Pemeliharaan Tanaman Gambaran Umum Usahatani Mentimun Di Desa Citapen

60

5.3.4 Pemeliharaan Tanaman

Tanaman yang telah ditanam perlu mendapatkan perhatian yang baik yaitu dengan cara pemeliharaan tanaman. Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk menjaga tanaman agar pertumbuhan tanaman normal dan sehat, sehingga produksi yang dihasilkan pun maksimal. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan kepada petani responden di Desa Citapen, pemeliharaan tanaman mentimun yang dilakukan oleh petani responden meliputi penyulaman, pemasangan ajir, penyiangan, dan perlindungan dari hama dan penyakit. a. Penyulaman Penyulaman dilakukan dengan tujuan untuk menggantikan tanaman yang mati, rusak atau kurang dalam pertumbuhannya kerdil kemudian ditanam kembali benih baru. Pada umumnya petani responden melakukan Penyulaman tersebut saat tanaman berumur 5-7 HST dan hanya dilakukan satu kali penyulaman. b. Pemasangan Ajir Menurut Wahyudi 2010 fitrah tanaman mentimun sebenarnya menjalar dipermukaan tanah. Namun, karena menginginkan permukaan kulit buahnya mulus dengan warna yang tidak belang, maka diperlukan ajir penopang agar buah mentimun menggantung. Pemasangan ajir berfungsi untuk membantu tanaman tumbuh tegak. Berdasarkan wawancara kepada petani responden, pada umumnya para petani memakai turus yang terbuat dari bambu yang memiliki panjang kurang lebih 1,5-2,5 meter. Menancapkan ajir disamping tanaman, sekitar 7-10 cm dari pangkal tanaman, dengan posisi miring kedalam bedengan hingga bersilang di bagian ujung ajir tanaman didepannya lalu ikat menggunakan tali rafia pada pertemuan ajir. Bagian bawah dibuat runcing agar mudah untuk ditancapkan didalam tanah. Satu tanaman mentimun menggunakan satu turus. Pemasangan ajir dilakukan saat tanaman berumur 10 HST dimana saat tanaman mentimun masih berukuran kecil. 61 c. Penyiangan Salah satu penghambat produksi mentimun adalah adanya penyakit yang lebih dominan dari pada hama Wahyudi, 2010, Oleh karena itu perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan perlu dilakukan untuk membersihkan tanaman mentimun dari tanaman gulma tanaman penggangu seperti rumput liar dan tanaman lain yang berada disekitar tanaman mentimun. Penyiangan dilakukan pada saat tanaman telah berumur 10 HST. Alat yang biasa digunakan untuk melakukan penyiangan adalah cangkul kecil atau kored. d. Penyiraman Penyiraman dilakukan oleh petani responden ketika musim kemarau atapun saat hujan jarang terjadi, hal tersebut dilakukan guna membantu tanaman mentimun untuk tumbuh. Penyiraman dilakukan saat tanaman mentimum masih kecil hingga 7-14 HST selanjutnya penyiraman tersebut dapat digantikan oleh pengecoran dimana pengecoran tersebut sudah mengandung air. Penyiraman pada umumnya dilakukan oleh petani responden seminggu tiga kali dikarenakan susahnya memperoleh sumber air. Sumber air yang digunakan oleh petani responden yaitu berasal dari parit yang dialirkan ke dalam selokan bedengan sehingga air dapat terserap oleh tanah. Petani responden yang memiliki lahan di daerah pegunungan membutuhkan kegiatan penyiraman lebih banyak atau intens dibandingkan dengan petani responden yang memiliki lahan di sawah atau dekat dengan persawahan, dikarenakan lahan di daerah pegunungan memiliki tanah yang lebih kering saat musim panas. e. Perlindungan Hama dan Penyakit Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit dilakukan secara intensif, dengan selang waktu tujuh hari setelah tanam dan selanjutnya selang waktu 10 hari dilakukan penyemprotan. Penyemprotan pestisida yang baik yaitu dalam penggunaanpupuk daun dan buah, Insektisida, dan fungisida tidak dilakukan bersamaan. Seperti penggunaan pertama yaitu penyemprotan insektisida dilakukan lalu dua hari kemudian dilakukan penyemprotan fungisida, setelah itu dua hari kemudian dilakukan penyemprotan pupuk daun dan buah. Tetapi 62 berdasarkan wawancara dilapangan, para petani responden kebanyak mencampur jadi satu pupuk daun dan buah, Insektisida, dan fungisida dengan alasan meminimalkan penggunaan tenaga kerja. Adapun Pestisida yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 12 a dan b Gambar 12. a. Pestisida Padat Gambar 12. b Pestisida Cair

5.3.5 Panen