Analisis Fungsi Produksi Metode Pengambilan Data dan Analisis
37 Setiap peternak di wilayah KUNAK memiliki kavling, yang terdiri dari
rumah, kandang, dan lahan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan utama sapi. Setiap kavling di wilayah ini memiliki luas rata- rata 5000 meter. Jumlah
kavling di KUNAK terbagi kedalam tiga lokasi yaitu lokasi I di Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang dan Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan 52,43 Ha,
lokasi II di Desa Pamijahan Kecamatan Pamijahan dan Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang 41,98 Ha, dan lokasi III di di Desa Ciasihan Kecamatan
Pamijahan 21,02 Ha, namun saat ini seluruh kavling di lokasi III dalam keadaan rusak. Kavling di KUNAK merupakan bantuan dari pihak pemerintah untuk para
peternak yang diberikan lewat KPS Bogor. Peternak dapat membeli kavling dengan cara kredit kepada KPS.
Bangsa sapi yang digunakan peternak di kawasan ini adalah sapi peranakan Fries Holland. Sapi jenis ini sudah banyak di pelihara di Indonesia, sapi jenis ini
tidak tahan terhadap panas, tetapi lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan Makin, 2011. Produksi susu di lokasi penelitian rata-rata sebesar
10,04 literekorhari, tingkat produksi susu ini relatif masih rendah. Menurut Makin 2011, penghasilan susu sapi perah jenis Fries Holland yang tertinggi di
dunia dapat menghasilkan susu rata-rata 6000 literekorlaktasi atau sekitar 19,67 literekorhari.
Pemeliharaan sapi perah tidak lah mudah karena memakan waktu yang cukup lama. Kegiatan usahaternak sapi perah mencakup kegiatan pemeliharaan
hingga pada proses penanganan susu. Peternak memulai kegiatan membersihkan kandang dan memandikan sapi pada pukul 05.00. Kandang dibersihkan agar susu
yang akan diperah tidak terkontaminasi dengan kotoran sapi, juga agar kandang tetap dalam keadaan bersih dan kering sehingga tidak menjadi sarang kuman dan
penyakit. Kotoran sapi di lokasi penelitian belum banyak dimanfaatkan. Kotoran sapi hanya dibuang peternak atau dialirkan ke lahan hijauan milik masing-masing
peternak sehingga berfungsi sebagai pupuk kandang. Setelah itu peternak melakukan pemerahan, pemerahan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari, hal
ini karena produktivitas sapi perah di lokasi penelitian masih rendah. Hampir seluruh peternak responden masih melakukan pemerahan secara manual tanpa
bantuan mesin pemerah.
38 Setelah pemerahan peternak memberikan pakan berupa konsentrat dan
ampas tahu kepada ternak. Lalu pada pukul 07.00 peternak mengantarkan hasil susu ke KPS yang berada di KUNAK. Kegiatan peternak setelah itu ialah mencari
rumput, setiap kavling di fasilitasi lahan kosong untuk ditanami rumput, namun biasanya rumput yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan pakan sapi sehingga
petrnak mencari rumput di luar wilayah KUNAK. Peternak biasanya menggunakan rumput hijauan sebanyak 30,8 KgSThari. Proses pencarian rumput
biasanya berlangsung hingga pukul 12.00, setelah itu sekitar pukul 14.00 peternak biasanya kembali membersihkan kandang, memandikan sapi dan memberi pakan,
hingga sekitar pukul 05.00 sapi di perah untuk kembali disetorkan hasil susu nya kepada KPS. Rata- rata tenaga kerja yang digunakan di KUNAK Cibungbulang
ialah tenaga kerja luar keluarga karena rata- rata pemilik usaha ternak tidak tinggal di kawasan tersebut.
Peran peternak sangat lah besar, selain kegiatan yang dilakukan sehari-hari, setiap bulannya peternak juga harus membeli perlengkapan ternak lainnya seperti
pembelian pakan konsentrat dan ampas tahu. Peternak biasanya membeli konsentrat di KPS ataupun di pihak swasta lainnya. Pakan konsentrat yang di beli
dari KPS dibayarkan pada awal bulan ketika pengambilan penerimaan susu. Rata- rata peternak menggunakan konsentrat sebesar 3,3 KgSThari dengan harga rata-
rata Rp 2.041 Kg. Selain itu peternak juga menggunakan ampas tahu sebagai pakan tambahan ternaknya. Peternak mendapatkan ampas tahu dari pabrik tahu.
Ampas tahu yang digunakan dalam satu hari ialah sebesar 18,6 KgSThari, dengan harga rata-rata Rp 600 Kg. Ampas tahu yang dipesan peternak akan
diantarkan langsung oleh pihak produsen ke lokasi peternak sehingga tidak ada biaya transportasi tambahan. Pemberian pakan konsentrat dan ampas tahu
diberikan secara bersamaan atau dicampur. Setelah itu diberikan rumput. Selain penyediaan pakan, ketersediaan air pun penting untuk diperhatikan,
karena sekitar 70 dari tubuh sapi terdiri dari air. Air yang digunakan peternak di lokasi dikelola oleh pihak KPS, setiap bulannya petrnak hanya perlu membayar
sebesar Rp 10.000 dengan berapapun pemakaiannya. Namun dari hasil wawancara, hal yang sering dikeluhkan peternak adalah sering macetnya
keetersediaan air, sehingga terhambatnya aktivitas.
39 Hampir seluruh peternak di kawasan ini bergantung pada KPS, mulai proses
pemeliharaan kesehatan, penyediaan pakan konsentrat dan hijauan, hingga proses pemasaran susu. Peternak di KUNAK Cibungbulang lebih suka untuk
menyetorkan susu ke koperasi, dari pada ke selain koperasi, meskipun harga yang ditawarkan secara eceran lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan koperasi.
Pelayanan yang diberikan koperasi kepada para peternak yang menjadikan peternak lebih memilih untuk bergabung dalam koperasi.
5.3 Karakteristik Peternak Contoh 5.3.1 Rata-rata Usia Peternak Sapi Perah
Umur peternak responden dianggap penting dalam penelitian ini. Hal ini karena umur berkaitan erat dengan kemampuan fisik seseorang dalam
menjalankan aktivitasnya, dalam usaha peternakan kemampuan fisik atau tenaga peternak sangat diandalkan, maka faktor umur akan berpengaruh terhadap
produktivitas ternak. Faktor umur juga dianggap sebagai hal yang mempengaruhi pola pikir seseorang dalam mengambil keputusan.
Menurut Mubyarto 1989, umur produktif ialah berkisar antara 15-65 tahun, sedangkan umur 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas kemampuan fisik
peternak akan lebih rendah sehingga akan mempengaruhi produktivitas peternakan. Berdasarkan hasil penelitian, umur peternak responden sapi perah
berkisar antara 25 tahun hingga 85 tahun. Sebagian besar peternak di KUNAK Cibungbulang berada pada umur produktif yaitu sebanyak 55,55 20 orang
berada pada kelompok umur 25 sampai 45 tahun dan sekitar 41,67 atau sebanyak 15 orang berada pada kelompok umur 46 sampai 66 tahun. Sisanya 1
orang peternak atau sekitar 2,78 berada pada kelompok umur lebih dari 67 tahun. Distribusi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur tahun Jumlah Peternak Orang
Presentase 25-45
20 55,55
46-66 15
41,67 67
1 2,78
Total 36
100