Kerangka Pemikiran Operasional Analisis efisiensi produksi dan peran koperasi terhadap usaha ternak Sapi Perah di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

32 Tabel 6 Perhitungan Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Komponen Keterangan Nilai Rpbulan A. Penerimaan tunai B. Penerimaan yang diperhitungkan C.Total penerimaan D.Biaya Tunai E. Biaya yang diperhitungkan Harga x jumlah susu yang dijual liter Harga jual sapi pedet Harga jual sapi afkir Harga jual sapi jantan muda A + B Biaya variabel A. Pakan konsentrat b. Pakan ampas tahu Biaya tetap c. Tenaga kerja d. Air e. Listrik f. Iuran anggota g. Potongan kavling Biaya variabel a.pakan hijauan Biaya tetap b.penyusutan peralatan F. Biaya total D + E G. Pendapatan atas biaya tunai C – D H. Pendapatan atas biaya total C – F Pendapatan atas biaya tunai didapat dari selisih antara penerimaan peternak dengan biaya tunai yang dikeluarkan peternak setiap bulannya. Pendapatan atas biaya total didapat dari selisih antara penerimaan peternak dengan biaya total, termasuk biaya yang diperhitungkan.

4.4.3 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi

Efisiensi ekonomis tercapai jika rasio Nilai Produk Marjinal NPMx sama dengan Biaya Korbanan Marjinal BKMx. Secara matematis kriteria penggunaan input optimal dijelaskan sebagai berikut: ∑ ∑  [ ] 33  [ ]  [ ]  [ ] Pada kenyataannya tidak selalu sama dengan , yang sering terjadi adalah sebagai berikut:  1; artinya penggunaan input belum efisien, untuk mencapai efisien, input perlu ditambah. 34  1; artinya penggunaan input belum efisien, untuk mencapai efisien, input perlu dikurangi Soekartawi, 2003.

4.4.4 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah proses pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan subyek dan objek penelitian sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan. Tahap awal dilakukan pengumpulan dan penyusunan data, setelah itu dilakukan analisis dan interpretasi data. Analisis deskriptif kualitatif berupa tanggapan dan pandangan beberapa pihak terkait mengenai kondisi lapangan yang sebenarnya, kondisi disini dapat berupa bagaimana pelaksanan program serta kondisi ekonomi, lingkungan dan sosial wilayah penelitian. Setelah didapat bagaimana kondisi lapangan yang sebenarnya, maka dilakukan perbandingan kondisi pelaksanaan program yang sebenarnya terjadi dilapangan dengan kondisi seharusnya yang didapat dari hasil studi pustaka. 35 V GAMBARAN UMUM

5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Kawasan usaha ternak KUNAK sapi perah Kabupaten Bogor merupakan salah satu kawasan pengembangan usaha ternak sapi perah, penempatan lokasi ini bertujuan agar usaha ternak sapi perah tidak mengalami gangguan seperti polusi, karena usaha ternak sapi perah membutuhkan daerah yang tenang dengan cuaca sejuk agar menghasilkan kualitas susu yang baik. Kawasan ini diresmikan pada tahun 1997. Kawasan ini terletak di 5 Desa dan 2 Kecamatan yaitu : 1 Lokasi I, terletak di Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang dan Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan, berisi 98 kavling 2 Lokasi II, terletak di Desa Pamijahan Kecamatan Pamijahan dan Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang, berisi 83 kavling 3 Lokasi III, terletak di Desa Ciasihan Kecamatan Pamijahan, namun saat ini seluruh kavling di lokasi ini dalam keadaan rusak 4 Lokasi IV, terletak di Desa Cibitung kulon Kecamatan Pamijahan, berupa lahan untuk kebun rumput KPS. Desa Situ Udik terletak sekitar 5 km dari pusat Kecamatan Cibungbulang, 40 km dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, 175 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat. Batas wilayah bagian utara berbatasan dengan Desa Situ Ilir Cibungbulang, selatan berbatasan dengan Desa Pasarean Pamijahan, timur berbatasan dengan Desa Cimayang Pamijahan, barat berbatasan dengan Desa Karacak dan Desa Karya Sari. Desa Situ Udik beriklim tropis dengan curah hujan berkisar 236-234 mm, selama satu tahun rata-rata turun hujan selama 6 bulan sehingga pasokan air melimpah. Suhu saat musim hujan yaitu 18 o C-19 o C dan suhu pada musim kemarau berkisar 25 o C-28 o C. Luas wilayah Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor adalah 370 Ha, sebagian besar lahan di wilayah Desa Situ Udik digunakan untuk sawah ladang tegalan yaitu 170 Ha atau mencapai 45,95 dari total luas wilayah Desa Situ Udik. Berdasarkan laporan Kelurahan Desa Situ Udik, hingga tahun 2013 jumlah penduduk Desa Situ Udik berjumlah 14.500 jiwa, dengan komposisi 7.350 jiwa