Hipotesis Metode Pengolahan Data

37

4.5.4 Hipotesis

1. Hipotesis untuk fungsi produksi rata-rata Hipotesis yang digunakan sebagai dasar pertimbangan adalah bahwa semua faktor produksi berpengaruh positif terhadap rata-rata hasil produksi mentimun. Adapun penjelasan hipotesis tersebut adalah : a. Benih 0, artinya semakin banyak benih yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat b. Pupuk Kandang 0, artinya semakin banyak pupuk kandang yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat c. Kapur 0, artinya semakin banyak kapur yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat d. Pupuk Kimia 0, artinya semakin banyak pupuk kimia yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat e. Pupuk Daun dan Buah 0, artinya semakin banyak pupuk daun dan buah yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat f. Pestisida Padat 0, artinya semakin banyak pestisida padat yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat g. Pestisida Cair 0, artinya semakin banyak pestisida cair yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat 38 h. Tenaga Kerja 0, artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi maka rata-rata hasil produktivitas mentimun semakin meningkat 2. Hipotesis fungsi produksi variance Hipotesis yang digunakan sebagai dasar pertimbangan adalah bahwa semua faktor produksi berpengaruh positif terhadap variance hasil produksi mentimun. Adapun penjelasan hipotesis tersebut adalah : a. Benih 0, artinya semakin banyak benih yang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin meningkat. Hal ini berarti benih merupakan faktor yang menimbulkan risiko b. Pupuk Kandang 0, artinya semakin banyak pupuk kandang yang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin meningkat. Hal ini berarti pupuk kandang merupakan faktor yang menimbulkan risiko c. Kapur 0, artinya semakin banyak kapur yang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin meningkat. Hal ini berarti kapur merupakan faktor yang menimbulkan risiko. d. Pupuk kimia 0, artinya semakin banyak pupuk kimiayang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin meningkat. Hal ini berarti pupuk kimia merupakan faktor yang menimbulkan risiko. e. Pupuk Daun dan Buah 0, artinya semakin banyak pupuk daun dan buah yang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin meningkat. Hal ini berarti pupuk daun dan buah merupakan faktor yang menimbulkan risiko. 39 f. Pestisida Padat 0, artinya semakin banyak pestisida padat yang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin menurun. Hal ini berarti pestisida padat merupakan faktor yang mengurangi risiko. g. Pestisida Cair 0, artinya semakin banyak pestisida cair yang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin menurun. Hal ini berarti pestisida cair merupakan faktor yang mengurangi risiko. h. Tenaga Kerja 0, artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi maka variance hasil produksi mentimun semakin menurun. Hal ini berarti tenaga kerja merupakan faktor yang mengurangi risiko.

4.5.5 Definisi Operasional