40
mentimun yang diukur dalam satuan kilogram per musim tanam dikonversi ke dalam hektar
6. Pupuk Daun dan Buah , adalah jumlah pupuk daun dan buah yang
digunakan dalam proses produksi mentimun diukur dalam satuan kilogram per musim tanam dikonversi ke dalam hektar
7. Pestisida Padat , adalah jumlah pestisida padat yang digunakan dalam
proses produksi mentimun yang diukur dalam satuan kilogram per musim tanam dikonversi ke dalam hektar.
8. Pestisida Cair , adalah jumlah pestisida padat yang digunakan dalam
proses produksi mentimun yang diukur dalam satuan liter per musim tanam dikonversi ke dalam hektar
9. Tenaga Kerja , adalah jumlah orang yang digunakan dalam
melakukan kegiatan proses budidaya mentimun yang diukur dalam hari orang kerja HOK per musim tanam dikonversi ke dalam hektar.
4.5.6 Analisis Pendapatan Usahatani Mentimun
Ada dua pendapatan, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas biaya tunai didapat dari penerimaan tunai dikurangi
oleh total biaya tunai. Sedangkan pendapatan atas biaya total didapat dari total penerimaan dikurang total biaya. Dimana total biaya merupakan jumlah dari biaya
tunai dengan biaya yang diperhitungkan. Oleh karena itu, dalam analisis usahatani perlu diketahui tenntang penerimaan usahatanin, biaya usahatani, dan pendapatan
usahatani.
a. Penerimaan Usahatani Mentimun
Analisis penerimaan usahatani terdiri dari analisis penerimaan tunai, penerimaan tidak tunai, dan penerimaan total. Penerimaan tunai usahatani
mentimun didapat dari hasil penjualaan produksi usahatani mentimun, sedangkan peneriman tidak tunai merupakan hasil produk usahatani yang tidak dijual secara
tunai melainkan digunakan atau dikonsumsi secara pribadi, dan untuk penerimaan total merupakan hasil penjumlahan antara penerimaan tunai dan penerimaan tidak
tunai.
41
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual Soekartawi, 2006. Secara
matematik, pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut :
Dimana : TR
= Total Penerimaan Y
= Produksi Py
= Harga
b. Biaya Usahatani Mentimun
Biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu usahatani Soekartawi, 2006. Biaya usahatani mentimun dibagi menjadi
dua yaitu biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Biaya tunai merupakan biaya sarana-sarana produksi dalam usahatani mentimun seperti benih, pupuk kandang,
kapur, pupuk kimia, pestisida, pupuk daun dan buah, serta tenaga kerja luar kelurga yang dibayar secara tunai. Besarnya pendapatan kerja dan modal petani
seperti sewa lahan milik sendiri, sewa lahan bagi hasil, biaya tenaga kerja dalam kelurga serta penyusutan peralatan merupakan biaya yang diperhitungkan.
c. Pendapatan Usahatani Mentimun
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya Soekartawi, 2006. Secara sistematik, analisis pendapatan usahatani mentimun
yaitu :
Pd = TR – TC
Dimana : Pd
= Pendapatan Usahatani TR
= Total Penerimaan TC
= Total Biaya
42
Total penerimaan diperoleh dari perkalian hasil produksi dengan harga jual per satuan, sedangkan total biaya diperoleh dari penjumlahan antara biaya tunai
dengan biaya yang diperhitungkan. Peralatan yang digunakan dalam kegiatan usahatani mempunyai nilai
penyusutan sehingga dalam analisis pendapatan perlu dilakukannya perhitungan biaya penyusutan peralatan. Biaya penyusutan peralatan diperhitungkan
menggunakan metode garis lurus, yaitu membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa yang bernilai nol yang dikarenakan barang telah habis dipakai
sehingga umur ekonomisnya berakhir. Biaya penyusutan dapat dirumuskan, sebagai berikut Soekartawi, 1986:
Dimana : Nb
= Nilai Pembelian Rp Ns
= Nilai Sisa Rp n
= Umur Ekonomis tahun
43
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Desa Citapen 5.1.1 Letak Geografis dan Pembagian Administrasi
Desa Citapen terletak di wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Citapen adalah salah satu dari 13 desa yang ada di
Kecamatan Ciawi yang berpotensi di bidang pertanian. Desa Citapen terletak kurang lebih 30 km dari Ibukota Kabupaten Bogor, 120 km dari Ibukota Provinsi
Jawa Barat, dan 70 km dari Ibukota Negara Republik Inonesia. Berdasarkan keadaan topografinya, Desa Citapen merupakan dataran
tinggi dimana ketinggian tempatnya yaitu mencapai 800 meter -
- Celcius Desa Citapen, 2010. Batas wilayah Desa Citapen adalah
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Banjarsari
Sebelah Selatan : Desa Cileungsi
Sebelah Timur : Desa Cibedug
Sebelah Barat : Desa Cideurum
Luas wilayah Desa Citapen adalah 268.660 ha , dimana Desa Citapen terbagi atas dua Dusun yang terdiri dari tujuh Rukun Warga RW, dan 26 Rukun
Tangga RT. Luas wilayah Desa Citapen menurut penggunaannya dapat dilihat pada Tabel 4.
Berdasarkan data pada Tabel 4 wilayah persawahan memiliki nilai presentasi yang terbesar dibanding wilayah lainnya yaitu 52,11 persen dari total
luas wilayah Desa Citapen. Besarnya angka dalam penggunaan lahan persawahan mengindikasikan atau menunjukan bahwa usaha pertanian di Desa Citapen
berpotensi untuk dikembangkan, termasuk usahatani sayuran. Salah satu sayuran yang dapat berkembang di Desa Citapen yaitu Mentimun.