Layanan Perpustakaan GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

Jumlah mahasiswa terbanyak dari kelima UPBJJ-UT terdapat pada daerah Pangkal pinang. Mahasiswa pada jenis kelamin pria terbanyak berada pada daerah Pangkal pinang dan yang berjenis kelamin wanita terbanyak pada daerah Surabaya. Tabel 4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan UPBJJ-UT PNS Non PNS Mahasiswa Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Surabaya 7 9,45 41 28,08 6 16,21 Pontianak 8 10,81 29 19,86 10 27,02 Pangkal Pinang 30 40,54 23 15,75 3 8,10 Makasar 14 18,91 24 16,43 13 35,13 Jayapura 15 20,27 29 19,86 5 13,51 Jumlah 74 100 146 100 37 100 Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa mahasiswa UPBJJ-UT Surabaya yang bekerja sebagai PNS berjumlah 7 mahasiswa atau sebesar 9,45 dan yang bekerja non PNS berjumlah 41 mahasiswa atau sebesar 22,72 , sedangkan yang masih mahasiswa berjumlah 6 mahasiswa atau sebesar 16,21 dari jumlah total 54 mahasiswa. UPBJJ-UT Pontianak dengan jumlah total 47mahasiswa, yang bekerja sebagai PNS berjumlah 8 mahasiswa atau sebesar 10,81 dan yang berkerja non PNS berjumlah 29 mahasiswa atau sebesar 19,86, sedangkan yang masih mahasiswa berjumlah 10 mahasiswa atau 27,02. UPBJJ-UT Pangkal pinang dengan jumlah total 56 mahasiswa, yang bekerja sebagai PNS berjumlah 30 mahasiswa atau sebesar 40,54 dan yang bekerja non PNS berjumlah 23 mahasiswa atau sebesar 15,75 sedangkan yang masih mahasiswa berjumlah 3 mahasiswa atau sebesar 8,10. UPBJJ-UT Makasar yang bekerja sebagai PNS berjumlah 14 mahasiswa atau sebesar 18,91 dan yang berkerja non PNS berjumlah 24 mahasiswa atau sebesar 16,43 sedangkan yang masih mahasiswa berjumlah 13 mahasiswa atau sebesar 35,13 dari jumlah total 51 mahasiswa. Sedangkan untuk UPBJJ-UT Jayapura dengan jumlah total 49 mahasiswa, yang bekerja sebagai PNS berjumlah 15 mahasiswa atau sebesar 20,27 sedangkan yang bekerja non PNS berjumlah 29 mahasiswa atau 19,86 sedangkan yang masih mahasiswa berjumlah 5 mahasiswa atau sebesar 13,51. Jumlah mahasiswa terbanyak dari kelima UPBJJ-UT terdapat pada daerah Pangkal pinang. Jumlah mahasiswa terbanyak yang bekerja PNS berada pada daerah pangkal pinang dan responden yang bekerja non PNS berada pada daerah Jayapura dan Pontianak sedangkan untuk jumlah mahasiswa terbanyak berada pada daerah Makasar. Layanan dan respon yang diberikan oleh Koperasi KARUNIKA sudah baik, sesuai dengan pesanan dan keinginan mahasiswa. Namun pada saat pengiriman modul tidak sesuai yang dijanjikan. Salah satu mahasiswa membeli BMP melalui TBO-UT dan untuk mengirim ke Bekasi ternyata membutuhkan waktu selama 2 minggu. Hal ini dianggap waktu yang cukup lama mengingat jarak antara Tangerang Bekasi tidak terlalu jauh. Terlebih lagi bagi mereka yang dari daerah tertentu bahkan mahasiswa yang tempat tinggalnya berada di pelosok, keterlambatan kedatang modul sering terjadi, dalam arti tidak sesuai dengan yang dijanjikan, Hal ini disebabkan karena jumlah pemesan modul yang cukup banyak, dan harus melayani mahasiswa UT dari seluruh Indonesia sehingga mahasiswa antri dalam proses pemesanannya. Kendala yang dihadapi staf TBO-UT juga karena adanya perbedaan data stok barang antara database di koperasi KARUNIKA. LPBAUSI dan PUSLABA, selain itu Faktor keterlambatan juga di sebabkan karena mahasiswa kurang lengkap menuliskan alamat tempat tinggal mereka. Terkadang terdapat kesalahan dalam pengiriman modul , modul yang diterima tidak sesuai pesanan, kendala tersebut karena jumlah pemesan yang terlalu banyak sehingga terjadi kekeliruan dalam pengiriman, dan ada juga yang disebabkan karena mahasiswa tidak mengetahui judul modul dengan kode mata kuliah ketika proses pemesanan berlangsung. Padahal Waktu pengiriman BMP merupakan faktor kepuasan terpenting bagi mahasiswa.

5.2. Alur Proses pembelian bahan ajar modul melalui TBO-UT

Layanan yang diberikan oleh koperasi KARUNIKA dalam proses pembelian BMP melalui TBO-UT adalah menerima pesanan melalui email, fax dan telepon. KARUNIKA memiliki operator khusus dalam penerimaan pesanan, sehingga pesanan dapat langsung diproses pada hari yang sama, dan pihak TBO- UT dilakukan pengorderan modul ke lembaga pengembangan bahan ajar ujian dan sistem informasi LPBAUSI , yang merupakan supporting department dalam