Model Just and Pope Sumber Risiko

23 jika kondisi TVP 1 terjadi maka keuntungan sebesar fh akan diperoleh, tetapi bukan merupakan kemungkinan keuntungan terbesar. Di sisi lain, jika TVP 2 terjadi maka kerugian sebesar hi akan dialami petani dan bukan merupakan kemungkinan kerugian terbesar.

3.1.3 Model Just and Pope

Model fungsi risiko produksi Just and Pope merupakan suatu gabungan antara mean dan variance. Oleh karena itu untuk mengetahui input atau faktor- faktor produksi apa saja yang dapat mengakibatkan terjadinya risiko, yaitu menggunakan model fungsi risiko produksi Just and Pope. Model fungsi risiko produksi Just dan Pope Robison dan Barry, 1987 : Y = f x, β + h x, θ ε Dimana : Y = Produktivitas f = Fungsi produksi rata-rata. h = Fungsi produksi variance. x = Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi input β,θ = Besaran yang akan diduga ε = error Pengukuran risiko produksi dalam penelitian ini menggunakan nilai variance error produksi. Salah satu model yang dapat mengakomodasi hal tersebut yaitu model GARCH Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity Verbeek, 2000. Salah satu kelebihan dengan menggunakan model GARCH yaitu pendugaan parameter fungsi produksi dan persamaan variance error produksi. Dalam prakteknya, model standar GARCH 1,1 sering digunakan dan dituliskan sebagai berikut : ............................................................................................1 ........................................................................... 2 Persamaan pertama menunjukan variance error produksi pada periode t ditentukan oleh error kuadrat periode sebelumnya dan variance error produksi pada periode sebelumnya . 24

3.1.4 Sumber Risiko

Menurut Harwood et al. 1999 dan Moschini dan Hennessy 1999, beberapa sumber risiko yang dapat dihadapi oleh petani diantaranya adalah Risiko Produksi, Risiko Pasar atau Harga, Risiko Kelembagaan, Risiko Kebijakan, Risiko Finansial. 1. Risiko Produksi Risiko produksi seperti gagal panen, produksi rendah, kualitas kurang baik. Hal ini bisa disebabkan oleh hama dan penyakit, curah hujan, maupun teknologi. 2. Risiko Pasar harga Risiko pasar bisa terjadi karena produk tidak dapat terjual. Disebabkan oleh perubahan harga output, permintaan rendah, ataupun banyak produk substitusi. 3. Risiko Kelembagaan Risiko kelembagaan terjadi karena perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah, baik dari segi penggunaan pestisida dan obat-obatan, pajak, kredit. 4. Risiko Finansial Risiko finansial terjadi karena tidak mampu membayar hutang jangka pendek, kenaikan tingkat suku bunga pinjaman, piutang tak tertagih sehingga menyebabkan penerimaan produksi menjadi rendah. 5. Risiko Kebijakan Risiko kebijakan merupakan memilih diantara alternatif untuk mengurangi efek risiko. Sumber-sumber penyebab adanya risiko pada budidaya pertanian sebagian besar disebabkan karena faktor-faktor seperti perubahan iklim, suhu, cuaca, hama dan penyakit, penggunaan input serta adanya kesalahan teknis human error dari tenaga kerja SDM. Risiko tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat diminimalkan sekecil mungkin, biasanya dengan melakukan berbagai cara seperti penggunaan teknologi terbaru, usaha penanganan secara intensif, serta pengadaan input yang berkualitas seperti SDM, benihbibit dan obat-obatan 25

3.1.5 Teori Pendapatan a.