Penetapan Key Performance Indicator KPI

tahun, jumlah satwa yang dilepasliarkan per tahun dan persepsi masyarakat. Perspektif proses internal mempunyai sasaran strategis berkembangnya metode reintroduksi yang lebih efektif, meningkatnya standar kesehatan satwa di pusat penyelamatan, dan meningkatnya hubungan baik dengan mitra. Indikator hasil yang menjadi KPI dalam sasaran strategis tersebut adalah waktu reintroduksi satwa per individu, tingkat kemampuan bertahan hidup satwa per program pelepasliaran, rasio aktivitas pencegahan terhadap aktivitas pengobatan, angka kejadian penyakit, kontinuitas kerjasama, dan jumlah kesepakatan kerjasama per tahun. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran terdiri dari tiga sasaran strategis, meningkatnya komitmen karyawan, meningkatnya kompetensi karyawan dan optimalisasi social media dan database satwa. Adapun indikator hasil yang menjadi KPI bagi Yayasan IAR Indonesia yaitu tingkat pencapaian targetper tahun, rasio biaya peningkatan sumber daya manusiaper tahun, tingkat kepuasan karyawanper tahun, retensi karyawanper tahun, dan siklus pembaruan updating. Perspektif finansial merupakan perspektif terakhir dan mempunyai sasaran strategi yang terdiri dari berkembangnya pendanaan dan diversifikasi sumber pendanaan. Indikator hasil bagi kedua sasaran strategi yang menjadi KPI adalah jumlah donasi per tahun dan jumlah donor per tahun. Seluruh indikator hasil diatas merupakan indikator dalam pengukuran kinerja karyawan yang didasarkan kepada pencapaian target yang telah ditentukan. Nilai pencapaian diperoleh dari perbandingan antara target yang ditentukan di awal periode penyusunan progam dengan realisasi pada saat program telah dilaksanakan. Pencapaian target hendaknya disajikan dalam bentuk persentase untuk memudahkan pengukuran. Nilai pencapaian target merupakan gambaran kinerja organisasi terhadap tiap indikator yang diukur. Nilai tersebut kemudian dikalikan dengan bobot agar manajemen mendapatkan skor yang merupakan informasi mengenai indikator yang membutuhkan perhatian lebih lanjut. Bobot KPI Yayasan IAR Indonesia tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Bobot KPI Yayasan IAR Indonesia Tahun 2013-2017 No KPI Bobot 1. Jumlah sukarelawan per tahun 0,153 2. Jumlah inisiatif penyerahan satwa per tahun 0,153 3. Jumlah satwa yang dilepasliarkan per tahun 0,128 4. Tingkat kemampuan bertahan hidup satwa per program pelepasliaran 0,120 5. Tingkat kepuasan karyawan per tahun 0,070 6. Jumlah donasi per tahun 0,060 7. Jumlah konflik antara manusia dan satwa per tahun 0,051 8. Rasio aktivitas pencegahan terhadap aktivitas pengobatan 0,048 9. Tingkat pencapaian target program per tahun 0,030 10. Jumlah donor per tahun 0,030 11. Tingkat persepsi masyarakat 0,039 12. Jumlah satwa yang masuk ke pusat penyelamatan per tahun 0,026 13. Waktu reintroduksi satwa per individu 0,024 14. Jumlah kesepakatan kerjasama per tahun 0,017 15. Angka gangguan kesehatan 0,016 16. Retensi karyawan per tahun 0,012 17. Siklus pembaruan updating 0,012 18. Rasio biaya peningkatan sumber daya manusia per tahun 0,006 19. Kontinuitas kerjasama 0,004

4.3.4. Inisiatif Strategi

Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis strategi dan penyusunan implementasinya melalui pendekatan berbasis BSC dapat dilakukan pada organisasi nirlaba. Hasil pembobotan pada perspektif, sasaran strategi, dan indikator hasil memberikan informasi mengenai inisiatif strategi yang sesuai untuk dijalankan oleh Yayasan IAR Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat membantu manajemen untuk memaksimalkan pelayanan dalam upaya mencapai visi, misi, dan tujuan organisasinya. Perspektif pelanggan mempunyai tiga sasaran strategi, yaitu meningkatnya kearifan masyarakat lokal, meningkatnya kesejahteraan satwa di pusat penyelamatan, dan meningkatkan pencitraan organisasi. Inisiatif strategi yang dapat dijalankan Yayasan IAR Indonesia untuk mencapai sasaran strateginya adalah dengan membina kegiatan ekstrakurikuler pencinta satwa di tingkat sekolah, memberikan dukungan bagi komunitas pencinta lingkungan di daerah rawan konflik manusia- satwa, menambah kapasitas kandang, melakukan pemberdayaan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan konservasi, mengupayakan diperolehnya habitat pelepasliaran baru, membentuk tim penyelamatan satwa yang tanggap dan profesional, dan melakukan survei persepsi. Perspektif proses internal terdiri dari tiga sasaran strategi, yaitu berkembangnya metode reintroduksi yang lebih efektif, meningkatnya standar kesehatan satwa di pusat penyelamatan, meningkatnya hubungan baik dengan mitra. Inisiatif strategi yang dapat dilakukan oleh Yayasan IAR Indonesia adalah mendukung kegiatan penelitian yang berkontribusi pada pengembangan metode reintroduksi, menyelesaikan penyusunan buku panduan metode reintroduksi, melakukan pemasangan chip pada satwa yang akan dilepasliarkan, mengadakan sharing mingguan bagi teknisi dan staf medis, menyelesaikan pengurusan izin operasional organisasi, meningkatkan profesionalitas kemitraan dan mematuhi prosedur kerjasama. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan perspektif yang terdiri dari tiga sasaran strategi. Inisiatif strategi yang dapat dilakukan yaitu merekrut karyawan dengan spesifikasi yang tepat pada posisi divisi pengembangan sumber daya manusia, meningkatkan anggaran pelatihan, membuat peta kebutuhan topik dan jadwal pelatihan, memberlakukan kebijakan kenaikan gaji berkala, memberikan ruang lingkup pekerjaan dan wewenang yang jelas pada setiap karyawan, mengadakan kegiatan yang membangun rasa kekeluargaan, menggunakan infrastruktur teknologi dan informasi yang berkualitas tinggi. Perspektif finansial mempunyai dua sasaran strategi, yaitu berkembangnya pendanaan dan diversifikasi sumber pendanaan. Inisiatif strategi yang dilakukan untuk mencapai kedua sasaran strategi diatas adalah dengan membentuk tim yang fokus pada penggalangan dana,