Pemasaran Prospek Pengembangan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu sebagai Alternatif Kelola Sosial oleh Pemegang Konsesi IUPHHK-HA CV Pangkar Begili, Kalimantan Barat

hutan khususnya hasil hutan bukan kayu. Hasil hutan bukan kayu yang banyak dimanfaatkan, diantarannya kayu bakar, rotan, karet, gaharu, buah dan satwa liar. Besarnya rata- rata total pendapatan rumah tangga yang berasal dari hasil hutan sebesar Rp 13.424.000 atau 75,1 dan bukan hasil hutan sebesar Rp 4.464.000 atau 24,9. Berdasarkan BPS 67 responden Desa Lampeong berada dalam keadaan miskin dan 33 berada dalam keadaan tidak miskin sejahtera. Menurut hasil penelitian Bahruni et al. 2002, dalam Bahruni 2008 diketahui bahwa nilai guna use value flora di Hutan Taman Nasional Gunung Halimun dan Hutan Lindung Gunung Salak bagi masyarakat lokal adalah sebesar Rp 575.118tahunrumah tangga, dimana sebagian besar disumbang oleh pemanfaatan agathis, puspa, rasamala, dan bambu sebagai bahan bangunan, sedangkan nilai guna fauna satwa liar oleh masyarakat adalah sebesar Rp 269.806tahunrumah tangga, dimana kontribusi terbesar berasal dari kumbang yang diperdagangkan untuk ekspor ke Jepang, dan pemanfaatan satwa kancil. Rofiko 2002 dalam Bahruni 2008 melakukan penelitian pada cakupan wilayah desa yang lebih luas yaitu sebanyak enam desa, yang terletak di dalam kawasan, di perbatasan kawasan dan di luar kawasan TNGH yang masih memiliki interkasi dengan kawasan TNGH. Diperoleh hasil bahwa nilai guna flora di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun bagi masyarakat lokal sebesar Rp 23.421.420tahunrumah tangga. Nilai ini lebih besar dari penelitian Bahruni et al. Hal ini sangat mungkin dipengaruhi oleh besar, ukuran contoh responden yang mencakup lebih banyak variasi pemanfaatan jenis hasil hutan di desa-desa sekitar TN Gunung halimun tersebut.

2.10 Pemasaran

Tataniaga atau pemasaran marketing merupakan suatu kegiatan di dalam mengalirkan produk mulai dari petani produsen primer sampai ke konsumen akhir. Dalam aktivitas mengalirnya produk sampai ke tangan konsumen, banyak kegiatan produktif yang terjadi dalam upaya menciptakan dan atau menambah nilai guna bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan Asmarantaka 2009. Menurut Purcell dalam Asmarantaka 2009 tataniaga atau pemasaran produk HHBK menganalisis semua aktivitas bisnis yang terjadi dengan produk HHBK, setelah produk tersebut dari petani produsen sampai ke tangan konsumen akhir. Dari aspek ilmu ekonomi, tataniaga merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-sub sistem fungsi-fungsi tataniaga yaitu fungsi pertukaran, fisik dan fasilitas. Fungsi-fungsi ini merupakan aktivitas bisnis atau kegiatan produktif dalam mengalirnya produk atau jasa kehutanan dari petani produsen sampai konsumen akhir. Dari aspek manajemen, tataniaga adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Manajemen tataniaga, merupakan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan organisasi Asmarantaka 2009 Strategi tataniaga dari McCarthy, dalam Kotler, dalam Asmarantaka 2009 yang dikenal dengan konsep empat P, yaitu Bauran Tataniaga Marketing Mix yang terdiri dari product mix, price mix, place mix and promotion mix. Schaffner et al. 2006 dalam Asmarantaka 2009 mengatakan pendekatan manajemen tataniaga, merupakan proses dari suatu perusahaan untuk perencanaan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk dan jasa untuk memuaskan konsumen. Pengusahaan HHBK di Indonesia dan distribusi HHBK berdasarkan sistem pemasarannya Soenardi 1990, dalam Sumadiwangsa 2006 dapat diilustrasikan dalam Gambar 4. 1, 2, 6 1, 3, 4, 5, 8, 10 1, 3, 4, 7, 8, 9 1, 7, 4 Gambar 4 Skema pemasaran HHBK di Indonesia. Keterangan : 1. Rotan; 2. Terpentin; 3. Kopal; 4. Damar; 5. Jelutung; 6. Arang; 7. Bambu ; 8. Madu; 9. Minyak kayu putih; 10. Biji tengkawang

2.11 Ekonomi dan Finansial HHBK