Syari’ah Marketing Startegy
Postioting adalah inti dari strategi, dan diferensiasi adalah inti dari teknik. Dasar dari semua ktivitas pemasaran yang ada di perusahaan akan berbasis
pada diferensiasi yang ingin ditawarkan. Setelah citra yang ingin dibentuk dalam positioning telah terdefinisi, langkah selanjutnya adalah
menyelaraskan taktik pemasaran dalam suatu diferensiasi. Diferensiasi didefinisikan sebagai tindakan merancang seperangkat
pebedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan. Namun, pernawaran ini bukan janjijanji belaka saja, melainkan harus didukung oleh bentuk
yang nyata.Diferensisi ini dapat berupa content what to affer dan context how to offer, dan yang tak kalah penting yaitu infrastructure capability
to offer. Dalam perusahaan syari’ah, sudah pasti diferensiasi yang terbentuk adalah
dari contentprinsip prinsip syari’ah. Memang, dengan menawarkan
produk syaria’ah, perusahaan harus mengcustomized infrastruktur yang diperlukan. Contohnya, untuk mendukung transparansi dan kejujuran,
perusahaan syari’ah dapat mengimplementasikan perangkat lunak yang mendukung operasional perusahaannya, dan menjalankan reward dan
punishment dengan benar terhadap sumber daya manusianya.
33
33
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan utama, 2006, cet. ke2, hal. 175177.
2 Be Honest with Your 4 Ps Marketing Mix
Kita mengenal 4P sebagai marketing mix, yang yang elemenelemennya adalah product produk, price harga, place tempatdistribusi dan
promotion promosi yang perkenalkan oleh Jeromi McCarthy.Product dan price adalah komponen dari tawaran offers, sedangkan place dan
promotion adalah komponen dari akses access. Karena itu, marketing mix yang dimaksud adalah bagaimana mengintegrasikan tawaran dari
perusahaan company’s offers dengan akses yang tersedia company
access. Proses pengintegrasian ini menjadi kunci suksesnya usaha pemasaran dari perusahaan.
Bagi perusahaan syari’ah, untuk komponen tawaran offer, produk dan harga harus didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan; sesuai dengan
prinsip prinsip syari’ah. Kualitas produk yang diberikan harus sesuaia
dengan yang ditawarkan.Jadi, sangat dilarang bila perusahaan menyembunyikan kecacatan dari produkproduk yang mereka tawarkan.
Sedangkan dalam menentukan harga, perusahaan haruslah mengutamakan nilai keadilan. Jika kualitas produknya bagus, harganya tentu bisa tinggi
sebaliknya jika seseorang telah mengetahui keburukan yang ada dibalik produk yang ditawarkan, harganya pun harus disesuaikan dengan kondisi
produk tersebut.
34
34
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan utama, 2006, cet. ke2, hal. 177178.
3 Practice A Relationship-based Selling Selling
Elemen dari teknik yang terakhir adalah melekukan selling. Selling yang dimaksud adalah melakukan aktivitas menjual produk kepada konsumen
semata. Penjualan dalam arti sederhana adalah penyerahan suatu barang atau jasa dari penjual kepada pembeli dengan harga yang disepakati atas
dasar sukarela. Sedangkan penjualan dalam arti luas adalah bagaimana memaksimalkan kegiatan penjualan sehingga dapat menciptakan situasi
yang win-win solution bagi si penjual dan si pembeli. Dalam melakukan selling, perusahaan tidak hanya menyampaikan fitur
fitur dari produk dan jasa yang ditawarkan saja, melainkan juga keuntungan dan bahkan solusi dari produk atau jasa tersebut.Begitu juga
dengan perusahaan yang berbasis syari’ah. Perusahaan ini harus bisa memberikan solusi bagi konsumennya sehingga konsumen akan semakin
loyal terhadap produk atau jasa perusahaan itu. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen.
Dalam melakukan aktivitas penjualan, jangalah berfikir secara jangka pendek, tetapi harus jangka panjang. Tidak boleh, misalnya, menawarkan
produk dengan harga rendah untuk memikat konsumen, tetapi kualitasnya secara diamdiam. Konsumen mungkin akan tertarik pada awalnya.
Namun, begitu mengetahui telah dikelabui, mereka pasti akan pergi meninggalkan perusahaan yang curang itu.
35