10
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A.
Deskripsi Teoretik
1. Pembelajaran Matematika
a. Teori Belajar dan Pembelajaran
Teori belajar dapat diartikan sebagai konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoretis dan telah teruji
kebenarannya melalui eksperimen. Sebagai salah satu cabang ilmu deskriptif, teori belajar berfungsi menjelaskan apa, mengapa, dan
bagaimana proses belajar terjadi pada siswa.
1
Dua teori yang telah mendukung konsep belajar yaitu teori belajar konvensional dan teori
belajar modern. Teori belajar konvensional menyatakan bahwa belajar
adalah menambah
atau mengumpulkan
sejumlah pengetahuan. Bila siswa belajar maka diri siswa diibaratkan bejana
kosong yang siap diisi ilmu sehingga penuh dengan berbagai ilmu pengetahuan. Sedangkan teori belajar modern mengatakan bahwa
belajar adalah kegiatan mental seseorang sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang dapat dilihat ketika siswa memperlihatkan tingkah
laku yang baru dan berbeda dari tingkah laku sebelumnya saat menghadapi situasi baru.
2
Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar merupakan suatu proses terpadu yang berlangsung didalam diri seseorang dalam
upaya memperoleh pemahaman dan struktur kognitif baru, atau untuk mengubah pemahaman dan struktur kognitif lama. Struktur
kognitif tersebut meliputi persepsi atau tanggapan seseorang tentang keadaan dalam lingkungan sekitarnya yang mempengaruhi ide-ide,
1
Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler, Yogyakarta: DIVA Press, 2013, Cet. 1, hal. 20.
2
M. Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014, Cet. 1, hal. 11-12.
9
perasaan, tindakan, dan hubungan sosial orang yang bersangkutan.
3
Shymansky mengemukakan makna belajar menurut konstruktivisme adalah aktifitas yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri
pengetahuannya mencari arti dari apa yang mereka pelajari, serta merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan
kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya.
4
Beberapa ahli psikologi kognitif seperti Piaget menyatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
siswa diantaranya lingkungan fisik, kematangan, pengaruh sosial dan proses pengendalian diri.
5
Hal ini sesuai dengan pernyataan Bruner yang menjelaskan tahapan proses belajar siswa mulai dari
memanipulasi objek langsung enactive, merepresentasikan gambar iconic, hingga pada memanipulasi simbol symbolic.
6
Berdasarkan beberapa teori belajar yang telah dijelaskan maka belajar dapat diartikan suatu proses kegiatan mental seseorang
dalam menemukan ilmu pengetahuan baru dan mengembangkannya dari beberapa faktor yang mempengaruhi proses tersebut baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Belajar juga merupakan kegiatan yang berkesinambungan untuk mencapai pola berpikir yang lebih
baik dan bijaksana. Belajar memiliki keterkaitan dengan proses pembelajaran.
Namun terdapat perbedaan prinsip antara teori belajar dengan teori pembelajaran. Menurut Budiningsih teori belajar bersifat deskriptif
karena tujuan utamanya memeriksa proses belajar sedangkan teori pembelajaran
bersifat preskriptif
karena tujuan
utamanya menetapkan
metode pembelajaran
yang optimal.
7
Teori pembelajaran tidak menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi,
3
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2008, Cet. 2, hal. 47
4
Agus, op. cit., hal. 35-36.
5
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2013 , hal. 11
6
Ridwan, op. cit., hal. 15.
7
Agus, op. cit., hal. 21.