✴ ✵
4.6.4 C-N Rasio
Rasio Karbon Nitrogen CN. Hubungan C dan N menentukan nilai dari bahan atau paling tidak menentukan tindakan yang harus dilakukan agar
penambahan bahan organik bermanfaat untuk perbaikan kondisi tanah. Pentingnya rasio CN suatu bahan terkait dengan pengaruh bahan tersebut bagi ketersediaan N
bagi tanaman dan laju tingkat dekomposisi bahan di dalam tanah. Rasio CN rendah berarti bahan mengandung banyak N dan mudah terdekomposisi, sehingga cepat
memasok N bagi tanaman. Sebaliknya bahan-bahan dengan rasio CN tinggi akan sulit terdekomposisi dan dapat menyebabkan kekahatan N pada tanaman. Jika
hanya sedikit N yang terkandung dalam residu tanaman maka jasad renik akan menggunakan N-inorganik di dalam tanah untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan
demikian ia berebut N dengan tanaman dan mengurangi jumlah N yang tersedia bagi pertumbuhan tanaman Munawar, 2011
4.6.5 Kadar P
2
O
5
HCl 25 mg100 gr
Faktor A dan faktor B berpengaruh nyata terhadap kadar P
2
O
5
tanah setelah panen sayur pakchoi. Namun kombinasi perlakuan AB tidak mengahsilkan
pengaruh yang nyata. Faktor A yang menghasilkan kadar P
2
O
5
terbesar adalah A3 dengan nilai tengah sebesar 26.2 mg100 gr. Faktor B yang menghasilkan kadar
P
2
O
5
terbesar adalah B4 dengan nilai tengah sebesar 26.7 mg100 gr. Uji lanjutan Tukey menunjukkan bahwa A3 dan B4 berbeda dengan perlakuan yang lainnya.
Kadar P
2
O
5
HCl 25 tanah awal = 53 mg100gr. Terjadi penurunan kadar P
2
O
5
tanah setelah panen dikarenakan penyerapan oleh tanaman sayuran.
4.6.7 Kadar K
2
O HCl 25 mg100 gr
Faktor A tidak berpengaruh nyata, faktor B dan kombinasi perlakuan AB berpengaruh nyata. Faktor B yang menghasilkan kadar K
2
O tertinggi adalah B4 dengan
nilai tengah sebesar 55 mg100gr.
Kombinasi perlakukan yang menghasilkan kadar K
2
O tertinggi berturut-turut adalah A1B4 nilai tengah sebesar 68,3 mg100gr, A2B4, A3B3, A3B2, A3B4, dan A2B3. Kadar K
2
O HCl 25 tanah awal = 10 mg100gr. Dengan demikian terjadi peningkatan kadar K
2
O tanah yang cukup besar setelah ditanam sayur pakchoi.
4.7 Pengaruh Terhadap Unsur Ca, Mg, K,Na dan KTK
Unsur-unsur diatas adalah unsur hara yang jumlahnya di dalam tanah pada umumnya dapat mencukupi kebutuhan tanaman. Dari hasil uji sidik ragam terlihat
bahwa faktor A hanya perpengaruh nyata terhadap KTK tanah. Faktor B tidak berpengaruh nyata pada semua unsur hara di atas.. Interaksi faktor A dan faktor B
tidak berpengaruh nyata pada semua unsur di atas.
Limbah susu bubuk sebenarnya mengandung beberapa unsur hara sekunder seperti Ca. Namun penambahannya terlalu sedikit sehingga tidak berpengaruh
nyata pada kandungan Ca tanah.
✶✷
Tabel 17 Pengaruh konsentrasi sludge ipal dan dosis fortifikasi limbah susu bubuk
terhadap kesuburan tanah setelah panen sayur Pakchoy terhadap Ca, Mg, K, Na dan KTK tanah.
Keterangan: tn = Tidak nyata pada taraf uji 5, = Berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1, = Berpengaruh nyata pada
taraf uji 5.
4.8 Pemilihan Dosis Fortifikasi Kompos
Kriteria pemilihan kombinasi perlakuan yang terbaik dengan urutan prioritas adalah hasil panenm2, indikator pertumbuhan tanaman, dan pengaruh terhadap
kesuburan tanah setelah panen sayur pakchoi. Pada indikator kualitas kompos, terlihat bahwa faktor A berpengaruh nyata
terhadap kadar C organik, dan K
2
O serta berpengaruh sangat nyata terhadap N total kompos. Faktor B berpengaruh nyata terhadap kadar C organik dan berpengaruh
sangat nyata pada kadar N total, P
2
O
5
dan K
2
O kompos. Interaksi perlakuan A dan B hanya berpengaruh nyata pada kadar N total dari kompos. Pada indikator
peningkatan kualitas kompos, maka perlakuan yang optimal masing-masing faktor adalah A3 dan B4.
✸✸
Pada indikator pertumbuhan sayur pakchoi, hanya faktor B yang berpengaruh nyata terhadap lebar daun dan hasil panen kotor sayr pakchoi. Dari hasil uji lanjutan
Tukey faktor B4 memberikan hasil yang optimal terhadap lebar daun dan hasil panen kotor sayr pakchoi.
Pada indikator kesuburan tanah – unsur hara primer : a.
Faktor A berpengaruh nyata terhadap kadar C organik tanah setelah panen. Uji lanjutan Tukey menunjukkan bahwa A3 memberikan kadar C organik tanah
yang terbesar. b.
Interaksi faktor A dan B yang memberikan kadar N total tanah terbesar adalah A1B2.
c. Faktor A dan B berpengaruh nyata terhadap kadar P
2
O
5
tanah. Interaksi tidak berbeda nyata. Faktor A dan B yang memberikan kadar P
2
O
5
terbesar adalah A3 dan B4.
d. Interaksi faktora A dan B yang menghasilkan kadar K
2
O terbesar adalah A1B4 Dari uraian di atas disimpulkan perlakuan konsentrasi sludge ipal sebagai
dekomposer faktor A dan dosis fortifikasi limbah susu bubuk faktor B yang terbaik untuk diterapkan pada penelitian Tahap II yaitu :
A3 : konsentrasi Sludge Ipal 20 volume B4 : dosis fortifikasi limbah susu bubuk 30 dry basis
Direncanakan untuk penelitian dosis pemupukan dibuat range pemupukan
sebagai berikut : 0 kgm
2
– 3 kgm
2
– 6 kgm
2
– 9 kgm
2
– 12 kgm
2
. Diharapkan bisa diperoleh dosis pemupukan yang optimal pada selang perlakuan tersebut.
Sayuran yang akan diuji dengan dosis pemupukan tersebut di atas adalah : caisin, kailan, kangkung, dan bayam hijau cabut.
Pengujian dosis aplikasi kompos terfortifikasi dilakukan dengan melihat beberapa indikator yaitu : 1 Jumlah daun sayuran, 2 Tinggi tanaman sayuran, 3
Proporsi siap panen tanaman sayuran dan 4 Yield hasil panen akhir tanaman sayuran yang diuji.
4.9 Pengujian Kompos Terfortifikasi Dengan Indikator Jumlah Daun Sayuran