Rumusan Masalah Analisis efisiensi produksi dan peran koperasi terhadap usaha ternak Sapi Perah di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor

12 3 Masa Laktasi Masa laktasi adalah masa sapi sedang menghasilkan susu, yakni selama 10 bulan antara saat beranak dan masa kering. Produksi susu perhari mulai menurun setelah laktasi 2 bulan. Demikian pula kadar lemak susunya, mulai menurun setelah 1-2 bulan masa laktasi. Dari 2-3 bulan masa laktasi, kadar lemak susu mulai konstan, kemudian naik sedikit. 4 Besarnya Sapi Beberapa penelitian menunjukan bahwa sapi-sapi yang berbadan besar akan menghasilkan susu yang lebih banyak daripada sapi-sapi yang berbadan kecil, meskipun bangsa dan umurnya sama. Hal ini disebabkan sapi yang badanya besar akan makan lebih banyak, sehingga menghasilkan susu yang lebih banyak, karena metabolism tinggi. 5 Estrus atau Birahi Saat sapi mengalami birahi, akan terjadi perubahan-perubahan faali yang mempengaruhi volume dan kualitas susu yang dihasilkan. Beberapa ekor sapi menunjukan gejala nervous gelisah dan mudah terkejut, sehingga tidak mau makan atau makan sedikit saja, sehingga produksi susunya menurun. Meskipun demikian ada pula sapi yang tidak banyak dipengaruhi oleh masa birahinya. Jika susu yang dihasilkan menurun drastic, kadar lemak dan susunan susunya akan berubah. 6 Umur Sapi Sapi- sapi yang beranak pada umur lebih tua 3 tahun akan menghasilkan susu lebih banyak dari pada sapi-sapi yang beranak pada umur muda 2 tahun. Produksi susu akan terus meningkat dengan bertambahnya umur sapi hingga berumur 7-8 tahun. Setelah umur tersebut produksi susu akan menurun sedikit demi sedikit sampai sapi berumur 11- 12 tahun. 7 Selang Beranak Selang beranak yang optimal adalah 12 dan 13 bulan. Jika selang beranak diperpendek akan menurunkan produksi susu sebesar 3,7-9 pada laktasi yang sedang berjalan atau yang akan dating. Jika selang beranak diperpanjang sampai 450 hari, laktasi yang sedang berlaku dan laktasi yang akan dating akan meningkatkan susu yang dihasilkan sebesar 3,5. Meskipun demikian, jika 13 ditinjau dari segi ekonomi akan merugikan karena susu yang dihasilkan tidak sepadan jika dibandingkan dengan pakan yang diberikan. 8 Masa Kering Produksi susu pada laktasi kedua dan berikutnya dipengaruhi oleh lamanya masa kering yang lalu atau sebelumnya. Setiap individu sapi betina, produksi susu akan naik dengan bertambahnya masa kering sampai 7-8 minggu. Meskipun demikian, dengan masa kering yang lebih lama lagi, produksi susu tidak akan bertambah. 9 Frekuensi Pemerahan Menurut Sudono et al 2003, jika sapi diperah dua kali sehari dengan jarak waktu antar pemerahan sama, akan sedikit sekali perubahan susunan susu tersebut. Jika sapi diperah empat kali sehari, kadar lemak akan lebih tinggi pada besok paginya, yakni saat pemerahan pertama. Semakin sering diperah, hasil susu akan naik. Table 4 menunjukan presentase susu yang dihasilkan sapi perah dengan frekuensi pemerahan. Tabel 4 Umur Sapi, Pemerahan dan Presentase Susu yang Dihasilkan Umur Sapi Diperah 3 Kali Sehari Diperah 4 kali sehari 2 tahun 20 lebih banyak daripada 2 kali diperah 35 lebih banyak daripada 2 kali diperah 3 tahun 17 lebih banyak daripada 2 kali diperah 30 lebih banyak daripada 2 kali diperah 4 tahun 15 lebih banyak daripada 2 kali diperah 26 lebih banyak daripada 2 kali diperah Sumber: Sudono et al 2003 Pemerahan yang dilakukan lebih dari dua kali sehari, biasanya dilakukan terhadap sapi-sapi yang berproduksi tinggi. Misalnya, sapi yang berproduksi 20 liter susu perhari dapat diperah 3 kali sehari, sedangkan sapi-sapi yang berproduksi 25 liter susu atau lebih dapat diperah 4 kali sehari. 10 Pakan Pakan yang diberikan kepada sapi dibagi dua bagian, yaitu ransum pokok dan ransum produksi. Ransum pokok adalah bagian dari makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan sapi yang sedang dalam pertumbuhan. Sedangkan ransum produksi ialah makanan yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu yang 14 memberi keuntungan bagi peternak. Ransum produksi lebih dikenal dengan istilah konsentrat. Pakan sapi mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha tenak sapi, karena pakan akan menentukan keberhasilan dan pengembangan usaha peternakan sapi tersebut. Pemberian pakan yang baik akan menghasilkan produksi susu yang baik pula. Pakan sapi yang diberikan hendaknya memenuhi persyaratan, yaitu mengandung nilai gizi yang lengka, disukai ternak, dan mudah dicerna oleh sapi. Jumlah pakan yang diberikan kepada sapi hendaknya lebih banyak dari pada yang dibutuhkan untuk kehidupannya. Bila jumlah makanan tersebut sama banyaknya dengan keperluan untuk hidupnya, sapi itu akan mengalami kesulitan dalam berproduksi. Jika dikatakan bahwa jumlah makanan yang diberikan harus cukup, bukan berarti banyaknya yang cukup tapi kandungan zat-zat makanan yang dikandung harus cukup dan sesuai dengan kebutuhan sehingga sapi dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peternak dan sapi pun tetap sehat Asmaki et al, 2009. 2.4 Usaha Peternakan Sapi Perah di Indonesia Usaha peternakan di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu perusahaan dan peternakan rakyat. Perusahaan peternakan adalah suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial yang meliputi kegiatan menghasilkan ternak ternak bibitternak potong, telur dan susu serta usaha penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan, dan memasarkannya, yang untuk tiap jenis ternak melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis ternak pada peternakan rakyat. Peternakan rakyat ialah usaha peternakan yang diselenggarakan sebagai usaha sampingan yang jumlah maksimum kegiatannya untuk tiap jenis ternak ditetapkan oleh Menteri Pertanian Soekardono, 2009. Berdasarkan sistem agribisnis, aktivitas sektor pertanian subsektor peternakan tidak hanya dipandang sebagai budaya masyarakat pedesaan yang hanya berfungsi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi lebih dipandang sebagai satuan integrasi bisnis untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang berbudaya Asmaki et al, 2009. Skala usaha sapi perah pada peternakan rakyat relatif amat sangat kecil,