Namun, begitu mengetahui telah dikelabui, mereka pasti akan pergi meninggalkan perusahaan yang curang itu.
35
c. Syari’ah Marketing Value
Syari’ah Marketing Value memiliki 3 prinsip yaitu adalah:Use A Spirirual Brand Character, Services Should Have the Ability to Transform Service
dan Practice A Reliable business Process Process. 1
Use A Spirirual Brand Character Brand Brand merek adalah suatu identitas terhadap produk atau jasa
perusahaan. Brand mencerminkan nilai value yang anda berikan kepada konsumen. Sepeti sudah dibahas sebelumnya, value didefinisikan sebagai
Total Get dibagi dengan Total Give di mana Total Get terdiri dari komponen function benefit dan emotional benefit, sedangkan Total Give
terdiri dari komponen price dan other expenses. Brand sebagai value indicator harus mencerminkan keempat komponen di
atas. Biasanya, jika perusahaan yang mempunyai Total Get yang lebih tinggi dibandingkan Total Give, brand yang dimiliki mempunyai nilai
ekuitas yang kuat. Berkaitan dengan positioning dan differentiation bagi produk dan jasa yang ditawarkan.
35
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan utama, 2006, cet. ke2, hal. 179180.
Dalam pandangan syari’ah marketing, brand adalah nama baik yang
menjadi identitas seseorang atau perusahaan. Nabi Muhammad SAW. Misalnya, memiliki reputasi sebagai seseorang yang tepercaya sehingga
medapat julukan al-amin. Membangun brand yang kuat adalah penting, tetap deingan jalan yang tidak bertentangan dengan ketentuan prinsip
prinsip syari’ah marketing.
Salah satu hal penting yang membedakan produk kita dengan yang lainnya adalah karakter brand yang merupakan value indicator bagi konsumen.
Brand yang baik adalah brand yang mempunyai karakter yang kuat, dan bagi perusahaan atau produk yang menerapkan
syari’ah marketing, suatubrand juga harus mencerminkan karakterkarakter yang tidak
bertentangan dengan prinsip prinsip syari’ah atau nilainilai spiritual.
36
2 Services Should Have the Ability to Transform Service
Untuk menjadi perusahaan yang besar dan sustainable, perusahaan berbasis syari
’ah marketingharus memperhatikan untuk menjaga kepuasan pelanggannya. Perusahaan apapun jenis dan industrinya harus menjadi
pelayan bagi pelanggannya. Apalagi jika perusahaan itu sudah semakin besar, filosofi padi sepatutnya diterapkan, semakin tinggi harus semakin
merunduk.
36
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan utama, 2006, cet. ke2, hal. 180181.
Berkaitan dalam hal kehidupan bermasyarakat, sebenarnya sudah merupakan kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama,
termasuk di dalamnya memberikan pelayanan. Dalam melakukan pelayanan yang baik, biasanya digambarkan seseorang melalui sikap,
pembicaraan, dan bahkan dari bahasa tubuh body language yang bersifat simpatik, lembut, sopan, hormat, dan penuh kasih sayang.
37
3 Practice A Reliable business Process Process
Prinsip terakhir dalam Syari’ah Marketing Value adalah proses. Proses
mencerminkan tingkat quality, cost, dan delivery yang sering disingkat sebagai QCD. Kualitas suatu produk ataupun servis tercermin dari proses
yang baik, dari proses produki sampai delivery kepada konsumen secara tepat waktu dan dengan biaya yang efektif dan efisien.
Proses dalam konteks kualitas adalah bagaimana menciptakan proses yang mempunyai nilai lebih untuk konsumen. Dalam hal ini, perusahaan harus
memperhatikan proses supply chlin dalam perusahaannya, bagian prosesproduksi yang dimulai bahan mentah sampai ke barang jadi
dijalankan secara teliti dan efektif, tanpa mengurangi value bagi konsumen. Karena itu, dibutuhan komitmen dan disiplin yang kuat dari
perusahaan untuk menciptakan yang terbaik.
38
37
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan utama, 2006, cet. ke2, hal. 182183.
38
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan utama, 2006, cet. ke2, hal. 185186.
d. Syri’ah Marketing Scorecard
Prinsip dalam Syari’ah Marketing adalah menciptakan value bagi para
stakeholdersnya. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value bagi para stakeholdersnya ini akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Tiga stakeholders utama dari suatu perusahaan adalah people, custemers, idan stakeholders. Mengapa ketiga stakeholdersini penting? Karena people,
custemers, dan stakeholders adalah orangorang yang sangat berperan dalm menjalankan suatu usaha. Dalam pasar komersial commercial market,
perusahaan harus bisa mengakui sisi dan menetrasi pengalamannya. Dalam pasar kompetensi competency market, perusahaan harus bisa memilih dan
mempertahankan orangorang yang tepat. Dan dalam pasar modal capital market, perusahaan harus bisa mendapatkan dan menjaga para pemegang
saham yang tepat. Dalam menjaga keseimbangan ini, perusahaan harus bisa menciptakan value yang unggul bagi ketiga stakeholders utama tersebut
dengan ukuran dan bobot yang sama. Dalam kehidupan manusia, ada hubungan horizontal dan ada juga hubungan
vertikal. Hubungan secara horizontal adalah hubungan antara sesama manusia, sedangkan hubungan vertikal adalah hubungan antara manusia
dengan sang Maha Pencipta. Maka, Sang Pencipta sesunggunya juga merupakan stakeholders kita; bahkan merupakan stakeholders yang paling
utama. Dengan tegad utama melayani Sang Pencipta ini, kita akan
menghindari dalam melakukan halhal tercela atau halhal yang dilarang oleh agama. Sehingga, prinsipprinsip
syari’ah marketing akan tetap terjaga dalam perusahaan tersebut. Penciptaan value terhadap para stakeholders ini akan
membawa perusahaan untuk tetap menjadi perusahaan yang sustainable.
39
e. Syaria’ah Marketing Enterprise
Syaria’ah Marketing Enterprise ini memiliki 3 prinsip, yaitu: Create A Noble Cause Inspiration, Develop An Ethical Corporate Culture Culture
dan Meansurement Must Be Clear and Transparent Institution. 1
Create A Noble Cause Inspiration Setiap perusahaan layaknya manusia, haruslah memiliki impian dream.
Untuk mencapai kesuksesan, kita harus punya impian apa yang akan kita capai. Impian inilah yang akan membimbing kita sepanjang jalan untuk
mewujudkan goals kita. Inspirasi tentang impian yang hendak dicapai inilah yang akan
membimbing manusia dan juga perusahaan sepanjang perjalanannya. Sebuah perusahaan harus mampu menggabungkan antara idealisme dan
pragmatisme. Perusahaan harus mampu idealistik segaligus pragmatis, dam mampu mengimplementasikan kedua hal ini sekaligus dan secara
simultan, tanpa adanya trade-off.
39
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan utama, 2006, cet. ke2, hal. 187188.