Tingkat Pendidikan dan Pengalaman

48 0,0669 , artinya setiap 1 peningkatan HOK mampu meningkatkan produksi susu sebesar 0,0669 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap cateris paribus. Hasil ini sesuai dengan hipotesis, yaitu semakin tinggi tingkat penggunaan HOK maka produksi susu akan semakin tinggi, namun dari hasil perhitungan diketahui bahwa besar koefisien tenaga kerja masih tergolong rendah, hal ini diduga karena tenaga kerja tidak berpengaruh langsung terhadap produksi susu. Tenaga kerja yang digunakan di lokasi penelitian, rata-rata adalah tenaga kerja luar keluarga. Peternak sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada tenaga kerja luar keluarga untuk merawat ternaknya dari mulai kegiatan memberikan pakan, memandikan ternak, mencari rumput, memerah, hingga menganatarkan susu ke koperasi, tetapi ada juga peternak yang menangani usahaternak sendiri. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam produksi karena berkaitan dengan tatalaksana pemeliharaan dan penanganan ternak. Seperti dalam proses pemerahan. Pada proses pemerahan sapi memerlukan penanganan khusus. Menurut Ako 2013, sapi perah lebih suka diperah secara teratur oleh pemerah yang sama. Dengan sIstem pemerahan tangan, pergantian pemerah dapat menyebabkan stress dan berujung pada menurunnya produksi susu. 6.2 Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Pendapatan usaha ternak sapi perah merupakan selisih dari penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan. Penerimaan usaha ternak sapi perah adalah penerimaan yang berasal dari penjualan susu sapi. Analisis pendapatan ini meliputi analisis pendapatan atas biaya total dan analisis pendapatan atas biaya tunai peternak responden dengan rata-rata kepemilikan sapi laktasi sebanyak 8,42 ST dan sapi non laktasi sebanyak 4,04 ST. Biaya yang dikeluarkan oleh peternak untuk usaha ternak sapi perah terdiri dari biaya tunai dan biaya diperhitungkan.Biaya tunai terdiri dari biaya pembelian konsentrat, ampas tahu, biaya inseminasi buatan IB, iuran anggota koperasi, listrik, air, biaya tenaga kerja luar keluarga, dan biaya potongan kavling. Biaya diperhitungkan terdiri dari biaya hijauan dan biaya penyusutan peralatan. Analisis pendapatan usaha ternak sapi perah KUNAK Cibungbulang dapat dilihat pada Tabel 13. 49 Tabel 13 Analisis Pendapatan Usaha Ternak di KUNAK Cibungbulang Kabupaten Bogor Per Bulan No Komponen Jumlah Harga Satuan Rpsatuan Nilai Rpbulan A TOTAL PENERIMAAN 12.782.853 Penerimaan Tunai 1. penjualan susu literbulan 2.304,17 4.132 9.520.830 2. penjualan sapi 1.087.269 Penerimaan diperhitungkan 1. susu untuk pedet literbulan 526,32 4.132 2.174.754 B TOTAL BIAYA TUNAI 8.544.459 99,41 1. sarana Produksi a. konsentrat kgbulan 1.252,23 2.041 2.555.801 29,73 b. ampas tahu kgbulan 6.948,94 600 4.169.364 48,51 2. biaya IB ekorbulan 8,42 4.792 40.349 0,47 3. iuran anggota literbulan 2.304,17 10 23.042 0,27 4. listrik Rpbulan 97.692 1,14 5. air Rpbulan 10000 0,12 6. tenaga kerja luar HOK 1,29 35.517 1.374.508 15,99 7. potongan kavling KUNAK 273.703 3,18 C BIAYA NON TUNAI 50.861 0,59 1. penyusutan alat 50.861 0,59 D TOTAL BIAYA 8.595.320 100 E PENDAPATAN ATAS BIAYA TUNAI 4.238.394 F PENDAPATAN ATAS BIAYA TOTAL 4.187.533 Berdasarkan Tabel 13 komponen biaya produksi terbesar yang dikeluarkan oleh peternak adalah biaya ampas tahu, sebesar 48,51 dari keseluruhan biaya total atau sebesar Rp 4.169.364 biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan ampas tahu per bulan. Rata-rata peternak di lokasi penelitian menggunakan ampas tahu sebanyak 6.948,94 kilogram per bulan atau sekitar 231,63 kilogram per hari dengan rincian 18,59 kilogram per satauan ternak perhari, harga ampas tahu per kilogramnya sebesar Rp 600. Ampas tahu ini diperoleh peternak dengan cara membeli dari pabrik tahu terdekat atau dari peternak lain. Para peternak memilih untuk menggunakan ampas tahu untuk tambahan pakan bagi ternaknya karena ampas tahu dianggap dapat meningkatkan produksi susu. Pengeluaran terbesar kedua ialah untuk pakan konsentrat yaitu sebesar 29,73 dari biaya total atau Rp 2.555.801. Rata-rata peternak di lokasi penelitian menggunakan konsentrat sebanyak 1.252,23 kilogram per bulan atau sekitar