Tempat dan waktu penelitian Pengumpulan data Rona PPN Ambon Prioritas layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon

sebagai variable-variabel yang menentukan sebagai kriteria layanan. Variabel- variabel tersebut dikelompokkan ke dalam tiga aspek, yaitu prasarana, sarana, dan operasional. Ke tiga aspek tersebut lalu disusun dalam bentuk bagan hierarki. Setelah ditetapkan aspek dan variable-variabelnya maka dapatlah dirumuskan strategi yang akan ditempuh. Secara grafis kerangka pikir disajikan pada Gambar 33. Masalah: 1. . Bagaimana spesifikasi kinerja sistem layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sistem layanan transportasi perikanan tangkap di Ambon 3. Bagaimana strategi mengoptimumkan sistem layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon Layanan transportsi perikanan tangkap di PPN Ambon Faktor-faktor yang mempengaruhi layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon Strategi terpilih Penentuan faktor-faktor yang paling berpengaruh Strategi peningkatan layanan Prasarana Sarana Operasional SWOT AHP Gambar 33 Kerangka pikir

5.2 Metodologi Penelitian

5.2.1 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon. Kegiatan penelitian dimulai dengan survei awal pada bulan Februari- Juni 2011 dan dilanjutkan pada bulan Agustus-Desember 2011.

5.2.2 Pengumpulan data

Data sekunder berupa data statistik perikanan dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik Kota Ambon, Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, Dinas Perikanan Kota Ambon, Dinas Perikanan Provinsi Maluku, dan PPN Ambon. Data primer diperoleh melalui indepths intervieuws terhadap pimpinan-pimpinan instansi terkait dan pengisian kuesioner oleh 19 responden dari pihak-pihak yang berkepentingan dipilih secara purposive dari stakeholders: user, operator, regulator , scientist terhadap layanan pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon.

5.2.3 Metode analisis

Metode analisis yang digunakan dalam survei penelitian ini adalah Analitical Hierarchy Process AHP yang merupakan salah satu alat, berupa proses dalam sistem pendukung keputusan decision support system untuk pengambilan keputusan yang multi kriteria melalui analisis perbandingan Saaty dan Vargas 1994 dan SWOT Rangkuti 2001 Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 34. Kinerja suatu perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Ke dua faktor tersebut dapat dipertimbangkan sebagai formula atau perencanan strategis dalam mencapai tujuan dari suatu perusahaan ataupun bisnis yang dikenal sebagai analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threats. Gambar 34 Bagan hierarki tingkat layanan Mengacu pada tujuan pengoptimuman pelayanan transportasi perikanan tangkap, maka dapat dirumuskan sasaran-sasaran yang akan dicapai, yang lebih jauh lagi dapat dijabarkan ke dalam kriteria-kriteria Tabel 17, dan dari kriteria- kriteria yang terbentuk dapat dijabarkan menjadi sub kriteria-sub kriteria Tabel 18. Kriteria dan Sub kriteria yang telah ditentukan, diusahakan dapat dinilai dengan variabel yang kuantitatif, sehingga objektifitas penilaian variabel dapat diperhatikan, dan harus merupakan suatu variabel yang dapat mewakili variabel- variabel yang memungkinkan terealisasinya pada pelayanan transportasi perikanan tangkap yang optimum. Data variabel dari setiap kriteria sedapat mungkin mudah untuk dikumpulkan, dan dapat diperbaharui sesuai kondisi di setiap wilayah dengan selalu mempertimbangkan tolok ukur dan parameter dari kriteria tersebut, sedangkan parameter penilaian dapat dilihat pada Tabel 19 Tabel 17 Penyusunan kriteria Goal: tingkat pelayanan optimum Tabel 18 Penyusunan sub kriteria Kriteria Tujuan Objektif Prasarana Mampu menyediakan fasilitas pelengkap sebelum aktivitas pelabuhan perikanan dilaksanakan. Menyediakan fasilitas dermaga kapal pengangkut ikan, faslitas pergudangan, Lapangan penumpukan, dan fasilitas pendukung pelayanan lainnya yang memadai. Sarana Mampu menyediakan peralatan sebagai pendukung aktifitas pelabuhan perikanan. Menyediakan fasilitas yang mendukung prasarana seperti: alat perangkutan, alat bongkar muat, dan peralatan lainnya. Tingkat operasional Mampu meningkatkan kinerja operasionalisasi pelabuhan perikanan. Mampu mengenarate operasional pelayanan pelabuhan yang menyebabkan pergerakan lalu-lintas perikanan menjadi lebih baik. Sub kriteria Tolok ukur Parameter Aksesibilitas Jarak Antar Pelabuhan Jarak diukur berdasarkan jarak geografis antara pelabuhan dengan objek yang akan diangkut, yang sifatnya berbanding terbalik dengan pergerakan objek tersebut. Artinya semakin jauh jaraknya, semakin kecil pula objek yang akan diangkut mengingat bertambahnya jarak akan menimbulkan pertambahan tenaga, waktu, dan juga biaya pergerakan. Letak Pelabuhan Kondisi perairan yang labil, artinya mudah sekali mengalami pendangkalan atau sering mengalami erosi, sehingga menanggung konsekuensi cost yang tinggi untuk perawatannya. Akses ke Pelabuhan Kondisi jalan untuk mencapai pelabuhan yang kurang memadai akan menghambat pergerakan perangkutan ikan menuju pelabuhan. Fasilitas Fasilitas dasar Penyediaan prasarana untuk penyimpanan sementara, pengepakan, penimbunan barang, bongkar muat ikan dari dan ke kapal, serta keamanan, antara lain berupa: dermaga, revetment, jalan, pagar kompleks, drainase terbuka, drainase tertutup, trestle jetty, groin, dan lahan. Fasilitas fungsional Penyediaan prasarana yang mana secara fungsional dapat memudahkan dalam pengurusan dan kelancaran operasional di pelabuhan perikanan. Fasilitas pendukung Penyediaan prasarana untuk mendukung kesejahteraan SDM pengelola pelabuhan perikanan dan keamanannya, antara lain berupa: Rumah dinas, pos jaga, kios iptek, pos pelayanan dermaga. Kapal Ukuran Kemampuan kapal dalam mendukung aktivitas perangkutan perikanan yang berkaitan dengan muatan. Motor Kemampuan kapal dalam mendukung aktivitas perangkutan perikanan, yang berkaitan dengan kecepatan kapal. Alat tangkap Kemampuan peralatan dalam memperoleh hasil tangkapan, seperti: jenis peralatan, jenis tangkapan, kuantitas tangkapan, daerah penangkapan. Sumber Daya Manusia Pendidikan Penyediaan SDM yang berpendidikan akan lebih mudah dalam menjalankan prosedur. Pengalaman Penyediaan SDM yang berpengalaman akan lebih tepat dalam pengambilan keputusan. Fungsi Unit Usaha - Membantu meningkatkan pendapatan masyarakat - Membantu pengelolaan pada sektor industri baik industri olahan ikan maupun jasa perangkutan. - Meningkatkan hasil produk domestik - Meningkatkan teknologi penunjang seperti : Listrik, fasilitas komunikasi, dll - Meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Tabel 19 Parameter penilaian 15 kriteria dari level 3 Penjaminan Mutu - Mampu menjaga kualitas hasil perikanan. - Mampu merealisasi sesuai waktu yang ditentukan. Prosedur Perijinan Membantu kemudahan dalam melakukan aktivitas debarkasi dan embarkasi. Lalu lintas Jumlah kunjungan kapal merupakan fungsi dari arus kedatangan dan arus keberangkatan. Semakin besar kunjungan kapal yang terjadi pada suatu pelabuhan, memberikan indikasi bahwa pergerakan lalu-lintas yang meningkat. No Sub Ktriteria Parameter Penilaian Satuan Keterangan Penilaian Kinerja Tertinggi Skala Perban- dingan 1 Jarak Antar Pelabuhan Total penumpang terlayani dari ke wilayah lain orang Semakin dekat jarak antar pelabuhan perikanan, semakin memungkinkan aktivitas transportasi dilakukan. Semakin besar aktivitas transportasi dilakukan, maka semakin besar kapasitas produk hasil perikanan tangkap yang dapat terangkut. Jadi semakin banyak jumlah muatan ikan yang terangkut antar wilayah., dapat memberikan gambaran bahwa semakin pendek jarak antar pelabuhan. Jumlah terbanyak L 2 Letak Pelabuhan Total jarak tempuh dengan wilayah lain km Semakin pendek total jarak untuk menempuh perjalanan dari suatu pelabuhan ke wilayah lain, maka semakin memungkinkan muatan hasil perikanan tangkap menggunakan jasa angkutan melalui pelabuhan tersebut, yang tentu saja akan meningkatkan mobilitas pelabuhan. Jarak terpendek L 3 Akses ke Pelabuhan Panjang jalan aspal dan perkerasan km Semakin panjang jalan aspal dan atau perkerasan di wilayah pelabuhan dan sekitarnya, akan membantu kelancaran akses menuju dari pelabuhan. Sehingga akan meningkatkan arus lalu lintas di pelabuhan. Jalan terpanjang L 4 Fasilitas Dasar Luas lahan M2 Semakin besar luas lahan yang dimiliki oleh suatu pelabuhan perikanan, maka akan memungkinkan penggunaan lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai support pelayanan oleh user dan pengelola, sebagai contoh lahan yang dipergunakan untuk dermaga, jalan drainase, dan sebagainya. Lahan terluas L 5 Fasilitas Fungsiona l Kelengkapan pendukung operasional Unit Semakin lengkap pendukung fungsional bangunan, alat bantu bongkar muat, alat komunikasi, alat pengaman, dan sebagainya di kawasan pelabuhan, maka akan membantu meningkatkan mutu pelayanan. Alat terlengkap L 6 Fasilitas Penunjang Kelengkapan unit pendukung Unit Semakin lengkap unit pendukung rumah dinas, pos pelayanan dermaga, dan sebagainya di pelabuhan perikanan, akan lebih memberikan keamanan dan kenyamanan. lengkap L 7 Ukuran Kapal Daya angkut M3 atau ton Semakin besar daya angkut sebuah kapal perikanan mesin, ukuran, maka menjadikan hasil tangkapan lebih banyak dan berkualitas. Terbesar dan tercepat L 8 Motor Kemampuan HP Semakin kuat daya dorong, akan mempunyai kecepatan tinggi, sehingga memberikan efisiensi waktu berlayar. Tercepat 9 Alat Tangkap Teknologi - Semakin tinggi teknologi yang dimiliki oleh kapal perikanan, semakin banyak hasil tangkapan dan berkualitas. Inovasi L 10 Pendidika n Strata SMA, D3, S1, S2, Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah dalam mengaplikasikan dan melaksanakan suatu pekerjaan. Tertinggi L 11 Pengalam an Masa kerja Tahun, bulan Semakin lama seseorang menekuni bidang profesinya, maka akan lebih professional dalam tanggung jawab pekerjaan. 12 Unit Usaha Jumlah unit usaha unit Meningkatnya jumlah unit usaha yang terdapat di suatu wilayah industri perikanan, jasa perangkutan, dan lainnya, menunjukkan bahwa semakin banyak produk perikanan yang dihasilkan. Hal ini berarti semakin banyak pula hasil yang dapat dijual, yang tentu saja akan berakibat pada peningkatan pendapatan suatu wilayah. Meningkatnya pendapatan akan memicu adanya mobilitas yang semakin meningkat. Jumlah tertinggi L 13 Penjamina n mutu Kelengkapan di setiap unit kerja unit Semakin jelas standarisasi spesifikasi, SOP, aturan dan kebijakan pelaksanaan aktifitas di pelabuhan, maka sistem akan semakin teratur dan terarah. Lengkap L 14 Perijinan Kelengkapan ijin Jenis Ketaatan dan kedisiplinan dalam menjalankan kegiatan usaha perikanan tangkap sesuai dengan aturan jenis perizinan Surat Izin Usaha Perikanan SIUP dan Surat Izin Kapal Perikanan SIPI dan SIKPI, yang harus dimiliki oleh Perorangan, Koperasi dan Perusahaan perikanan swasta, nasional, dan internasional. Lengkap L 15 Lalu- lintas Prosentase pertumbuhan lalu lintas hasil perikanan pertahun Pertumbuhan lalu lintas hasil perikanan di pelabuhan menunjukkan adanya peningkatan penurunan kinerja di pelabuhan. Semakin tinggi prosentase pertumbuhan yang dimiliki oleh suatu pelabuhan, semakin besar lalu lintas hasil perikanan yang terjadi. Agar lalu lintas hasil perikanan tersebut diatas dapat terlayani dengan baik, maka diperlukan sistem pengaturan yang tepat. Prosentase tertinggi L

5.2.3.1 Menentukan prioritas dari sistem layanan

Penentuan prioritas pilihan responden dalam pengoptimuman pelayanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon dengan model analytical hierarchy process AHP. Data-data sebagai dukungan terhadap perhitungan diambil dari hasil pengisian kuesioner dari 19 orang responden , dan wawancara dengan langkah proses perhitungan sebagai berikut: 1 Perhitungan rata-rata geometrik Nilai perbandingan atar kriteria level 1 dari Tujuan No TUJUAN No 9 7 5 3 1 3 5 7 9 Jumlah Nilai Terpilih 1 2 3 Prasarana Sarana Tingkat Operasional 2 Perhitungan bobot prioritas BOBOT PRIORITAS LEVEL 1 PENGOPTIMUMAN Prasarana Sarana Tingkat PELAYANAN Operasional Prasarana Sarana Tingkat Operasional JUMLAH 3 Perhitungan Consistency ratio Cr LEVEL KRITERIA SUB KRITERIA  Max CI RI CR 1 Prasarana 1 Sarana 1 Tingkat Operasional 2 Aksesibilitas 2 Fasilitas 2 Kapal 2 Sumber Daya ManusiaSDM 2 Fungsi 2 Prosedur 3 Jarak antar pelabuhan 3 Letak pelabuhan 3 Akses ke pelabuhan 3 Fasilitas Dasar 3 Fasilitas Fungsional 3 Fasilitas pendukung 3 Jenis kapal 3 Alat Tangkap 3 Pendidikan 3 Pengalaman 3 Unit Usaha 3 Penjaminan mutu 3 Perijinan 3 Lalu lintas 4 Perhitungan bobot kinerja Dari hasil pembobotan yang telah diolah lebih lanjut, akan diperoleh nilai prioritas. Penentuan prioritas dimulai dari level hirarki terbesar sampai level hirarki terkecil. Prioritas tertinggi untuk kriteria pada setiap level yang sama ditentukan oleh nilai prioritas tertinggi. Maka bagi kriteria yang memiliki nilai prioritas tertinggi adalah merupakan komponen yang pertama harus diperhatikan dalam rencana pengoptimuman pelayanan. 5.3 Hasil dan Pembahasan Perkembangan armada kapal perikanan yang berada di PPN Ambon selama tujuh tahun terakhir menunjukkan jumlah yang terus meningkat. Kecenderungan peningkatan ini diprediksi akan terus berlangsung pada masa yang akan datang, seiring dengan semakin kondusifnya kondisi keamanan di Maluku. Kenaikan harga bahan bakar minyak BBM juga memberikan pengaruh langsung terhadap efisiensi operasional penangkapan ikan, khususnya bagi kapal ukuran di atas 30 GT yang beroperasi di perairan Laut Banda, Laut Arafura, dan Laut Seram akan mengalihkan pelabuhan pangkalannya ke PPN Ambon. NO KRITERIA Kode Kriteria P.Lokal P.Global 1 2 3 4

5.3.1 Rona PPN Ambon

PPN Ambon terletak di Kota Ambon yang merupakan ibukota Provinsi Maluku. Perairan Provinsi Maluku memiliki peran penting dan strategis bagi kegiatan perikanan laut nasional, karena 26,3 potensi perikanan tangkap Indonesia yang bisa dimanfaatkan berada pada wilayah perairan ini dan sekitarnya. Berada di titik sentral dari 3 tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan WPP, yaitu: Laut Banda, Laut Arafura, Laut Seram,dan Teluk Tomini. Kapal- kapal perikanan yang beraktivitas di tiga WPP di atas terutama Laut Arafura kebanyakan berpangkalan di PPN Ambon. Perkembangan armada kapal perikanan yang berada di PPN Ambon selama tujuh tahun terakhir menunjukkan jumlah yang terus meningkat Gambar 35. Gambar 35 Grafik kinerja PPN tahun 2000-2008

5.3.2 Prioritas layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon

Dari hasil pembobotan yang telah diolah lebih lanjut, diperoleh nilai prioritas. Penentuan prioritas dimulai dari level hierarki terbesar sampai level hirarki terkecil. Prioritas tertinggi untuk kriteria pada setiap level yang sama ditentukan oleh nilai prioritas tertinggi. Maka bagi kriteria yang memiliki nilai prioritas tertinggi adalah merupakan komponen yang pertama harus diperhatikan sebagai masukan bagi optimalisasi layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon. Hasilnya adalah sebagai berikut Gambar 36 sampai Gambar 45. Goal: Gambar 36 Eigen vector Kriteria Goal λ max 3.074128525 CI 0.037064 CR 0.063904 maka konsisten karena CI 0.1 Level 1 Prasarana, Sarana, Tingkat Operasional Gambar 37 Eigen vector Kriteria Level 1, Prasarana λ max 2 CI CR CR maka konsisten karena CI 0.1 Gambar 38 Eigen vector Kriteria Level 1, Sarana λ max 2 CI CR maka konsisten karena CI 0.1 Gambar 39 Eigen vector Kriteria Level 1, Tingkat Operasional λ max 1.875019 CI 0.12498124 CR tidak konsisten karena CI 0.1 Level 2 Aksesibilitas, Fasilitas, Kapal, Sumber Daya Manusia, Fungsi, Prosedur Gambar 40 Eigen vector Kriteria Level 2, Aksesibilitas λ max 3.656122963 CI 0.328061 CR 0.565623 tidak konsisten karena CI 0.1 Gambar 41 Eigen vector Kriteria Level 2, Fasilitas λ max 3.118136218 CI 0.059068 CR 0.101842 maka konsisten karena Ci0.1 Gambar 42 Eigen vector Kriteria Level 2, Kapal λ max 3.658845068 CI 0.329423 CR 0.56797 tidak konsisten karena CI 0.1 Gambar 43 Eigen vector Kriteria Level 2, Sumber Daya Manusia λ max 1.875019 CI -0.12498124 CR maka konsisten karena Ci0.1 Gambar 44 Eigen vector Kriteria Level 2, Fungsi λ max 1.99985 CI -0.00014999 CR maka konsisten karena Ci0.1 Gambar 45 Eigen vector Kriteria Level 2, Prosedur λ max 1.8 CI -0.19999999 CR maka konsisten karena Ci0.1 Dengan mempertimbangkan seluruh variabel dan parameter dari layanan transportasi perikanan tangkap, skala prioritas berdasarkan pilihan responden expert, operator, user dan scietiest dilihat berdasarkan eigene vector terhadap Goal,yaitu tingkat pelayanan optimum, maka prasarana menduduki prioritas pertama diikuti oleh sarana lalu tingkat operasional. Sementara terhadap level 1 prasarana, sarana,dan tingkat operasional, maka prioritas pilihan responden sebagai pendukung optimalisasi layanan masing-masing adalah aksesibilitas, kapal dan fungsi. Kemudian prioritas pilihan layanan terhadap Level 2, yaitu aksesibilitas, fasilitas, kapal, sumber daya manusia, fungsi, prosedur masing- masing adalah unit usaha dan perizinan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pengaruh luas lahan dan pengalaman SDM ditolak, sedangkan hipotesis yang menyatakan pengaruh ukuran kapal dan perizinan diterima.

5.3.3 Strategi layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon

Dokumen yang terkait

Studi tentang Hasil Tangkapan Ikan Kembung dengan Alat Tangkap Purse Saine di Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan Kotamadya Medan, Sumatera Utara

1 6 94

Kecenderungan Hasil Tangkapan Per Satuan Upaya Penangkapan dan Musim Penangkapan Ikan Tongkol (Eutltynnus affinis) di Perairan Utara Jawa dengan Pendekatan Hasil Tangkapan yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.

0 11 65

Studi Persaingan Hasil Tangkapan dan Aktivitas ' Kepelabuhanan Perikanan Nusantara Pekalongan dan Pangkalan Pendarataan Ikan Bajomulyo

0 11 151

Analisa potensi, tingkat pengusahaan dan fluktuasi musim penangkapan ikan tuna berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

0 9 78

Struktur Pendataan Dan Keakuratan Data Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap Kabupaten Cilacap Jawa Tengah

0 9 132

Efektifitas Teknis Pendaratan Hasil Tangkapan Tonda Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Bungus Kotamadya Padang

0 10 88

Pengoptimuman layanan pelabuhan perikanan nusantara ambon berdasarkan supply dan demand ikan hasil tangkapan

3 23 159

Analisis Pendaratan dan Penanganan Hasil Tangkapan dan Fasilitas Terkait di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan

0 5 148

Kajian Fasilitas dan Produksi Hasil Tangkapan dalam Menunjang Industri Pengolahan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat

0 7 10

Pola Hubungan Pelabuhan Perikanan Di Pantai Utara Jawa Berdasarkan Aspek Operasional Dan Distribusi Hasil Tangkapan

0 2 88