✫✬
Tabel 14 Hasil analisis logam berat pada sampel kompos dengan perlakuan konsentrasi sludge ipal dan dosis fortifikasi susu bubuk
No Sampel
Senyawa Rata-rata
hasil pengukuran
Standar Mutu Satuan
1
Semua sampel
Pb td
maksimum 150,0 ppm
2 Cd
1,3 maksimum 3,0
ppm 3
As 0,3
maksimum 13,0 ppm
4 Hg
td maksimum 0,8
ppm 5
La -
ppm 6
Ce maksimum 2,0
ppm 7
Bahan ikutan lainnya
- Keterangan : td = tidak terdeteksi ; standar mutu sesuai dengan SNI : 19:7030-
2004
4.5 Pengujian Kompos Dengan Sayur Pakchoy dengan Indikator Pertumbuhan Tanaman
Indikator pertumbuhan tanaman yang diamati adalah lebar daun, tinggi tanaman, panen kotor dan panen bersih. Hasil analisis sidik ragam disajikan pada
Tabel 15. a.
Konsentrasi sludge ipal faktor A tidak berpengaruh nyata pada lebar daun, tinggi tanaman, panen kotor dan panen bersih sayur pakchoy.
b. Dosis fortifikasi limbah susu bubuk faktor B berpengaruh nyata terhadap lebar
daun dan panen kotor sayur pakchoy. c.
Kombinasi perlakuan A dan B tidak berpengaruh nyata terhadap lebar daun, tinggi tanaman, panen kotor dan panen bersih.
Faktor B yang menghasilkan lebar daun yang terbesar yaitu B4 30 dengan mean 11.8 cm, sedangkan faktor B yang menghasilkan panen kotor terbesar adalah
B4 30 dengan nilai tengah sebesar 18.40 kgm
2
. Uji lanjutan Tukey
menunjukkan bahwa B4 berbeda dengan perlakuan lainnya baik untuk lebar daun maupun untuk panen kotor.
Terlihat bahwa perlakuan dosis fortifikasi limbah susu bubuk lebih dominan dalam menghasilkan daun sayur pakchoi yang lebih lebar. Perkembangan daun
tanaman sangat dipengaruhi oleh kandungan N dari tanah. Dengan fortifilasi limbah susu bubuk, protein susu terdekomposisi menjadi komponen N yang lebih
sederhana yang diserap sebagai sumber N bagi sayuran.
✭
Tabel 15 Pengaruh konsentrasi sludge ipal dan dosis fortifikasi limbah susu bubuk terhadap pertumbuhan dan hasil panen sayur Pakchoy
Keterangan : tn = Tidak nyata pada taraf uji 5, = Berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1, = Berpengaruh sangat
nyata pada taraf uji 5. Panen kotor adalah sayur pakchoi yang sudah buang akarnya tetapi daunnya
belum disortasi antara yang bisa dimanfaatkan dengan yang jelek tua, berlubang, dan lain-lain. Faktor B berpengaruh nyata terhadap lebar daun sayur pakchoi. Yang
menghasilkan panen kotor terbesar adalah B4 dengan mean 18,4 kgm
2
. Dari hasil pengolahan data diatas terlihat hubungan antara lebar daun dan hasil panen sayur
pakchoi. Dengan perlakuan fortifikasi kompos akan dihasilkan sayur dengan daun yang lebih lebar. Dengan demikian bobot hasil panennya juga meningkat.
Panen bersih adalah sayur pakchoi yang dibuang akarnya dan daun yang jelek daun tua dan berlubang. Merupakan sayur pakchoi yang siap jualsiap konsumsi.
Faktor B berpengaruh hampir nyata terhadap panen bersih p value 0.057; α = 0.05 sayur pakchoi. Yang menghasilkan panen kotor terbesar adalah B4 dengan mean
14.7 kgm
2
. Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan karena proses pengukuran-
✮✯
pengukuran yang dilakukan menyebabkan banyak daun sayur pakchoi yang rusak patahsobek
Limbah padat organik susu bubuk merupakan limbah yang kaya akan nutrisi terutama nitrogen. Menurut standart SNI 2006 kadar N susu bubuk untuk kategori
susu kurang lemak minimal 23 bb. Pada waktu pengomposan, protein susu akan terdekomposisi menjadi senyawa yang lebih sederhana yang akhirnya diserap
oleh tanaman. Efek yang teramati adalah daun pakchoi yang lebih lebar yang pada akhirnya panen yang lebih tinggi.
Hasil analisis Anova dan uji lanjutan Tukey pengaruh konsentrasi sludge ipal dan dosis fortifikasi kompos terhadap pertumbuhan sayur pakchoi disajikan pada
Lampiran 8.
4.6 Pengaruh Berbagai Perlakuan Kompos Terhadap C-organik, N, P dan K Tanah Setelah Panen Sayur Pakchoi
Unsur hara primer merupakan unsur hara yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Hasil analisis pengaruh konsentrasi sludge ipal dan dosis
fortifikasi limbah susu bubuk terhadap unsur hara primer tanah disajikan pada Tabel 16.
Analisis sample tanah dari bedeng yang telah ditanami sayur pakchoi setelah panen, menunjukkan bahwa :
a. Faktor A konsentrasi sludge ipal berpengaruh nyata terhadap kadar C organik
total, N total, dan P
2
O
5
tanah setelah panen. b.
Faktor B dosis fortifikasi limbah susu bubuk berpengaruh nyata terhadap kadar N total, P
2
O5 dan K
2
O tanah setelah panen. c.
Interaksi faktor A dan faktor B berpengaruh nyata terhadap kadar N total dan K
2
O.
✰ ✱
Tabel 16 Pengaruh konsentrasi sludge ipal dan dosis fortifikasi limbah susu bubuk terhadap kandungan C-organik aktif, C organik total, N, P dan K tanah
setelah panen sayur pakchoi.
Keterangan: tn = Tidak nyata pada taraf uji 5, = Berpengaruh sangat nyata pada taraf uji 1, = Berpengaruh sangat
nyata pada taraf uji 5.
4.6.1 Kadar C Organik Total – Walkley and Black
Faktor A berpengaruh nyata terhadap kadar C organik total tanah setelah panen sayur pakchoi. Faktor A yang menghasilkan C organik tanah terbesar adalah
A3 dengan nilai tengah sebesar 1.9 , sedangkan kadar C organik total tanah awal sebesar 1.83 . Uji lanjutan Tukey menunjukkan A3 berbeda dengan perlakuan
yang lain. Sludge ipal mengandung mikroba dekomposer. Seiring dengan meningkatnya kadar sludge ipal yang ditambahkan diduga proses dekomposisi
komponen organik kompos dan proses dekomposisi lanjutan di tanah selama periode penanaman sayur pakchoi semakin baik yang berakibat meningkatnya
kandungan C organik tanah setelah panen.
✲✳
4.6.2 Kadar C Organik Aktif mgkg
C organik aktif adalah bagian dari C organik tanah berbentuk fraksi yang bersifat labil. Pengukuran kadar C organik aktif tanah setelah panen sayur pakchoi
menujukkan bahwa perlakuan A, perlakuan B dan kombinasi perlakuan AB tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Namun demikian uji perbandingan dua kelompok data two sample T-Test pada kadar C-aktif tanah awal dibandingkan
dengan kadar C aktif tanah setelah panen pakchoi menunjukkan hasil berbeda sangat nyata p value = 0.000. Nilai tengah kandungan C-aktif tanah awal 616
mgkg dan nilai tengah kandungan C-aktif tanah setelah panen pakchoi sebesar 773.5 mgkg. Dengan demikian ada peningkatan C organik aktif tanah sebesar
157.4 mgkg. Dengan demikian telah terjadi peningkatan kesuburan tanah dalam jangka pendek yang berpengaruh terhadap kinerja tanah dalam pertanian sayuran.
Gambar 26 Boxplot perbandingan kadar C-aktif awal dan kadar C-aktif tanah akhir setelah panen sayur pakchoi.
4.6.3 Kadar N total - Kjeldahl
Faktor A, Faktor B dan Kombinasi AB berpengaruh nyata terhadap kandungan N total tanah setelah panen sayur pakchoi. Faktor A1 dan A3
menghasilkan kadar N total tanah terbesar dengan nilai tengah sebesar 0.2. Faktor B2, B4 dan B1 menghasilkan kadar N total tanah terbesar dengan nilai
tengah sebesar 0.2 . Kombinasi perlakuan AB yang menghasilkan kadar N total tanah terbesar adalah : A1B4, A3B2, A1B1, A1B2, A3B1, A3B3, A2B4 dengan nilai
tengah sebesar 0.2 . Mengabaikan faktor B1 fortifikasi limbah susu bubuk 0 maka : Kombinasi perlakuan yang menghasilkan Kadar N total tanah terbesar
adalah : A1B4, A3B2, A1B2, A3B3, A2B4.
Limbah susu bubuk merupakan limbah yang kaya dengan kadar N yang berasal dari kandungan protein susu. Kadar N total tanah awal = 0.13 Kjeldahl.
Dengan demikian terjadi peningkatan kadar N total tanah.
C aktif akhir mg Kg C Aktif awal mg kg
900 800
700 600
500 400
300 200
D a
t a
✴ ✵
4.6.4 C-N Rasio
Rasio Karbon Nitrogen CN. Hubungan C dan N menentukan nilai dari bahan atau paling tidak menentukan tindakan yang harus dilakukan agar
penambahan bahan organik bermanfaat untuk perbaikan kondisi tanah. Pentingnya rasio CN suatu bahan terkait dengan pengaruh bahan tersebut bagi ketersediaan N
bagi tanaman dan laju tingkat dekomposisi bahan di dalam tanah. Rasio CN rendah berarti bahan mengandung banyak N dan mudah terdekomposisi, sehingga cepat
memasok N bagi tanaman. Sebaliknya bahan-bahan dengan rasio CN tinggi akan sulit terdekomposisi dan dapat menyebabkan kekahatan N pada tanaman. Jika
hanya sedikit N yang terkandung dalam residu tanaman maka jasad renik akan menggunakan N-inorganik di dalam tanah untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan
demikian ia berebut N dengan tanaman dan mengurangi jumlah N yang tersedia bagi pertumbuhan tanaman Munawar, 2011
4.6.5 Kadar P
2
O
5
HCl 25 mg100 gr
Faktor A dan faktor B berpengaruh nyata terhadap kadar P
2
O
5
tanah setelah panen sayur pakchoi. Namun kombinasi perlakuan AB tidak mengahsilkan
pengaruh yang nyata. Faktor A yang menghasilkan kadar P
2
O
5
terbesar adalah A3 dengan nilai tengah sebesar 26.2 mg100 gr. Faktor B yang menghasilkan kadar
P
2
O
5
terbesar adalah B4 dengan nilai tengah sebesar 26.7 mg100 gr. Uji lanjutan Tukey menunjukkan bahwa A3 dan B4 berbeda dengan perlakuan yang lainnya.
Kadar P
2
O
5
HCl 25 tanah awal = 53 mg100gr. Terjadi penurunan kadar P
2
O
5
tanah setelah panen dikarenakan penyerapan oleh tanaman sayuran.
4.6.7 Kadar K
2
O HCl 25 mg100 gr
Faktor A tidak berpengaruh nyata, faktor B dan kombinasi perlakuan AB berpengaruh nyata. Faktor B yang menghasilkan kadar K
2
O tertinggi adalah B4 dengan
nilai tengah sebesar 55 mg100gr.
Kombinasi perlakukan yang menghasilkan kadar K
2
O tertinggi berturut-turut adalah A1B4 nilai tengah sebesar 68,3 mg100gr, A2B4, A3B3, A3B2, A3B4, dan A2B3. Kadar K
2
O HCl 25 tanah awal = 10 mg100gr. Dengan demikian terjadi peningkatan kadar K
2
O tanah yang cukup besar setelah ditanam sayur pakchoi.
4.7 Pengaruh Terhadap Unsur Ca, Mg, K,Na dan KTK