Rotan Kayu Bakar Pemanfaatan Sumberdaya Hutan .1 Getah Karet

langsung ke tingkat kecamatan daripada orang-orang yang berada pada alur pemasaran satu dan dua yang menjual biji tengkawang ke tingkat desa. Tujuan tersebut dapat dilihat dari harga biji tengkawang pada alur pemasaran satu dan dua adalah Rp 3.000kg - Rp 4.000kg. Sedangkan, harga biji tengkawang pada alur pemasaran ketiga adalah Rp 5.000kg. Pohon tengkawang di wilayah hutan CV. Pangkar Begili termasuk ke dalam jenis kayu yang dilindungi. Masyarakat Dusun Nusa Bakti atapun Natai Bunga sangat menjaga kelestarian pohon tengkawang karena mereka ingin bahwa manfaat yang diperoleh dari pohon tengkawang saat ini dapat juga dimanfaatkan oleh generasi-generasi selanjutnya.

5.2.3 Rotan

Rotan merupakan sumberdaya hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Dusun Nusa Bakti dan Natai Bunga. Masyarakat di Dusun Nusa Bakti dan Natai Bunga memanfaatkan rotan biasanya hanya sekali setahun untuk dibuat tengkalang, menakin, dan bakul. Tengkalang adalah alat yang digunakan untuk mengangkut barang bawaan yang digendong di belakang pundak. Bakul adalah alat yang digunakan untuk menyuci beras oleh masyarakat. Masyarakat Dusun Nusa Bakti kadang menjual hasil olahan rotan yang berupa tengkalang tersebut seharga Rp 10.000tengkalang. Karena tidak ada kegunaan yang sangat mendesak bagi masyarakat dalam memanfaatkaan rotan selain untuk tengkalang, menakin, dan bakul serta tidak adanya pasar sehingga mereka jarang memanfaatkannya. Biaya pengambilan rotan ke lokasi bagi masyarakat Dusun Nusa Bakti adalah Rp 10.000orangambil. Biaya ini merupakan biaya makan untuk satu orang yang terdiri dari nasi, lauk pauk, dan air. Biaya pengambilan rotan ke lokasi bagi masyarakat Dusun Natai Bunga adalah Rp 10.000orangambil. Biaya ini merupakan biaya makan untuk satu orang yang terdiri dari makan dan minum Lokasi pengambilan rotan pada masyarakat Dusun Nusa Bakti terletak pada wilayah konsesi CV. Pangkar Begili tepatnya di km 4, 5, 6, 7, 9, 10, dan 13. Waktu yang digunakan masyarakat Dusun Nusa Bakti dalam mengambil rotan adalah berkisar antara pagi sampai dengan sore. Lokasi pengambilan rotan pada masyarakat Dusun Natai Bunga adalah di hutan, Bukit Alat, Bukit Punggur, Bukit Bunyau, dan Sungai Keruap di km 6. Sedangkan waktu yang digunakan masyarakat Dusun Natai Bunga untuk mengambil rotan adalah dari pagi sampai dengan sore.

5.2.4 Kayu Bakar

Kayu bakar merupakan sumberdaya hutan yang sering digunakan oleh masyarakat di Dusun Nusa Bakti dan Natai Bunga. Kayu yang biasa digunakan oleh kedua masyarakat Dusun tersebut adalah kayu-kayu yang sudah mati. Masyarakat di Dusun Nusa Bakti dan Natai Bunga biasa menggunakan kayu bakar tersebut untuk memasak. Kayu bakar jarang diperjualbelikan oleh masyarakat di Dusun Nusa Bakti dan Natai Bunga. Masyarakat di Dusun Nusa Bakti dan Natai Bunga akan menjual kayu bakar jika ada yang memesan dengan harga Rp 5.000ikat. Biaya pengambilan kayu bakar ke lokasi oleh masyarakat di Dusun Nusa Bakti dan Natai Bunga adalah Rp 10.000orang. Biaya tersebut adalah biaya makan dan minum selama ke lokasi. Lokasi pengambilan kayu bakar oleh masyarakat di Dusun Nusa Bakti adalah di km 1, 2 dan 3 di wilayah pengelolaan CV. Pangkar Begili. Selain itu, masyarakat juga biasa memperoleh kayu bakar di bekas ladang, kebun karet, ataupun pinggir Sungai Melawi. Sedangkan, lokasi pengambilan kayu bakar oleh masyarakat di Dusun Natai Bunga adalah di Bukit Bunyau, Bukit Alat, Bukit Punggur, Sungai Keruap dan hutan. Waktu pengambilan kayu bakar oleh masyarakat Dusun Nusa Bakti adalah pukul 07.00 – 18.00 WIB. Sedangkan, waktu yang digunakan oleh masyarakat di Dusun Natai Bunga adalah pukul 06.00 – 19.00 WIB. Waktu yang digunakan oleh masyarakat Dusun Natai Bunga lebih lama dibandingkan dengan masyarkat Dusun Nusa Bakti. Hal ini dapat disebabkan oleh loksai pengambilan kayu bakar oleh Masyarakat di Dusun Natai Bunga lebih jauh dari lokasi pengambilan masyarakat di Dusun Nusa Bakti.

5.2.5 Damar