Penanaman Pemupukan Susulan Gambaran Umum Usahatani Mentimun Di Desa Citapen

57 untuk lebar bedengan 110 cm, lebar selokan 50-60 cm, dan tinggi bedengan 15-20 cm. Bedengan yang digunakan oleh petani responden berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan mendekati ukuran yang telah dijelaskan oleh Wahyudi 2010. c. Pemupukan dan Pengapuran Berdasarkan wawancara terhadap petani responden di tempat penelitian penggunaan kapur dan pemupukan dasar dilakukan dengan cara diberikan disetiap lubang tanam lalu pupuk dan kapur di campur dengan tanah dan tanah tersebut diistirahtkan selama tujuh hari, hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pH tanah dan menyuburkan tanah dan menetralkan pH agar siap untuk ditanami. Dalam pemupukan dasar dan pengapuran lubang tanam yang ada pada bedengan berkisar antara 8-10 cm, dan petani responden dalam pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang. Di bawah ini dapat dilihat gambar mengenai setiap lubang tanam yang telah dilakukan pemupukan dasar dan pengapuran. Gambar 9. Pemupukan dan Pengapuran

5.3.2 Penanaman

Penanaman mentimun perlu memperhatikan pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam, dan cara tanam. Berdasarkan hasil wawancara penanaman mentimun baik dilakukan di lahan bekas sawah. Bulan yang baik untuk mentimum saat musim hujan oktober-maret. Selain pengaturan waktu yang baik dalam penanaman mentimun berdasarkan musim, penentuan penanaman mentimun dapat dilakukan berdasarkan harga dipasar. 58 Jarak tanam yang digunakan petani responden yaitu 60 x 50 cm. Jarak tanam yang terlalu rapat menyebabkan tanaman mudah diserang hama penyakit. Jarak tanaman yang terlalu jauh dalam pemanfaatan lahan kurang efektif sehingga berdampak pada hasil produksi yang kurang maksimal. Para petani responden di tempat penelitian pada umumnya melakukan penanaman secara monokultur atau tunggal. Menurut Wahyudi 2010 sebelum penanaman di lahan, siram bibit dipersemaian sampai media benar-benar lembab hingga kebagian dasarnya, tetapi berdasarkan wawancara di tempat penelitian para petani responden dalam cara menanam mentimun tidak dilakukan persemaian terlebih dahulu dikarenakan benih mentimun yang digunakan memiliki mutu yang baik sehingga hasil yang didapatkan pun cukup baik. Penanaman dilakukan setelah lahan yang dipersiapkan di istirahatkan selama kurang lebih tujuh hari. Dalam satu lubang tanam diberi dua benih mentimun dengan diberi jarak dua centimeter dimana dimaksudkan agar setiap benih mendapat nutrisinya masing-masing. Benih tersebut ditaruh dilubang tanam dengan kedalaman antara 3-5 cm, jika terlalu dalam dikhawatirkan titik tumbuhnya tergangu oleh percikan air dan tanah. Jika terlalu dangkal dikhawatirkan benih yang telah tumbuh akan patah, mengingat batang bibit mentimun bersifat sukulen tidak berkayu. Gambar 10. Tanaman Mentimun 59

5.3.3 Pemupukan Susulan

Tujuan pemupukan adalah meningkatkan pertumbuhan dan mutu hasil tanaman. Pemupukan diberikan pada saat tanaman menunjukkan sejumlah kebutuhan unsur hara agar diperoleh keefisienan yang maksimal. Pemberian pupuk padat dilakukan dengan cara ditugal, disebar di atas tanah atau di sebelah tanaman, sedangkan pemberian pupuk daun atau vitamin tumbuh dengan cara menyemprotkan pada daun, bersama air disemprotkan sebagai perlakuan tambahan. Berdasarkan hasil wawancara, para petani responden melakukan pemupukan lanjutan dengan dua cara. Pemupukan tahap pertama dilakukan secara ditugal dan pemupukan kedua dilakukan dengan cara pengecoran. Pemupukan lanjutan pertama yang dilakukan secara tugal dilakukan setelah tanaman berumur tujuh hari setelah tanam dengan pemberian pupuk kimia. Pupuk kimia yang biasa digunakan yaitu pupuk ZA, pupuk NPK, pupuk Urea, pupuk KCL, dan pupuk TSP. Pemupukan selanjutnya yaitu dengan cara pengecoran dimana pupuk yang digunakan terdiri dari pupuk kandang yang telah dimatangkan terlebih dahulu lalu ditambahkan dengan pupuk ZA dan pupuk NPK, ketiga pupuk tersebut dicampur jadi satu menggunakan air. Pengecoran dilakukan pada saat tanaman 10 HST dan pengecoran dilakukan sebanyak lima kali hingga panen habis dengan jarak setiap 10 hari. Adapun beberapa pupuk kimia yang digunakan dalam budidaya mentimun dapat dilihat pada Gambar 11 Gambar 11. Pupuk SP-36 TSP dan Pupuk NPK 60

5.3.4 Pemeliharaan Tanaman