4.3. Prioritas Strategi BSC
Berdasarkan hasil analisis lingkungan yang telah diperoleh, maka diketahui bahwa strategi utama yang direkomendasikan bagi Yayasan IAR
Indonesia adalah strategi intensif, yaitu pengembangan pasar. Strategi utama tersebut kemudian diterjemahkan bersama visi, misi, dan tujuan
Yayasan IAR dengan menggunakan pendekatan BSC agar dapat diketahui inisiatif strategi yang menjadi prioritas. Terhadap hasil penerjemahan BSC
tersebut dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode pairwise comparison
.
4.3.1. Perancangan Inisiatif Strategi
Strategi yang telah ditetapkan sebagai hasil dari analisis lingkungan internal dan eksternal Yayasan IAR Indonesia dijabarkan
kedalam empat perspektif BSC, yang meliputi perspektif pelanggan, proses internal, pertumbuhan dan pembelajaran, serta perspektif finansial.
Sasaran strategi pada masing-masing perspektif ditetapkan dengan memperhatikan visi, misi, serta tujuan organisasi. Setiap sasaran strategi
kemudian dibuatkan tolok ukur atau parameter keberhasilan. Sebagai program aksi, inisiatif strategi dirumuskan berdasarkan masing-masing
sasaran strategi yang telah ditetapkan tersebut. a. Perspektif Pelanggan
Pelanggan adalah pihak yang berupaya dipenuhi kebutuhannya dan menjadi tujuan dari seluruh kegiatan organisasi. Yayasan IAR
Indonesia mengabdikan diri untuk melayani masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan hidup satwa, sehingga pelanggan
berdasarkan perspektif Yayasan IAR Indonesia terdiri dari masyarakat, dan satwa. Adapun sasaran strategi yang ditetapkan pada perspektif
pelanggan dengan didasarkan pada strategi, visi, misi dan tujuan Yayasan IAR Indonesia, adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kearifan masyarakat lokal dalam menjaga lingkungan Bangsa Indonesia memiliki kedekatan secara historis
dengan alam yang telah membentuk dasar-dasar kearifan lokal
terhadap lingkungan. Tingginya tingkat pengrusakan lingkungan hidup, termasuk habitat alami satwa, menunjukkan terjadinya
pergeseran pola pikir dan nilai tersebut. Yayasan IAR Indonesia mempunyai peranan sebagai lembaga yang mengupayakan perbaikan
pola pikir dan nilai-nilai dalam masyarakat, khususnya di bidang penyelamatan satwa, sehingga meningkatnya kearifan masyarakat
lokal dalam menjaga lingkungan ditetapkan sebagai prioritas sasaran strategi bagi Yayasan IAR Indonesia.
Indikator hasil dari sasaran strategi ini adalah jumlah sukarelawan, jumlah konflik antara manusia dan satwa, serta jumlah
inisiatif penyerahan satwa. Jumlah sukarelawan dihitung dari banyaknya orang yang memberikan bantuan non finansial tanpa
adanya ikatan kerja dan imbal balik. Informasi ini mengandalkan sistem administrasi yang jelas untuk mendapatkan jumlah yang
benar. Konflik antara manusia dan satwa umumnya terjadi pada
habitat alami satwa yang bersinggungan langsung dengan daerah aktivitas manusia, seperti areal pemukiman dan perkebunan.
Yayasan IAR Indonesia memperoleh laporan kejadian konflik antara manusia dan satwa berdasarkan informasi langsung dari masyarakat,
lembaga pemerintahan yang berwenang, dan LSM lain, ataupun informasi yang berasal dari media massa.
Jumlah inisiatif penyerahan satwa menggambarkan banyaknya pemilik satwa yang memutuskan untuk mengalihkan
tanggung jawab perawatan satwanya kepada Yayasan IAR Indonesia. Jenis satwa yang bersedia diterima oleh Yayasan IAR
Indonesia dibatasi pada satwa dari jenis yang dilindungi undang- undang ataupun satwa lain yang berada dalam kondisi darurat.
Komitmen untuk meneruskan perawatan satwa dari pemilik sebelumnya diambil dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dimiliki oleh Yayasan IAR Indonesia. Berdasarkan indikator hasil tersebut, maka indikator yang pemicu yang ditetapkan adalah