BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan banyak manfaat bagi kesejahteraan manusia. Manfaat yang dihasilkan oleh hutan
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu manfaat yang dirasakan secara tidak langsung intangible dan manfaat yang dirasakan secara langsung tangible.
Manfaat intangible dapat berupa jasa lingkungan hidrologis, penyerapan karbon, pendidikan, jasa wisata alam dan lain-lain. Manfaat tangible dapat berupa kayu
dan bukan kayu hasil hutan bukan kayu berupa sagu, rotan, madu, getah, obat- obatan dan hasil hutan bukan kayu lainnya.
Pada era sekarang ini, prospek hasil hutan kayu semakin meredup karena pencurian kayu, penurunan kualitas hutan, konversi hutan dan lain-lain. Oleh
karena itu, pemanfaatan hasil hutan tangible berupa hasil hutan bukan kayu HHBK menjadi sangat menarik untuk dikembangkan demi terwujudnya
kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan HHBK menjadi menarik karena beberapa HHBK mempunyai nilai jual yang tinggi, keberadaanya melimpah di hutan,
mudah dibudidayakan dan lain-lain. Di samping itu, pemanfaatan HHBK oleh pihak yang terkait belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
minimnya data potensi HHBK, pemanfaatan dilakukan secara tradisional, dan pasar HHBK yang tidak ada.
Pada umumnya masyarakat sekitar hutan memanfaatkan keberadaan hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup pangan dan papan dan sebagai sumber
pendapatan mereka. Masyarakat sekitar hutan biasanya memanfaatkan HHBK yang berupa sagu, rotan, getah, buah-buahan, obat-obatan dan lain-lain. Suatu
perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari masyarakat jika dilibatkan dalam pemanfaatan hasil hutan. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan HHBK oleh
masyarakat sekitar hutan, maka diperlukan informasi berupa peranan, tingkat kepentingan, potensi dan kendala pengembangan HHBK.
1.2 Perumusan Masalah