26
3.4.2. Faktor Teknis 3.4.2.1. Luas lahan
Luas lahan berkorelasi positif dengan kuantitas produksi yang dihasilkan
oleh petani tiap harinya. Semakin besar luas lahan yang dimiliki oleh petani maka petani tersebut akan semakin banyak memroduksi koagulump tiap harinya.
Penulis menduga bahwa semakin besar luas lahan yang dimilki oleh petani maka petani tersebut memiliki peluang lebih besar untuk memroduksi koagulump segar
harian dibanding dengan petani dengan luas lahan yang relatif sempit.
3.5. Diagram Alur Pemikiran
Gambar 2. Diagram alur pemikiran
Hasil perkebunan karet rakyat dijual dalam beberapa bentuk produk, yaitu lateks kebun, koagulump segar, koagulump 2 harian, koagulump 1 mingguan,
koagulump 2 mingguan. Dari hal ini dapat dipertanyakan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pilihan produk jual petani karet.
Dalam penelitian ini penulis akan membatasi penelitian pada hasil produksi karet berupa koagulump segar harian dan koagulump 2 harian, karena
berdasarkan penelitian Wiyanto 2009 sebagian besar petani karet di kecamatan Tulang Bawang Tengah menjual hasil perkebunannya berupa koagulump segar
Perbedaan jenis bahan olah
Koagulump harian
Koagulump dua harian
Perbedaan harga
Karateristik
usahatani
Karakteristik pribadi petani
Faktor pendukung
Pendapatan usahatani
Pendapatan usahatani
Dibandingkan
27 dan koagulump 2 harian. Keragaman produk jual tersebut disebabkan oleh faktor-
faktor yang dapat muncul dari luar maupun dari dalam usahatani. Diduga ada dua kelompok faktor yang memengaruhi perbedaan produk karet perkebunan rakyat di
kecamatan Tulang Bawang Tengah. kedua kelompok faktor tersebut adalah faktor sosial ekonomi petani dan faktor teknis.
Kelompok faktor sosial ekonomi yang dapat dikaji antara lain karakteristik petani dan keluarga, harga output, dan faktor pendukung berupa sumber informasi
yang digunakan oleh petani untuk mengetahui hal-hal tentang perkaretan. Sedangkan faktor teknis terdiri dari faktor usahatani termasuk alat dan bahan yang
digunakan. Karakteristik petani dan keluarganya yang diduga memengaruhi kualitas karet alam adalah usia, jumlah anggota keluarga yang berkontribusi,
pendidikan, dan pendapatan rumah tangga. Faktor usahatani yang diduga berpengaruh pada penelitian ini adalah luas lahan.
Setelah faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan produk jual petani karet di analisis, kemudian dengan menggunakan konsep pendapatan usahatani dihitung
pendapatan usahatani karet di Kecamatan Tulang Bawang Tengah berdasarkan masing-masing produk jual petani.
Penerimaan usahatani diketahui dengan mengalikan harga karet berdasarkan jenis produk jual dikalikan dengan jumlah produksinya. Kemudian,
penerimaan usahatani dikurangi dengan biaya penyelenggaraan usahatani. Selanjutnya, pendapatan dari masing-masing kelompok dibandingkan untuk
dilihat pendapatan dari jenis produk jual mana yang lebih tingi. Hal ini penting untuk dilakukan agar para petani karet dapat mengetahui produk mana yang akan
menghasilkan pendapatan
yang lebih
tinggi, sehingga
petani dapat
mengembangkan perkebunan karet mereka ke arah produk jual yang menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Dengan ini diharapkan pendapatan
petani karet dapat meningkat.
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu