pengumpulan data yang dilakukan dengan mewawancarai pihak CV. Pangkar Begili dan masyarakat sekitar hutan yang memanfaatkan HHBK. Teknik
wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan
dengan cara mempelajari literatur, laporan, jurnal, karya ilmiah, dan hasil-hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
3.6 Jenis Data yang Diperlukan
Data primer, meliputi karakteristik pemanfaat, jenis-jenis, volume pemanfaatan, frekuensi pengambilan, lokasi pemanfaatan, tata waktu
pengambilan, harga pasar, tujuan pemanfaatan, proses pemanfaatan, trend produksi, biaya pemanfaatan, dan potensi usaha HHBK. Data sekunder, meliputi
keadaan umum lokasi penelitian, kondisi sosial ekonomi masyarakat desa sekitar hutan, dan data lain yang diperlukan sebagai data penunjang.
3.7 Metode Penilaian Manfaat Ekonomi HHBK
Menurut Bahruni 1999, metode yang digunakan untuk mengetahui nilai manfaat HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa sekitar hutan, yaitu
metode penilaian berdasarkan harga pasar, metode penilaian berdasarkan harga barang pengganti, dan metode penilaian berdasarkan nilai korbanan atau biaya
pengadaan. Berdasarkan penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui nilai manfaat HHBK yang dimanfaatkan masyarakat adalah metode berdasarkan
harga pasar. Metode ini digunakan untuk melihat nilai manfaat ekonomi langsung yang diperoleh dari HHBK yang dijual di pasar setempat dengan menggunakan
harga pasar.
3.8 Metode Pengolahan Data 3.8.1 Metode Perhitungan Nilai Manfaat Ekonomi HHBK
Menurut Bahruni 1999, pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan melakukan perhitungan dan diaplikasikan dalam bentuk tabulasi untuk
mendapatkan gambaran tentang nilai manfaat ekonomi dari pemanfaatan HHBK yang berupa manfaat tangible yang dilakukan masyarakat desa sekitar hutan.
A. Nilai manfaat HHBK menurut jenis dan rata-rata per responden.
1. Nilai manfaat hasil hutan menurut jenis dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Yijk = Vkij x Hkij x Fkij x 4 x 12 Ket :
Yijk = Nilai manfaat suatu HHBK i yang dimanfaatkan oleh responen k pada masyarakat dusun j Rptahunkk
Vkij = Volume komoditi i yang dimanfaatkan oleh responen k pada masyarakat dusun j dalam satu kali pengambilan ikat, kg
Hkij = Harga komoditi i ditingkat pasar lokal Rpsatuan Fkij = Frekuensi pengambilan komoditi i oleh responden di dusun j dalam kurun
waktu satu minggu 4 = Angka pengganda jumlah minggu dalam satu bulan
12 = Angka pengganda jumlah bulan dalam satu tahun
2. Nilai manfaat rata-rata seluruh responden hasil hutan bukan kayu jenis ke i pada responden dusun j dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Yij
=
Y
=1
Ket : Yij = Nilai manfaat suatu HHBK i yang dimanfaatkan oleh rata-rata responden
dusun j Rptahun Yijk = Nilai manfaat suatu HHBK i yang dimanfaatkan oleh responden k
k= 1......n masyarakat dusun j dalam satu tahun Rptahunkk nij = Jumlah responden pemanfaat HHBK i yang berasal dari dusun j dalam
satu tahun kk
3. Nilai manfaat seluruh jenis hasil hutan bukan kayu dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Yj =
Y
=1
Ket: Yj = Nilai manfaat seluruh HHBK yang dimanfaatkan oleh rata-rata responden
Rptahun Yij = Nilai manfaat hasil hutan i i=1.......n yang dimanfaatkan oleh oleh rata-
rata responden di dusun j dalam periode satu tahun
B. Nilai kontribusi HHBK terhadap pendapatan rata-rata rumah tangga responden di tiap-tiap dusun, dihitung dengan rumus :
NKj
=
Y
Y � �
=1 n
x 100
Ket : NKj = Nilai kontribusi HHBK terhadap pendapatan rata-rata responden di dusun
j Ykj = Nilai manfaat seluruh HHBK yang dimanfaatkan oleh responden ke k
pada masyarakat di dusun j Rptahun Ytotjk = Nilai pendapatan total rumah tangga ke k k=1.......n responden di dusun
j Rptahun
nj = Jumlah responden di dusun j kk Setiap jenis HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang berasal dari
hutan yang dikelola CV. Pangkar Begili, dihitung nilai riilnya dalam bentuk rupiah, kemudian dilakukan rekapitulasi nilai manfaat dari seluruh HHBK yang
dimanfaatkan oleh masyarakat desa sekitar hutan tersebut. Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis data yang dilakukan secara deskriptif yaitu suatu
analisa yang memberikan penjelasan, keterangan dan gambaran tentang objek penelitian.
3.8.2 Metode Perhitungan Nilai Laba Bersih
P = Yij – C
Ket : P = Laba bersih suatu HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam suatu
dusun Rpthkk Yij = Nilai manfaat suatu HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam suatu
dusun Rpthkk C = Biaya makan Rpthkk
3.8.3 Metode Penentuan Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah wilayah dalam tingkat Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Luar Negeri.
3.9 Metode Analisis Data 3.9.1 Metode Analisis Potensi dan Kendala Pengembangan HHBK
Analisis data yang diperoleh dilakukan dengan cara menjelaskan HHBK dari aspek produksi dan pemasarannya untuk mendapatkan gambaran mengenai
potensi dan kendala pengembangan HHBK di daerah penelitian. A.
Aspek produksi
Aspek produksi dianalisis dengan cara mengolah data mengenai lokasi pengambilan HHBK, kepemilikan lahan, biaya produksi, tenaga kerja,
kecenderungan produksi dan penguasaan teknologi pengolahan HHBK. HHBK yang potensial untuk dikembangkan dari aspek ini adalah apabila terpenuhinya
seluruh atau sebagian kriteria di bawah ini serta potensi produksi dan pasar
nasional atau internasional baik. Di bawah ini adalah kiteria dari aspek produksi :
1.
Lokasi pengambilan tersedia.
2.
Kepemilikan lahan secara pribadi.
3.
Biaya produksi terpenuhi.
4. Tenaga kerja minimal satu orang per kepala keluarga dan mampu melakukan
proses produksi dari awal sampai akhir.
5. Kecenderungan produksi meningkat.
B.
Aspek pemasaran
Aspek pemasaran dianalisis dengan cara mengolah data mengenai harga, waktu penjualan dan alur pemasaran. HHBK yang potensial untuk dikembangkan
dari aspek ini adalah apabila terpenuhinya seluruh atau sebagian kriteria di bawah ini serta potensi produksi dan pasar nasional atau internasional baik. Di bawah ini
adalah kiteria dari aspek pemasaran :
1. HHBK mempunyai harga. 2. HHBK mempunyai alur pemasaran.
3. HHBK mempunyai waktu penjualan.
3.9.2 Metode Analisis Pertimbangan Pengembangan HHBK
Pertimbangan prioritas pengembangan HHBK didasarkan pada beberapa hal, yaitu :
A. Produksi dan pasar nasional atau internasional HHBK baik. B. Terpenuhinya seluruh kriteria pada aspek produksi dan pemasaran.
BAB IV KONDISI UMUM
4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili
Secara administratif pemerintah, areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai dan
Sungai Melawi yang berlokasi di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang dan Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat. Secara
geografis wilayah areal kerja IUPHHK-HA ini yang terbagi dua, yaitu 1.
Blok I : 112° 11’ 35” - 112° 31’ 21” bujur timur dan 0° 11’ 25” - 0° 19’ 22” lintang selatan.
2. Blok II ; 112° 21’ 54” - 112° 35’ 32” Bujur Timur dan 0° 33’ 30” Lintang
Selatan. Adapun batas - batas wilayah adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan hutan lindung
2. Sebelah timur berbatasan dengan hutan lindung
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Baka
4. Sebelah barat berbatasan dengan APL dan HPT.
Keseluruhan informasi tentang batas administratif dan batas wilayah dapat dilihat pada Lampiran 15.
4.2 Tanah dan Geologi