Penelitian dosis aplikasi pemupukan menggunakan kompos terfortifikasi.

☞ ✌ 3. Sebagai indikator pertumbuhan tanaman diukur tinggi tanaman dan jumlah daun setiap minggu 7 hari setelah tanam, 14 hari setelah tanam dan 21 hari setelah tanam. Pengukuran lebar daun pada saat panen 4. Pengukuran yield sayuran pakchoy Brasica rapa L berupa berat kotor dan berat bersihm2 sebagai indikator

3.5 Penelitian dosis aplikasi pemupukan menggunakan kompos terfortifikasi.

Penelitian dosis aplikasi kompos berfokus pada penentuan dosis aplikasi kompos terfortifikasi pada kegiatan budidaya 4 jenis sayuran daun yaitu bayam, caisin, kangkung dan kaylan. Skema penelitian disajikan pada Gambar 16. Gambar 16 Skema penelitian dosis aplikasi kompos terfortifikasi Tujuan penelitian dosis aplikasi kompos adalah untuk melihat pengaruh dosis aplikasi kompos terhadap produktifitas beberapa jenis sayuran daun serta pengaruhnya terhadap peningkatan kesuburan tanah.

3.5.1 Rancangan Percobaan :

Faktor yang hendak diamati adalah dosis aplikasi kompos untuk setiap jenis sayuran. Terdapat empat kelompok percobaan masing-masing untuk tiap jenis sayuran. Rancangan percobaan untuk setiap jenis sayuran adalah Rancangan Acak lengkap satu faktor 5 taraf dengan 3 kali ulangan. Untuk satu jenis sayuran akan dilakukan pada bedeng yang sama. Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah rancangan acak lengkap Menurut Mattjik dan Sumertajaya 2006, model linear Rancangan Acak Lengkap 1 faktor 5 taraf dengan 3 ulangan sebagai berikut : Yij = µ + αi + Ɛ ij Dimana : µ = rataan umum αi = Pengaruh dosisi aplikasi kompos ke i Ɛ ij = galat ✍✎ Dicobakan 5 level dosis pemupukan dengan kompos yang difortifikasi yaitu : 1 dosis 0 kgm2 kontrol, 2 dosis 3 kgm 2 , 3 dosis 6 kgm 2 , 4 dosis 9 kgm 2 dan 5 dosis 12 kgm 2 . Masing-masing dosis pemupukan diaplikasikan pada empat jenis sayuran daun yaitu : 1 kangkung; 2 kailan; 3 bayam hijau dan 4 caisin. Percobaan dilakukan dengan 3 kali ulangan. Instruksi kerja penanaman jenis- jenis sayuran yang diuji coba dalam penelitian ini disajikan dalam lampiran. Untuk melihat tingkat optimalisasi pemupukan dilakukan uji linieritasregresi antara dosis pemupukan terhadap respon yang diukur. Bedeng tanam untuk ke 4 empat jenis sayuran diatur sesuai Gambar 17. Gambar 17 Pengaturan bedeng tanam untuk penelitian dosis aplikasi kompos Pengamatan dilakukan terhadap : 1. Peningkatan kesuburan tanah dengan membandingkan kualitas tanah sebelum aplikasi kompos dan kualitas tanah setelah panen sayuran diukur dari kadar C organik aktif. 2. Sebagai indikator pertumbuhan tanaman diukur tinggi tanaman dan jumlah daun setiap minggu 7 hari setelah tanam, 14 hari setelah tanam dan 21 hari setelah tanam. Pengukuran lebar daun, berat akar dan panjang akar dilakukan pada saat panen. 3. Pengukuran Yield sayuran panen kotor dan panen m2 sebagai indikator Diagram alir penanaman empat jenis sayuran Gambar 18 menunjukkan tahapan proses kegiatan dan proses pengamatan yang hendak dilakukan. ✏ Gambar 18 Diagram alir penanaman sayur bayam, kailan, caisin dan kangkung.

3.5.2 Penentuan Dosis Pemupukan Yang Optimal

Dosis pemupukan optimal ditentukan berdasarkan evaluasi keseluruhan terhadap berbagai indikator pengukuran pada level dosis pemupukan dan pada perbagai umur tanaman yaitu 1 jumlah daun, 2 tinggi tanaman, 3 proporsi siap panen, 4 panen kotor dan 5 panen bersih. ✑✒ 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Limbah Padat Susu Bubuk Distributor