Tabel 1. Model Matriks EFE
Critical Success Factors Bobot
Rating Skor
Peluang OpportunitiesO 1.
2.
Ancaman ThreathsT 1.
2.
Total
Sumber : Suwarno, 2003 Tahapan dalam membuat matriks EFE, yakni sebagai berikut :
a. Membuat daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha critical success factors untuk
aspek eksternal yang mencakup peluang opportunities dan ancaman threats.
b. Menentukan bobot weight dari critical success factors. Berikan bobot pada setiap faktor dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 amat penting.
Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil dalam industri tersebut. Jumlah seluruh bobot harus sama
dengan 1,0. Untuk mempermudah dalam melakukan pembobotan, maka bobot untuk setiap faktor kunci merupakan angka desimal dari hasil
pembagian angka skala ordinal satu sampai lima. Skala ordinal yang digunakan adalah :
1 = tidak penting 4= lebih penting
2 = kurang penting 5 = sangat penting
3 = penting c. Memberikan rating nilai antara satu sapai empat pada setiap critical
success factors untuk menunjukkan tingkat efektifitas strategi Yayasan
IAR Indonesia saat ini dengan penilaian, sebagai berikut : 4 = sangat bagus
2 = rata-rata 3 = diatas rata-rata
1 = dibawah rata-rata d. Mengalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk menentukan skor.
e. Menjumlahkan skor setiap variabel untuk menentukan skor total bagi Yayasan IAR Indonesia. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa
organisasi tersebut merespon dengan cara yang luar biasa terhadap
peluang yang ada dan menghindari ancaman eksternal yang dihadapi. Sebaliknya jika skor total bernilai 1,0, maka menandakan Yayasan IAR
Indonesia tidak mampu mengambil peluang yang ada dalam menghadapi ancaman eksternal.
3.4.2. Analisa Internal
Analisa internal yang mempengaruhi strategi Yayasan IAR Indonesia dilakukan dengan menganalisa bidang-bidang fungsional
organisasi yang mencakup kondisi finansial, kegiatan operasional, pemasaran pengumpulan dana, dan sumber daya manusia. Hal tersebut
ditujukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bagi Yayasan IAR Indonesia. Hasil dari analisa internal tersebut kemudian dituangkan ke
dalam bentuk matriks IFE, seperti yang terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Model Matriks IFE
Critical Success Factors Bobot
Rating Skor
Kekuatan StrengthsS 1.
2.
Kelemahan WeaknessW 1.
2.
Total
Sumber : Suwarno, 2003 Tahapan dalam membuat matriks IFE, yakni sebagai berikut :
a. Membuat daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha critical success factors untuk
aspek internal yang mencakup kekuatan strengths dan kelemahan weakness.
b. Memberikan rating nilai antara satu sampai dua pada setiap critical success factors
yang menjadi kelemahan internal dan tiga sampai empat setiap critical success factors yang menjadi kekuatan internal untuk
menunjukkan tingkat efektifitas strategi Yayasan IAR Indonesia saat ini dengan penilaian, sebagai berikut :
4 = sangat bagus 2 = rata-rata
3 = diatas rata-rata 1 = dibawah rata-rata
c. Mengalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk menentukan skor.
d. Menjumlahkan skor setiap variabel untuk menentukan skor total bagi Yayasan IAR Indonesia. Nilai rata-rata dari analisis ini berjumlah 2,5.
Apabila nilainya berada dibawah 2,5, maka organisasi secara internal dalam keadaan lemah, sedangkan apabila bernilai diatas 2,5, maka
organisasi secara internal dalam keadaan kuat. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi tersebut mampu menggunakan
kekuatan internalnya untuk menghadapi permasalahan yang ada, sebaliknya jika skor total bernilai 1,0, maka menandakan Yayasan IAR
Indonesia tidak mampu mengatasi kelemahan internal yang dimiliki.
3.4.3. Matriks Internal-Eksternal IE
Matriks IE terdiri dari sembilan sel yang merupakan pemetaan skor total dari matriks IFE dan matriks EFE yang bertujuan untuk melihat
posisi Yayasan IAR Indonesia saat ini dan memperoleh strategi yang sesuai bagi organisasi. Skor total dari matriks IFE ditunjukkan pada sumbu
horizontal X dan skor total dari matriks EFE ditunjukkan pada sumbu vertikal Y. Pada sumbu X matriks IE, skor total IFE yang diberi bobot
1,0-1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, skor 2,0-2,00 posisi internal yang menengah, dan skor 3,0-4,0 adalah posisi internal yang kuat.
Pada sumbu Y matriks IE, skor total EFE yang diberi bobot 1,0-1,99 menunjukkan posisi eksternal yang rendah, skor 2,0-2,00 posisi internal
yang menengah, dan skor 3,0-4,0 adalah posisi internal yang tinggi. Ilustrasi matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.