terbatas atau dengan kata lain elemen-elemennya dapat dibandingkan satu sama lain.
2 Preferensi dinyatakan dengan asumsi bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif melainkan oleh tujuan secara keseluruhan. Hal ini
menunjukkan ketergantungan atau pengaruh dalam model AHP adalah searah keatas. Artinya, perbandingan antar elemen-elemen dalam satu level
dipengaruhi oleh elemen-elemen dalam level diatasnya. 3 Sebagai langkah akhir dari rangkaian proses analisis merupakan suatu
penentuan skala prioritas. Adapun kelebihan yang dimiliki bila menggunakan metoda AHP adalah:
1 Proses pengambilan keputusan terbuka transparan 2 Tujuan untuk kriteria dapat dirubah bila dirasa tidak sesuai
3 Bisa mengakomodasi berbagai interest yang berbeda 4 Hasil pemilihan bisa diharapkan lebih baik
3.5.1.1 Persepsi responden
Sesuai dengan kaidah yang harus dianut dalam AHP, bahwa penilaian harus didasarkan pada persepsi manusia melalui olah intelektual dan wawasan.
Untuk hal ini, yang dijadikan responden sebagai pemberi penilaian terhadap tingkat kepentingan, adalah mereka yang memenuhi ketentuan berikut :
1 Mereka mengerti dengan masalah yang diajukan. 2 Mereka merasakan akibat dari suatu masalah.
3 Mereka mempunyai kepentingan dengan masalah tersebut. Berdasarkan ketentuan di atas, maka responden yang dipilih dalam kajian
ini sebagai stakesholder terdiri atas: 1 Wakil dari Regulator: Bappeda, Dinas Perikanan Dinas Pekerjaan
Umum. 2 Wakil dari Operator : Pihak PPN Ambon.
3 Wakil dari Expert : Dosen dan mahasiswa Jurusan Kelautan.
4 Wakil dari User : Nelayan, pedagang, dan pengusaha industri
terkait.
3.5.1.2 Penyusunan kriteria
Pendekatan analisis dalam penentuan skala prioritas pengembangan pelabuhan dapat dilihat pada Gambar 3.10, yaitu Urutan Penyusunan Hirarki
berikut ini:
Gambar 18 Urutan penyusunan hierarki
Karena pemecahan masalah didalam AHP didasarkan pada pertimbangan multi kriteria, maka ada beberapa sifat kriteria yang akan dipenuhi yaitu:
1 Minimum : yaitu jumlah kriteria diusahakan tidak terlalu banyak dan berlebihan untuk memudahkan analisis.
2 Independen: yaitu setiap kriteria tidak saling bergantung tumpang tindih dan harus dihindarkan pengulangan kriteria untuk
suatu maksud yang sama. 3 Lengkap : yaitu kriteria harus mencakup seluruh aspek penting
dalam persoalan. 4 Operasional : yaitu kriteria harus dapat diukur dan dianalisa, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, dan dapat dikomunikasikan.
3.5.1.3 Perhitungan nilai perbandingan
Teknik dalam menentukan nilai-nilai perbandingan yang akan digunakan adalah dengan Weighting Methods, yaitu penentuan nilai perbandingan untuk
tiap-tiap kriteria, dan sub kriteria diperoleh dari hasil pengisian kuesioner dari responden. Para responden dianggap telah mengetahui mekanisme pengembangan
pelabuhan. Dari hasil pengisian kuesioner, biasanya nilai perbandingan dari tiap- tiap kriteria level maupun sub-sub kriteria level tidak sama. Untuk itu harus dibuat
Kriteria ke 1
. .
. .
. .
. .
Kriteria ke n Sub kriteria 1
. .
. .
. .
. .
Sub kriteria ke Tolok ukur ke 1
. .
. .
. .
. .
Tolok ukur ke n GOAL
nilai rata-rata perbandingannya. Nilai perbandingan tersebut diatas, selanjutnya akan digunakan untuk penentuan bobot tiap-tiap kriteria:
- Mengacu pada tujuan Membandingkan antar kriteria a. Kriteria ke 1 dengan kriteria ke 2
b. Kriteria ke 1 dengan kriteria ke 3 c. Kriteria ke n-1 dengan kriteri ke n, dan seterusnya.
- Mengacu pada kriteria Membandingkan antar sub kriteria a. Sub kriteria 1 dengan Sub kriteria 2
b. Sub kriteria 1 dengan Sub kriteria 3 c. Kriteria ke n-1 dengan kriteri ke n, dan seterusnya.
3.5.1.4 Perhitungan rata-rata geometrik