2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Industri Susu
Industri pengolahan susu merupakan salah satu industri yang terus bertumbuh di Indonesia. Asosiasi Industri Pengolah Susu AIPS memproyeksikan tahun 2012
industri pengolahan berbahan baku susu sapi bisa tumbuh antara 6,8 persen sampai 7 persen. AIPS beranggotakan sejumlah perusahaan pengolah susu besar seperti
Nestle, Sari Husada, Frisian Flag, Ultra Jaya, Indolacto, dan lain-lain. Tahun 2011 nilai penjualan industri pengolah susu sapi sekitar Rp 31 triliun AIPS, 2012.
Pendorong pertumbuhan industri susu ini salah satunya adalah meningkatnya konsumsi perkapita penduduk terhadap produk susu seperti digambarkan pada
Tabel 2. Menurut BPS 2013, terjadi peningkatan konsumsi rata-rata per kapita seminggu produk susu di Indonesia.
Tabel 2 Konsumsi rata-rata per kapita seminggu produk susu di Indonesia rupiah tahun 20012 - 2013 BPS, 2012
Item Unit
2012 2013
Susu kental manisSweet canned liquid milk 397 gr
0,056 0,058
Susu bubuk kaleng,bayiCanned, babypowder milk
Kg 0,018
0,025
2.2 Limbah Padat Organik Industri Susu Bubuk
Susu merupakan bahan pangan yang mengandung nilai gizi yang baik. Komposisi susu bubuk dipasaran bervariasi tergantung dari formulasi produsen
produk tersebut. Secara umum komponen yang utama adalah karbohidrat, protein, lemak, P, K dan unsur lainnya. Nilai gizi susu bubuk tergambarkan dalam syarat
mutu susu bubuk sesuai standar SNI Tabel 3.
Gambar 1 Limbah padat organik susu bubuk
Hasil studi yang dilakukan oleh The UNEP Working Group for Cleaner Production in the Food Industry Australia menyatakan bahwa limbah padat yang
dihasilkan dari industri susu cukup besar yaitu 168 kg1000 produk susu yang
dihasilkan. Dari 168 kg limbah padat yang dihasilkan tersebut, sejumlah 31 kg merupakan limbah padat organik. Jadi persentase limbah padat organik yang
dihasilkan adalah 3.1. Limbah padat organik tersebut direcycle sebagai kompos, pupuk atau pakan ternak Prasad et al. 2004
Tabel 3 Sumber limbah padat organik pada industri susu Prasad et al. 2004
No Sumber Limbah Padat Organik
Pengelolaan
1 Produk reject tidak sesuai mutu
pakan ternak 2
Produk return dari agenoutlet proses ulang
3 Bahan baku misal flavor, dll
pakan ternak 4
Material kadaluarsa pakan ternak
5 Sampel laboratorium sampel produk
pakan ternak 6
Separator de sludge pakan ternak
7 Product hasil pembersihan filter dan dryer
pakan ternak 8
Sludge sisa proses pakan ternak atau
kompos
9 Sludge pembersihan membran
pakan ternak atau kompos
10 Hancuran keju
pakan ternak 11
Lemak yang dikumpulkan dari sisa proses
pakan ternak
Metode paling umum dalam penanganan limbah padat organik industri susu adalah sebagai pakan ternak babi. Penanganan yang lain adalah dikirim ke luar
pabrik untuk dijadikan kompos atau dijadikan pupuk. Pengomposan merupakan teknologi yang penting dalam pengolahan limbah padat industri susu. Namun
demikian hanya sedikit informasi mengenai proses pengomposan dan nilai agronomis dari komoditi hasil pertanian yang mengaplikasikan kompos tersebut
Allinson et al. 2007.
Gambar 2 Jumlah limbah padat yang dihasilkan oleh industri susu dan
proporsi pengelolaannya Prasad et al. 2004
Menurut Prasad et al. 2004, limbah padat organik yang dihasilkan pabrik pengolahan susu meliputi :
biosolids, separator de-sludges dan bagian produk yang tidak lolos saringan. Biosolid adalah bagian dari aliran limbah setelah pengolahan air
limbah misal : sludgelumpur. Limbah padat organik ini kaya akan nitrogen, phosporus P, potassium K dan nutrisi lain yang dapat dimanfaatkan sebagai soil
additive. Sebagai tambahan, tingginya kandungan bahan organik dari biosolid dapat digunakan sebagai stabiliser tanah. Pilihan untuk pengelolaan limbah padat organik
prosesing susu meliputi : p
akan ternak, pengomposan, injeksi ke tanah atau dibuang langsung ke tanah. Pabrik harus memperhatikan bahwa limbahnya diklasifikasikan
sebagai limbah industri dan memenuhi ketentuan regulasi yang berlaku.
Gambar 3 Gambaran umum terjadinya limbah padat organik susu bubuk pada industri pengolahan susu bubuk.
Menurut Wilkinson et al. 2011 dairy processing sludge adalah padatan yang menggumpal dan mengendap yang dihasilkan oleh instalasi pengolahan limbah cair
dan dipisahkan menggunakan flow tangensial separator. Sludge ini bisa di ‘cocomposted’ dengan green waste berupa cacahan rumput. Pada konsentrasi
sludge sebesar 25 berat dan lama pengomposan 21 hari dan menggunakan reaktor eksperimental diperoleh kompos tanpa efek yang merugikan ditinjau dari bau
yang ditimbulkan dan VOC Volatile Organic Compund yang dihasilkan. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah aerasi yang baik untuk meminimalkan bau
tak sedap dan kehilangan nutrisi.
Tabel 4 Syarat mutu susu bubuk sesuai SNI 01-2970-2006 SNI, 2006
2.3 Pengomposan