Studi awal tentang kemungkinan kombinasi pengomposan sludge limbah produksi susu kandungan 10-15 padatan dengan bahan sisa tanaman green
waste, Wilkinson et al. 2011 menyatakan bahwa rumput cacah sebagai bahan kompos di daerah Melbourne-Australia yang mengandung komponen N sebesar 1,8
, CN rasio sebesar 17 dan kadar air 40 bisa di komposkan dengan sludge limbah produksi konsentrasi 25 berat.
Tabel 6 Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, 2006
Tavarini et al. 2011 menyatakan bahwa pada aplikasi kompos terjadi peningkatan karakteristik kimia dan fisik tanah. Aplikasi kompos bisa meningkatkan
kandungan senyawa nitrate, phenols, dissolve organic carbon dan salinity tanah seiring dengan peningkatan dosis aplikasi kompos. Juga terjadi peningkatan
hydrolase activity amylase, alkaline phosphatase dan protease meningkat seiring dengan peningkatan dosis kompos. Pada dosis kompos 25 amylase activity naik
sebesar 100 kali; sedangkan pada dosis 50 amylase activity naik sampai 220 kali.
2.4 Pertanian Organik
Susetyo 2011 menyatakan bahwa seiring dengan maraknya gerakan konsumen hijau, kesadaran konsumen untuk membeli produk yang ramah
lingkungan semakin meningkat termasuk di dalamnya produk-produk pertanian yang sehat dan bebas bahan kimia. Pertanian organik bisa menjadi alternatif bagi bangsa
Tabel 5. Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, 2006
No Parameter
Unit
Pupuk Padat Pupuk Cair
1 C-organik 12
4.5 2 CN rasio
10 - 25 -
3 Bahan ikutan 2
- kerikil, beling, plastik
4 Kadar air - Granula
4 - 12 -
- Curah 13 - 20
- 5 Kadar Logam Berat
ppm As
10 10
Hg 1
1 Pb
50 50
Cd 10
10 6 pH
4 - 8 4 - 8
7 Kadar Total 5
5 - P2O5
5 5
- K2O 8 Mikroba Pathogen
dicantumkan dicantumkan E. coli, Salmonella
9 Kadar unsur mikro - Zn, Cu, Mn
maks 0.500 maks 0.2500
- Co maks 0.002
maks 0.0005 - B
maks 0.250 maks 0.1250
- Mo maks 0.001
maks 0.0010 - Fe
maks 0.400 maks 0.0400
C organik 7-12 dimasukkan sebagai pembenah tanah
Kandungan
Indonesia. Konsep pertanian organik ini memberikan ruang bagi petani untuk berkreasi yaitu memanfaatkan bahan-bahan tidak berguna untuk kegiatan
bertaninya. Dalam konteks pertanian yang berkelanjutan, model pertanian organik merupakan suatu strategi penguatan pemahaman petani akan harkat hidupnya dan
masa depan pertanian Indonesia.
Sistem pertanian organik sudah lama dikembangkan. Pertanian organik ini mulai berkembang pesat pada periode 1970-1990 didorong oleh adanya krisis
minyak dan adanya agro ecological issue. Sejak 1990 dan seterusnya pertanian organik makin berkembang melalui promosi baik pemerintah maupun organisasi non
pemerintah.
Dalam pertanian organik, nutrisi tanaman ditambahkan ke tanah dalam bentuk material organik pupuk kandang, kompos, sisa-sisa tanaman dan legume atau
dalam bentuk sumber bahan slow release misal : phosphate alam. Konsekuensinya, dalam pertanian organik terjadi proses kimiawi dan biologi di
tanah agar dihasilkan nutrisi yang bisa dikonsumsi oleh tanaman Stockdale dan Watson 2005
Menurut Shi Ming dan Sauerborn 2006, pertanian organik adalah : pendekatan system manajemen holistik yang mengedepankan kebaikan agro-eco
system yang meliputi biodiversitas, siklus biologi, dan aktivitas biologis dalam tanah. Beberapa prinsip dalam pertanian organik menurut IFOAM 2012 adalah sebagai
berikut : 1. The principle of health – Pertanian organik harus bisa menjaga kondisi tanah,
tanaman, hewan dan manusia secara utuh. 2. The principle of ecology – Pertanian organik harus didasarkan pada system
ekologi dan siklus kehidupan dan melestarikan kesetimbangan ekologi. 3. The principle of fairness – Pertanian organik harus menjaga keseimbangan yang
adil antara pelestarian lingkungan dan kebutuhan hidup manusia. 4. The principle of care – Pertanian organik harus dikelola sebagai perwujudan
tanggung jawab untuk melindungi kehidupan generasi sekarang dan masa depan.
2.5 Sayuran Daun leafy vegetables 1. Pakchoi Brasica rapa L