PNBP Kegiatan PPN Ambon

dari total luas lahan 20.000 m 2 . Terjadi penurunan prosentase pemanfaatan lahan sebesar 5.82 dibandingkan tahun 2007 dimana luas pemanfaatan lahan tahun 2007 sebesar 18.215 m 2 berkurang menjadi 17.053 m 2 pada tahun 2008. Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon merupakan sentral produksi berbasis kelautan dan perikanan memiliki lahan seluas 3,5 Ha. Dalam pengembangannya sangat dibutuhkan pembangunan sarana prasarana untuk menunjang kegiatan operasional pelabuhan, dimana sebagian diperuntukan bagi kalangan pengusaha investor yang melakukan kegiatan usaha di bidang perikanan lewat perjanjian penggunaan lahan sewa lahan. Sejak tahun 2003 sd 2010 pemanfaatan lahan oleh para pengusahainvestor seluas 22.428 m 2 yang terbagi atas 19 sembilan belas perusahaan dan 1 satu instansi pemerintah dengan jenis usaha yang berbeda- beda seperti, Cold Storage, Processing Room, Bengkel, Gudang Elpiji, Safety Marine, Cafetria , RukoKios, dan lain lain.

4.2.7 PNBP

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 1997 yang dimaksud dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan sedangkan secara operasional adalah seluruh penerimaan negara yang diperoleh oleh seluruh KantorSatuan Kerja dan Unit Pelaksana Teknis UPT lingkup Departemen Kelautan dan Perikanan Pungutan PNBP di PPN Ambon didasarkan pada tarif yang diatur dalam PP No. 19 Tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 62 tahun 2002 tentang tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Departemen Kelautan dan Perikanan. Penerimaan PNBP tersebut bersumber pada penerimaan umum dan penerimaan fungsional. Target PNBP PPN Ambon tahun 2007 yang ditetapkan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap adalah Rp. 425.000.000,- dan untuk realisasi penerimaan PNBP tahun 2007 mencapai Rp. 432.911.442,- yang berarti telah melampaui target yang ditetapkan atau naik sebesar 1,86. Bila dibandingkan dengan PNBP tahun 2006 yang mencapai Rp. 455.012.481 maka PNBP tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 4,86 dari tahun 2006. Target PNBP PPN Ambon tahun 2008 yang ditetapkan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap adalah sebesar Rp. 450.000.000,- dan untuk realisasi penerimaan PNBP tahun 2008 mencapai Rp. 365.083.810,- yang berarti tidak memenuhi target yang telah ditetapkan atau hanya mencapai 81,13 dari target. Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2007 yang mencapai Rp. 432.911.442 maka realisasi PNBP tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 15,67. Namun ada beberapa jenis penerimaan yang meningkat antara lain penjualan es yang meningkat sangat signifikan yakni sebesar 1.014 dari tahun sebelumnya, demikian juga dengan jasa listrik, pas masuk, dan jasa lainnya yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 111,05, 22,05, dan 61,11. Sedangkan penjualan air, jasa tambat labuh, dan sewa tanah, mengalami penurunan masing-masing sebesar 8,99; 37,40, dan 35,11 dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, jenis penerimaan terbesar pada tahun 2008 adalah dari jasa tambat labuh, jasa lainnya dan jasa sewa tanah dengan prosentase masing-masing sebesar 43,06, 23,03 dan 17,13 dari total PNBP tahun 2008. Target PNBP PPN Ambon tahun 2009 yang ditetapkan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap adalah sebesar Rp. 475.000.000,- dan untuk realisasi penerimaan PNBP tahun 2009 mencapai Rp. 475.252.618,- yang berarti melebihi target yang telah ditetapkan, yakni mencapai 100,05 dari target. Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2008 yang hanya mencapai Rp. 365.083.810, maka realisasi PNBP tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 30,18 . Target PNBP PPN Ambon tahun 2010 yang ditetapkan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap adalah sebesar Rp. 482.000.000,- dan untuk realisasi penerimaan PNBP tahun 2010 mencapai Rp. 518.130.792,- yang berarti melebihi target yang telah ditetapkan, yakni mencapai 107,50 dari target. Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2009 yang hanya mencapai Rp. 475.252.618, maka realisasi PNBP tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,02 . Beberapa penerimaan yang meningkat antara lain jasa pas masuk yang mengalami peningkatan sebesar 167,65 dari tahun sebelumnya, sewa tanah yang meningkat 87,42 , jasa listrik yang meningkat 47,18 dan jasa penualan es dan air yang masing-masing meningkat 45,62 dan 3,96 . Secara keseluruhan jenis penerimaan terbesar pada tahun 2010 adalah dari jasa tambat labuh, jasa penjualan es, dan jasa lainnya dengan presentase masing-masing sebesar 50,97 , 7,99 dan 7,95 dari total PNBP tahun 2010.Dalam periode 2006-2010, PNPB PPN Ambon meningkat rata-rata 4,67 per tahun Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Gambar 27 Fluktuasi penyaluran PNBP di PPN Ambon,tahun 2006-2010 Sumber: PPN Ambon 2006-2010

4.3 Trend Kinerja Layanan Transportasi Perikanan Tangkap di PPN

Ambon Survei ke PPN Ambon dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai trend kinerja layanan PPN Ambon dan persepsi masyarakat yang didasarkan pada persepsi manusia melalui olah intelektual dan wawasan yang dalam penelitian ini didefinisikan sebagai stakeholder. Bila kemudian didapatkan hasil olahan data yang menghasilkan prioritas pelayanan berdasarkan persepsi stakeholders, maka selanjutnya peneliti akan melakukan observasi pengamatan langsung tentang operasional pelayanan PPN Ambon. Observasi langsung dimaksudkan untuk mendapatkan masukkan sebagai bahan pembanding terhadap persepsi stakeholders, yang mana akan menghasilkan suatu gambaran apakah terjadi discrepancy atau tidak, kemudian akan dilakukan analisis lanjut dengan metode analisis SWOT. Kemudian mengestimasi probabilitas demand dan suppply untuk lima tahun ke depan. Karakteristik ketiga step penelitian adalah unity dan diversity yang pada akhirnya akan akan integrated dalam mendukung goal Pengoptimuman layanan transportasi perikanan tangkap di PPN Ambon 4.3.1 Kunjungan kapal 2006-2010 Bulan Tahun Gambar 28 Fluktuasi kunjungan kapal di PPN Ambon Fluktuasi kunjungan kapal perikanan tahun 2006 ini terjadi karena semua kapal-kapal perikanan berbendera asing yang sebelumnya berlabuh di luar pelabuhan telah melakukan aktivitasnya kembali di PPN Ambon. Penurunan kunjungan kapal ini disebabkan pada awal tahun 2007, beberapa perusahaan perikanan memindahkan armada kapalnya ke daerah lain . Penurunan kunjungan kapal ini disebabkan oleh karena adanya kenaikan BBM pada awal tahun, serta akibat

Dokumen yang terkait

Studi tentang Hasil Tangkapan Ikan Kembung dengan Alat Tangkap Purse Saine di Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan Kotamadya Medan, Sumatera Utara

1 6 94

Kecenderungan Hasil Tangkapan Per Satuan Upaya Penangkapan dan Musim Penangkapan Ikan Tongkol (Eutltynnus affinis) di Perairan Utara Jawa dengan Pendekatan Hasil Tangkapan yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.

0 11 65

Studi Persaingan Hasil Tangkapan dan Aktivitas ' Kepelabuhanan Perikanan Nusantara Pekalongan dan Pangkalan Pendarataan Ikan Bajomulyo

0 11 151

Analisa potensi, tingkat pengusahaan dan fluktuasi musim penangkapan ikan tuna berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

0 9 78

Struktur Pendataan Dan Keakuratan Data Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap Kabupaten Cilacap Jawa Tengah

0 9 132

Efektifitas Teknis Pendaratan Hasil Tangkapan Tonda Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Bungus Kotamadya Padang

0 10 88

Pengoptimuman layanan pelabuhan perikanan nusantara ambon berdasarkan supply dan demand ikan hasil tangkapan

3 23 159

Analisis Pendaratan dan Penanganan Hasil Tangkapan dan Fasilitas Terkait di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan

0 5 148

Kajian Fasilitas dan Produksi Hasil Tangkapan dalam Menunjang Industri Pengolahan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat

0 7 10

Pola Hubungan Pelabuhan Perikanan Di Pantai Utara Jawa Berdasarkan Aspek Operasional Dan Distribusi Hasil Tangkapan

0 2 88