Analisis Penggunaan Input optimal

61 Penerimaan peternak dari hasil menjual susu, dapat diambil peternak pada setiap awal bulan di KPS Bogor. Penerimaan diperoleh dari akumulasi liter susu yang disetorkan peternak ke koperasi dalam satu bulan. 4 Waserda Warung Serba Ada dan Simpan Pinjam Unit usaha Waserda warung serba ada pada KPS Bogor berperan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan peternk seperti milk can, karet sapi, sepatu boot, arit dan alat-alat peternakan lainnya, selain itu Waserda juga menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan ternak. KPS Bogor juga memfasilitasi peternak dengan unit usaha simpan pinjam. Untuk dapat menggunakan sarana ini, peminjam harus merupakan anggota aktif yang telah mengirimkan susu selama minimal sepuluh bulan terakhir berturut-turut. Tujuan kegiatan simpan pinjam ini ialah untuk membantu peternak dalam kesulitan modal misal pembuatan kandang, pembelian sapi perah dan lain-lain. Proses pembayaran dilakukan dengan cara potongan langsung dari hasil penerimaan menjual susu di KPS Bogor. Dari beberapa fasilitas yang diberikan KPS Bogor untuk mensejahtrakan peternaknya, terlihat bahwa koperasi sangat berperan dalam proses produksi susu dari hulu hingga hilir. KPS Bogor berperan sebagai penyedia pakan ternak hingga proses distribusi dan pemasaran. Namun ada beberapa hal yang masih dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahtraan peternak. Beberapa hal yang masih dapat ditingkatkan oleh KPS Bogor seperti penyuluhan mengenai manajemen usaha ternak yang lebih baik, penyuluhan mengenai tata cara pemberian pakan dan lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara terhadap peternak responden terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh KPS Bogor antara lain: perlu adanya perbaikan sarana di KUNAK Cibungbulang seperti perlu adanya perbaikan bendungan agar tidak terjadi kebocoran air yang menyebabkan kelangkaan air bersih, lalu adanya perbaikan ruas jalan di kawasan tersebut karena jalan yang rusak menyebabkan resiko tumpah susu di perjalanan, perlu adanya perbaikan kualitas konsentrat yang dijual oleh koperasi, perlu adanya tambahan tenaga medis karena saat ini baru terdapat dua orang tenaga medis untuk sekitar 1020 populasi sapi induk, dan yang paling banyak menjadi perhatian peternak ialah peningkatan harga susu. 62 VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap produksi susu sapi perah pada responden di KUNAK Cibungbulang Kabupaten Bogor adalah faktor jumlah pakan hijauan, jumlah pakan konsentrat, jumlah pakan ampas tahu dan tenaga kerja.Penggunaan pakan hijauan, konsentrat, ampas tahu dan tenaga kerja merupakan faktor yang dapat meningkatkan produksi susu. 2 Rata-rata tingkat pendapatan atas biaya tunai usahaternak di KUNAK Cibungbulang ialah sebesar Rp 4.238.394 per bulan, sedangkan pendapatan rata-rata atas biaya total sebesar Rp 4.187.533 per bulan. Nilai tersebut menunjukan bahwa rata-rata usaha ternak sapi perah yang dijalankan peternak responden sudah menguntungkan. 3 Keuntungan optimal di dapat jika peternak menambah penggunaan pakan hijauan menjadi sebesar 42,38 kgekorhari, mengurangi penggunaan konsentrat menjadi sebesar 2,13 kgekorhari hal ini karena kualitas konsentrat yang kurang baik, dan mengurangi penggunaan ampas tahu menjadi sebesar 12,30 kgekorhari. 4 Koperasi berperan penting dalam meningkatkan kesejahtraan peternak. KPS Bogor sebagai koperasi susu di KUNAK Cibungbulang berperan aktif dari proses produksi hingga distrbusi dan pemasaran susu. KPS Bogor menyediakan pelayanan kesehatan yang terdiri dari kegiatan pelaksanaan IB dan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kebuntingan, persediaan bahan baku, penyuluhan oleh tenaga medis, pemasaran dan distribusi susu, waserda yang menyediakan peralatan yang dibutuhkan peternak, dan pelayanan simpan pinjam bagi anggota yang membutuhkan untuk keperluan usaha ternaknya. 63

7.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan: 1 Peternak perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas pakan. Pemberian pakan hijauan, konsentrat dan ampas tahu sebaiknya dilakukan dengan takaran yang sesuai dengan kombinasi pakan optimal untuk ternak sapi, karena hal ini berdampak pada produksi susu dan keuntungan yang didapat peternak. Pakan memiliki nilai presentase biaya yang paling besar dibandingkan biaya yang lainnya. Peternak juga perlu memanfaatkan lahan hijauan yang mereka punya dengan seoptimal mungkin agar dapat menekan biaya untuk pakan hijauan. Kualitas pakan hijauan dan konsentrat pun perlu diperhatikan, karena faktor tersebut diduga mempengaruhi produksi susu sapi perah. 2 Dalam hal ini tentunya peran KPS Bogor sangat besar terhadap keberhasilan peternak. Pihak KPS diharapkan dapat terus melakukan bimbingan dan penyuluhan terutama mengenai tatalaksana dalam menjalankan usaha ternak sapi perah serta pengelolaan usahaternak dengan manajemen yang lebih baik.