Indikator Ketiga, yaitu menyajikan informasi kedalam model

segiempat. Beberapa siswa telah mampu menjelaskan sifat-sifat bangun segiempat namun masih ada siswa yang tidak memberi jawaban apapun. Hal ini cukup berbeda dengan hasil perolehan siswa kelompok eksperimen. Dari jawaban yang ada siswa pada kelompok eksperimen mampu mencoba membuat kesimpulan berdasarkan pola pikir masing-masing siswa mengenai sifat-sifat yang dimiliki salah satu bangun segiempat.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini penulis menyadari bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan belum sempurna. Namun berbagai upaya dan usaha telah dilakukan demi memperoleh hasil penelitian yang maksimal. Adanya faktor- faktor yang sulit dikendalikan menyebabkan penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diataranya : 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada materi bangun datar segiempat, sehingga metode yang digunakan belum bisa digeneralisasikan pada pokok materi lain. 2. Penelitian ini belum mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan gambar untuk menyelesaikan masalah secara optimal. Diperlukan adanya solusi lain untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa pada aspek penyelesaian masalah matematik. 3. Penelitian ini hanya mengontrol kemampuan subjek penelitian pada aspek kemampuan representasi matematis saja, sedangkan aspek lain seperti kemampuan berpikir kreatif, kritis, minat, lingkungan belajar dan lain-lain tidak terkontrol. 4. Hasil data tes akhir pada kelompok kontrol yang kurang memuaskan tidak menyimpulkan bahwa metode ekspositori buruk. Peneliti menduga hal ini dipengaruhi adanya peralihan dari kurikulum lama kepada kurikulum baru, sehingga siswa kurang terbiasa dan peneliti belum menggunakan metode ekspositori sesuai dengan kurikulum baru secara maksimal. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan, terdapat beberapa kesimpulan pada penelitian ini diataranya: 1. Kemampuan representasi matematis siswa kelompok eksperimen setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode pictorial riddle memiliki nilai rata-rata sebesar 70,03. Nilai rata-rata untuk indikator mengubah permasalahan menjadi gambar adalah 92,59. Pada indikator menggunakan gambar untuk menyelesaikan masalah diperoleh nilai rata- rata sebesar 54,63. Untuk menyajikan informasi kedalam model matematik sebesar 73,46 dan nilai rata-rata pada indikator menggunakan teks tertulis untuk menyelesaikan masalah sebesar 73,15. 2. Kemampuan representasi matematis siswa kelompok kontrol setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori memiliki nilai rata-rata sebesar 54,19. Nilai rata-rata untuk indikator mengubah permasalahan menjadi gambar adalah 70,59. Pada indikator menggunakan gambar untuk menyelesaikan masalah diperoleh nilai rata- rata sebesar 43,63. Untuk menyajikan informasi kedalam model matematik sebesar 55,56 dan nilai rata-rata pada indikator menggunakan teks tertulis untuk menyelesaikan masalah sebesar 56,86. 3. Kemampuan representasi matematis siswa dengan pembelajaran menggunakan metode pictorial riddle lebih tinggi dibandingkan kemampuan representasi matematis siswa dengan pembelajaran menggunakan metode ekspositori. Berdasarkan pengujian hipotesis membuktikan bahwa t hitung lebih besar dibandingkan t tabel . Nilai t hitung sebesar 2,80 dan nilai t tabel sebesar 1,69 maka 2,80 1,69 pada taraf signifikan 5  = 0,05. Oleh karena itu metode pembelajaran pictorial