Barat umumnya ditanami jenis-jenis, antara lain: Sengon Paraserianthes falcataria, Afrika Maesopsis eminii, Akasia
Acacia mangium, Puspa Schima walichii, Suren Toona sureni, Kisabelah Acacia spp, Tamesu Baccaurea lanceolata, Durian Durio zibethinus, Jengkol
Pithecellobium jiringa, Petai Parkia speciosa, Rambutan Nephelium lappaceum, Kecapi Sandoricum koetjape
,
Manggis Garcinia mangostana dan Nangka Artocarpus heterophyllus.
BAB V KARAKTERISTIK DAN PERKEMBANGAN
PRODUKSI KAYU PETANI HUTAN RAKYAT
5.1 Karakteristik Responden