Gambar 41 Ringkasan grafik regresi dosis pemupukan kgm
2
terhadap proporsi panen siap jual tanaman sayur bayam hijau pada beberapa umur
tanaman.
4.12 Pengujian Dosis Pemupukan Kompos Dengan Indikator Yield Hasil Panen Akhir Sayuran
Indikator penting pada perlakuan adalah yield panen akhir. Perbandingan pengaruh dosis pemupukan dengan kompos yang difortifikasi limbah susu bubuk
terhadap yield panen akhir dilakukan pada HST 21. Secara umum dosis pemupukan berpengaruh nyata terhadap yield hasil panen pada keseluruhan sayur
yang diuji.
Analisis yield panen akhir sayur caisin. Uji sidik ragam menunjukkan bahwa dosis pemupukan berpengaruh nyata terhadap yield panen kotor akhir sayur caisin.
Uji lanjutan menunjukkan bahwa A1 – A2,A3,A4,A5. Dengan demikian bisa disimpulkan dosis pemupukan A2 yaitu 3kgm
2
sudah mencukupi. Analisis yield panen akhir sayur kailan. Uji sidik ragam menunjukkan bahwa
dosis pemupukan berpengaruh sangat nyata terhadap yiel panen akhir sayur kailan. Dari hasil uji lanjutan terlihat bahwa A1 - A2 - A3 - A4,A5.. Analisis regresi
menunjukkan pola kubik. Dari informasi di atas bisa disimpulkan bahwa dosis optimum pemupukan adalah A4 yaitu 9 kgm
2
. Tabel 30 Hasil analisis sidik ragam dan analisis regresi pengaruh dosis pemupukan
kompos yang difortifikasi limbah susu bubuk terhadap yield hasil panen sayur caisin dan kailan pada HST 21.
Catatan : Q = quadratic, L = linier, C = cubic berbeda nyata pada taraf uji 5
berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 Analisis yield panen akhir sayur kangkung. Uji sidik ragam menunjukkan
bahwa pada HST 21 dosis pemupukan hanya berpengaruh nyata pada yield hasil panen kotor. Untuk yield hasil panen bersih tidak berbeda nyata. Dari hasil uji
lanjutan terhadap panen kotor terlihat bahwa A1 - A3,A4,A5 - A2. Analisis regresi menunjukkan pola kuadratik dengan nilai optimum adalah dosis A2.yaitu 3 kgm
2
. Analisis yield panen akhir bayam hijau. Uji sidik ragam menunjukkan bahwa
dosis pemupukan berpengaruh sangat nyata pada yield panen bayam hijau. Analisis lanjutan menunjukkan bahwa A1 - A2,A3 – A4 – A5. Hasil analisis regresi
menunjukkan pola linier. Dengan demikian terlihat bahwa terjadi peningkatan yield sering dengan peningkatan dosis pemupukan. Namun demikian dengan adanya
pematasan spesifikasi pasar dimana tinggi yang diinginkan adalah sekitar 25 cm maka pada HST 21 tinggi optimum sudah dicapai pada dosis pemupukan A3 yaitu 6
kgm
2
mean tinggi tanaman 24,5 cm
Tabel 31 Hasil analisis sidik ragam dan analisis regresi pengaruh dosis pemupukan kompos yang difortifikasi limbah susu bubuk terhadap yield hasil panen
sayur kangkung dan bayam hijau pada HST 21.
Catatan : Q = quadratic, L = linier, C = cubic berbeda nyata pada taraf uji 5
berbeda sangat nyata pada taraf uji 1 Dari keseluruhan sayuran yang diuji,
tanaman kangkung dan bayam hijau yang masih menunjukkan pola peningkatan yield yang linier. Hal ini berarti masih
terjadi pertumbuhan yield. Dari pengamatan proporsi siap panen terjadi kesesuaian informasi yaitu pada HST 21 kangkung dan HST 23 bayam hijau maksimum nilai
siap panen baru 80 . Dengan demikian pemanenan dilakukan secara bertahap..
Gambar 42 Ringkasan grafik regresi dosis pemupukan kgm
2
terhadap yield hasil panen kotor dan panen bersih tanaman sayur caisin, kailan, kangkung
dan bayam hijau pada beberapa umur tanaman.
4.13 Pemilihan Dosis Pemupukan Sayur Caisin