37
4.2 Rancangan Bisnis Industri Manisan Stroberi Di Ciwidey 4.2.1 Potensi Komoditi Stroberi di Ciwidey
Lokasi wisata Ciwidey dan juga pusat perkebunan stroberi, terletak di Bandung, Jawa Barat, Kecamatan ini terletak di sebelah selatan Kota Bandung. Daerah ini berbatasan dengan
Kabupaten Cianjur, dengan akses jalan yang menembus daerah Cianjur selatan dengan 7 desa atau kelurahan, yaitu desa Ciwidey, Lebakmeuncang, Nengkelan, Panundaan, Panyocokan, Rawabogo,
dan Sukawening. Daerah Ciwidey dengan pasar dari produk olahan buah stroberi umumnya adalah wisatawan domestik dan asing. Saat ini terdapat sekitar 70 usaha perkebunan stroberi di Ciwidey.
Produksi stroberi di Ciwidey sendiri saat ini sekitar 20 ton per hari. Daerah perkebunan stroberi di Ciwidey memiliki total luas lahan 2.500 Ha dengan total produksi stroberi 7.200 tonHatahun.
Contoh perkebunan stroberi yang berlokasi di Ciwidey antara lain Vin’s Berry Park, dan Alam Endah Stroberi.
Jumlah pengunjung salah satu perkebunan stroberi sebagai contoh, Vins Berry Park, saat ramai bisa lebih dari 400 orang per minggu yang tak hanya wisatawan. Pada akhir pekan yaitu hari
Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung dapat mencapai masing-masing sekitar 1.000 dan 500 orang. Sedangkan hari Jumat pengunjung hanya sekitar 100 orang. Saat ramai, stroberi yang
terjual sekitar 2 kuintal, termasuk jus, buah, dan produk lain. Jumlah itu bisa menjadi tiga kali lipat ketika libur panjang akhir pekan. Setiap minggu, tersedia sekitar 20-50 kg stroberi untuk dipetik.
Luas Alam Endah Stroberi yang terletak di Jalan Situ Patenggang Kilometer 6,5, Babakan Jampang, Ciwidey, mencapai sekitar 2 hektar. Jumlah pengunjungnya sekitar 300-500 orang per
minggu. Data pihak pariwisata Kabupaten Bandung menunjukkan, 63 wisatawan yang datang
ke Bandung mengunjungi wisata stroberi itu. Agrowisata stroberi juga semakin dikenal ketimbang alamnya. Tak ada data resmi menyangkut jumlah pengunjung agrowisata stroberi di Ciwidey
karena para pengunjung agrowisatasebagian besar adalah juga pengunjung obyek wisata alam Kawah Putih Ciwidey. Data kasar menyebutkan, pada hari libur rata-rata pengunjung bisa
mencapai 35.000 orang, sedangkan pada hari biasa mencapai sekitar 3.000 orang. Tanaman stroberi panen setiap dua hari, produksi buah stroberi, rata-rata mencapai dua ton hingga lima ton
per hari, bergantung pada cuaca. Produksi buah stroberi lebih bagus pada musim kemarau karena lebih terhindar dari kemungkinan daun rontok akibat terkena air hujan.
Jumlah pengunjung meningkat 70 hingga 80 pada musim liburan sekolah. Perbandingan pengunjung berdasarkan asal daerah adalah sekitar 70 pengunjung adalah warga
Jakarta, 25 luar daerah dan 5 dari luar negeri. Saat liburan sekolah, stroberi segar dapat terjual antara 50 hingga 70 paket, sedangkan pada hari-hari biasa hanya sekitar 20 sampai 30 paket.
4.2.2 Kapasitas Produksi Manisan Stroberi
Kapasitas produksi merupakan kuantitas atau jumlah satuan produk yang seharusnya diproduksi selama satuan waktu tertentu untuk mencapai keuntungan yang optimal dalam bentuk
keluaran output per satuan waktu. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan kapasitas produksi, yaitu dengan pendekatan pangsa pasar yang mungkin diraih, ketersediaan
bahan baku, kapasitas teknologi proses, ketersediaan modal, dan kemampuan teknis. Lokasi wisata Ciwidey dengan total sekitar 70 perkebunan stroberi dan produksi stroberi sekitar 20 ton per
harinya, maka memungkinkan untuk mendirikan industri manisan stroberi dengan kapasitas 40kg manisan per hari. Dua ratus kilogram stroberi per harinya dapat menjadi 40 kg manisan stroberi.
Bahan baku yang dibutuhkan sekitar 20 dari produksi stroberi pada satu perkebunan stroberi di Ciwidey. Dikarenakan setiap minggunya sekitar 20 dari hasil perkebunan stroberi di masing-
38
masing perkebunan tidak terjual sehingga bila dibiarkan hanya akan busuk dan terbuang. Apabila stroberi yang tidak termanfaatkan ini dapat diolah menjadi produk manisan yang lebih awet dan
tahan lama, tentu akan menghasilkan nilai tambah bagi bua stroberi yang tidak terjual tersebut, disamping harga belinya yang lebih rendah dari buah stroberi segar. Selain itu kapasitas 40kg
manisan stroberi kering juga dikarenakan kapasitas mesin yang belum terlalu besar pada tahap awal pendirian industri. Penentuan kapasitas produksi berdasarkan dari proses produksi dan
kebutuhan bahan baku dapat dilihat di Lampiran 13.
4.2.3 Analisis Pasar
Market atau pasar adalah salah satu bagian dalam sumber daya industri. Tanpa adanya
market atau pasar untuk hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industri tidak mungkin tercapai,
sebab masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan industri yaitu minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, baru kemudian mencari pasar baru.Dalam menganalisis aspek pasar dan
pemasaran, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kedudukan produk saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk, serta kemungkinan adanya persaingan. Selain
itu pula dalam aspek pemasaran disusun atau dibentuk strategi serta taktik pemasaran perusahaan dalam menghadapi pasar global agar dapat mengikuti trend serta mengetahui selera konsumen
terhadap produk yang akan dipasarkan atau dijual. Konsep pemasaran lebih menekankan kepada pemasaran dari produk kepada pelanggan. Tujuan sistem ini yaitu mencari laba atau keuntungan
dimana pencapaiannya dengan menggunakan sistem bauran pemasaran marketing mix atau 4P, yaitu product, price, promotion, dan place.
Produk yang akan diproduksi adalah manisan stroberi. Manisan merupakan salah satu produk awetan dengan menggunakan gula. Diproses dari buah stroberi segar yang kemudian
direndam dalam larutan gula, dan dikeringkan, sehingga menjadi manisan buah stroberi dengan rasa yang manis, beraroma khas stroberi, memiliki umur simpan yang lama dan tanpa pengawet
buatan. Bisnis manisan stroberi memakai konsep perencanaan bisnis baru. Pemilihan usaha disebabkan oleh potensi prospek dan sasaran pasar yang bagus. Satu hal yang menjadi kelebihan
bisnis baru ini adalah manisan stroberi masih jarang diproduksi dan dijual di masyarakat sehingga dapat menjadi alternatif makanan ringan yang sehat dan lezat. Selain itu, pada saat produk
memasuki pasar harus memperkirakan pasar potensial agar sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara efektif. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen yang mempunyai kadar
minat tertentu pada tawaran tertentu. Menurut Kotler 2000 potensi pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tidak terhingga,
untuk lingkungan pemasaran tertentu.
Melihat potensi dan peluangnya yang masih terbuka, pengembangan usaha dari komoditi stroberi dalam bentuk manisan merupakan lahan investasi yang mempunyai prospek
yang cukup baik. Namun, minat investor untuk merealisasikan proyek-proyek agroindustri dihadapkan pada kendala-kendala ketidakteraturan dalam penyediaan bahan baku serta sulitnya
mendapatkan produk pertanian dalam mutu, jumlah dan keseragaman yang tepat Sutiyono, 2002
4.2.3.1 Strategi Pemasaran
Faktor yang menentukan dalam pencapaian keberhasilan suatu industri adalah kemampuan industri tersebut memenuhi kebutuhan konsumen melalui pemasaran produk yang
dilakukan oleh industri yang bersangkutan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut diperlukan suatu strategi yang tepat dalam memasarkan produk manisan stroberi. Industri manisan stroberi
memerlukan strategi pemasaran dan bauran pemasaran yang tepat.
39
Pemasaran produk difokuskan pada daerah-daerah wisata di daerah Ciwidey. Secara lebih spesifik, strategi pemasaran yang akan dilakukan pada tahap awal meliputi:
1. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran tersendiri.
Perusahaan menetapkan berbagai cara yang berbeda dalam memisahkan pasar tersebut, kemudian mengembangkan profil-profil yang ada pada setiap segmen pasar, dan penentuan daya tarik
masing-masing segmen. Segmentasi pasar menjadi hal yang paling penting dalam penerapan strategi pemasaran agar perusahaan dapat memenuhi preferensi kebutuhan dan keinginan pembeli.
Pembagian segmentasi pasar adalah sebagai berikut : • Segmentasi geografis yaitu pasar disesuaikan dengan kondisi wilayah, pembagian pasar
menjadi unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, provinsi dan lainnya. • Segmentasi demografis yaitu pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, kelas sosial, dan sebagainya.
• Segmentasi psikografis yaitu pasar dibagi sesuai gaya hidup dan kepribadian. • Segmentasi perilaku yaitu pasar dibagi sesuai pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan
mereka terhadap produk. Menurut publikasi BPS pada bulan Desember 2010, jumlah penduduk Indonesia
berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang terdiri dari 119.630.913 laki- laki dan 118.010.413 perempuan. Adapun jumlah penduduk provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat
disajikan pada Tabel 7. berikut : Tabel 8. Jumlah penduduk provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat tahun 2010
Sumber : Badan Pusat Statistik 2011 Menurut survei BPS, provinsi Jawa Barat adalah daerah dengan penduduk terbanyak.
Tercatat, total keseluruhannya mencapai 43.053.732 jiwa, sedangkan DKI Jakarta memiliki jumlah penduduk sebanyak 9.607.787 jiwa. Segmentasi pasar produk manisan stroberi ini adalah
masyarakat luas yang berperan sebagai konsumen yang menyukai manisan buah khusunya manisan stroberi sebagai makanan ringan yang enak dan menyehatkan.
Selain itu, segmentasi dilakukan berdasarkan geografis, dengan variabel segmentasi yang digunakan adalah wilayah negara karena produk manisan stroberi ini lebih mengacu dipasarkan di
dalam negeri. Manisan stroberi ini akan dipasarkan ke daerah wisata Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, karena sesuai dengan data kependudukan daerah Jawa Barat memiliki jumlah penduduk
paling banyak dan paling padat dibandingkan provinsi yang lain. Selain itu, daerah Ciwidey, Bandung, adalah salah satu lokasi wisata utama di Jawa Barat.
Segmentasi juga dilakukan berdasarkan demografis dimana pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, dan
penghasilan. Adapun variabel demografis seperti usia, jenis kelamin di Jawa Barat dapat dilihat
pada Tabel 8:
No. Provinsi Jumlah
Penduduk Jiwa
1. DKI Jakarta
9.607.787 2. Jawa
Barat 43.053.732
TOTAL 52.661.519
40
Tabel 9. Jumlah penduduk Jawa Barat menurut kelompok usia dan jenis kelamin tahun 2010
Kelompok Usia Laki-Laki
Perempuan Laki-Laki dan
Perempuan 0 – 4
2.118.583 2.003.355
4.121.938 5 – 9
2.205.917 2.082.088
4.288.005 10 – 14
2.145.527 2.039.178
4.184.705 15 – 19
1.964.052 1.882.599
3.846.651 20 – 24
1.824.595 1.784.146
3.608.741 25 – 29
1.987.125 1.939.265
3.926.390 30 – 34
1.849.024 1.807.027
3.656.051 35 – 39
1.757.782 1.676.660
3.434.442 40 – 44
1.522.939 1.447.501
2.970.440 45 – 49
1.265.443 1.210.722
2.476.165 50 – 54
1.032.563 973.565
2.006.128 55 – 59
782.035 694.441
1.476.476 60 – 64
517.989 534.730
1.052.719 65 – 69
395.210 412.326
807.536 70 – 74
259.320 306.290
565.610 75 +
264.219 341.028
605.247 TTNot Stated
14.717 11.771
26.488 Total
21.907.040 21.146.692
43.053.732 Sumber : Badan Pusat Statistik 2011
Berdasarkan data BPS, industri manisan stroberi menentukan pasar di Jawa Barat yang kemudian dibagi menjadi kelompok menurut jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan serta
kelompok menurut usia yang menyukai produk olahan stroberi khususnya produk manisan stroberi, yaitu anak-anak berkisar 5-9 tahun, remaja berkisar 10-19 tahun, dan dewasa berkisar 20-
49 tahun. Adapun variabel demografis berdasarkan pendapatan rata-rata penduduk di DKI Jakarta
dan Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini : Tabel 10. Pendapatan rata-rata penduduk dalam sebulan menurut provinsi tahun 2010
No. Provinsi Pendapatan
Rp 1. DKI
Jakarta 1.925.662
2. Jawa Barat
1.361.182 TOTAL
3.286.844 Sumber : Badan Pusat Statistik 2011
Berdasarkan data BPS, industri manisan stroberi menentukan pasar di Jawa Barat yang kemudian dibagi menjadi kelompok menurut pendapatan rata-rata penduduk selama sebulan.
Pendapatan penduduk daerah Jawa Barat sebesar Rp. 1.361.182bulan, dan pendapatan penduduk DKI Jakarta sebesar Rp 1.925.662bulan. Pembagian kelompok menurut pendapatan rata-rata
penduduk selama sebulan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan konsumen untuk membeli produk olahan stroberi khususnya manisan stroberi. Dari data pendapatan rata-rata
penduduk tersebut dapat terlihat bahwa pendapatan rata-rata pegawai di Jawa Barat cukup besar, sehingga dapat dikatakan bahwa penduduk di Jawa Barat memiliki kemampuan untuk membeli
produk manisan stroberi seharga Rp 125.000kg.
41
2. Penetapan Target Targetting
Setelah proses segmentasi pasar selesai dilakukan, maka dapat diketahui beberapa segmen yang dianggap potensial untuk dimasuki. Secara umum, penetapan pasar dilakukan
dengan mengevalusi kelebihan setiap segmen, kemudian dilakukan penentuan target pasar yang akan dilayani. Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan
dimasuki. Target pasar produk manisan stroberi adalah masyarakat menengah ke atas peduli akan kesehatan, dan wisatawan domestik maupun asing. Target pasar dari manisan stroberi dibagi
menjadi target manisan stroberi untuk kesehatan dan untuk wisatawan. Stroberi sangat kaya akan nutrisi, setiap 100g stroberi mengandung protein 0.8 g, lemak
0.5 g, karbohidrat 8 g, dan energy 37 kkal. Selain itu stroberi mengandung mineral potensial seperti kalsium 28 mg, fosfor 27 mg, zat besi 0.8 mg, magnesium 10 mg, potassium 27 mg,
selenium 0.7 g, vitamin A 60 SI, dan asam folat 17,7 mcg. Buah stroberi juga mengandung banyak vitamin C, vitamin K, vitamin B5, vitamin B6,
magnesium, omega 3, mangan, folic acid, potassium, dan riboflavin. Selain itu juga mengandung fitonutrient dan antioksidan yang mampu memerangi radikal bebas. Stroberi menyimpan banyak
manfaat, kandungan nutrisinya sangat baik untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Diantaranya adalah arthritis, kanker, kerusakan fungsi otak, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan
membantu menjaga kesehatan mata. Disamping itu, potassium di dalamnya merupakan salah satu mineral yang disarankan
untuk ada dalam pola menu orang yang ingin menurunkan tekanan darah. Makan strawberi bisa membantu, karena satu gelas stroberi mengandung sekitar 270 miligram potassium. Jumlah yang
sama juga menyumbang sekitar 4 gram serat, yang membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan menyehatkan salurah pencernaan. Selain, vitamin C, potassium, dan serat yang sudah
diketahui bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak, stroberi juga mengandung senyawa fitokimia
yang bermanfaat, yakni asam ellagik, kuersetin, kaempferol, asam fenolat, dan antosianin.
Data pihak pariwisata Kabupaten Bandung menunjukkan, 63 persen wisatawan yang datang ke Bandung mengunjungiwisata stroberi itu. Agrowisata stroberi juga semakin dikenal
ketimbang alamnya. Tak ada data resmi menyangkut jumlah pengunjung agrowisata stroberi di Ciwidey karena para pengunjung agrowisatasebagian besar adalah juga pengunjung obyek wisata
alam Kawah Putih Ciwidey. Data kasar menyebutkan, pada hari libur rata-rata pengunjung bisa mencapai 35.000 orang, sedangkan pada hari biasa mencapai sekitar 3.000 orang. Produksi buah
stroberi, rata-rata mencapai dua ton hingga lima ton per hari, bergantung pada cuaca. Produksi buah stroberi lebih bagus pada musim kemarau karena lebih terhindar dari kemungkinan daun
rontok akibatterkena air hujan. Tanaman stroberi panen setiap dua hari. Berdasarkan persentase pengunjung daerah wisata Ciwidey, Perbandingan pengunjung berdasarkan asal daerah adalah
sekitar 70 pengunjung adalah warga Jakarta, 25 luar daerah dan 5 dari luar negeri.
Sama halnya dengan penentuan target pasar untuk segmen kesehatan, penentuan pasar makanan untuk wisatawan juga dikaji dari segmen pasar yang memiliki nilai tertinggi baik dari
segi kebutuhan pasar, nilai tambah yang dihasilkan, dan perkembangan di masa yang akan datang. Berdasarkan dari evaluasi pada setiap segmen, target pasar makanan untuk wisatawan yang dibidik
adalah kebutuhan akan makanan khas Ciwidey yaitu stroberi untuk oleh-oleh dan konsumsi langsung di daerah wisata Ciwidey. Terutama produk yang unik dan dengan umur simpan yang
lama.
42
3. Positioning
Positioning dapat diartikan penempatan keunggulan produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen. Tujuan utama positioning dalam dunia bisnis, yaitu untuk menempatkan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang
bersaing. Dengan menempatkan keunggulan di benak konsumen, hal ini akan menumbuhkan kepuasan konsumen sekaligus akan membedakan produk dari para pesaing di benak target pasar.
Jika diamati pada keadaan pasar, produk manisan stroberi masih sangat jarang ditemukan terutama di kalangan produsen dalam negeri, bahkan pada produsen buah stroberi segar sendiri, sehingga
masih sangat potensial untuk dikembangkan. Melalui
kegiatan positioning,
perusahaan harus mampu membentuk citra produk unggulan dimana persepsi konsumen terhadap manisan stroberi yang diproduksi sebagai produk
yang lebih unggul dibanding dengan produk pesaing dengan kualitas yang dapat dipercaya. Elemen positioning yang dimiliki oleh manisan stroberi adalah elemen benefit positioning. Benefit
positioning dari manisan stroberi adalah produk dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen yang
menginginkan makanan ringan sekaligus menyehatkan. Selain itu produk ini dibuat untuk menambah umur simpan buah stroberi yang memiliki umur simpan relatif rendah. Manisan
stroberi terbuat dari buah stroberi segar, diproses dengan peralatan modern, dan dengan pengawet alami. Benefit positiong manisan stroberi berupa kandungan zat gizi yang terkandung di dalamnya,
yaitu kandungan vitamin dan mineral yang tinggi berdasarkan persen Angka Kecukupan Gizi AKG, sehingga dapat dikatakan bahwa manisan stroberi merupakan produk yang bervitamin dan
mineral tinggi. Selain benefit positioning, manisan stroberi juga memiliki atribut positioning berupa nama, yaitu manisan stroberi Fraises yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya buah
stroberi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra produk di mata konsumen sebagai produk yang berkualitas, bahkan dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri. Oleh karena itu,
diharapkan dengan pemberian nama Fraises, semua konsumen akan mengingatnya apabila mendengar produk manisan stroberi.
Positioning dari manisan stroberi lebih mengutamakan kualitas, manfaat, dan spesifikasi
tersandar dari kebutuhan konsumen tersebut, karena konsumen ditargetkan adalah wisatawan domsetik dan asing yang sadar akan pentingnya kesehatan. Oleh karena itu, positioning dari
manisan stroberi Fraises adalah barang berkualitas dengan tingkat manfaat dan kegunaan yang tinggi.
4.2.3.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran
marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat-
alat itu diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran, yaitu produk product, harga price, tempat place, dan promosi promotion
Kotler, 2000.
1. Strategi Produk
Strategi produk sangat perlu disiapkan dengan baik oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya. Konsep pemasaran yang diterapkan adalah menggunakan
konsep produk, dimana dalam pelaksanaannya sangat mengutamakan keunggulan produk sehingga produk diharapkan mampu bersaing dipasaran.
Beberapa keunggulan produk manisan stroberi ini, antara lain: Pada proses produksinya menggunakan bahan baku berupa buah stroberi segar yang
disuplai langsung dari perkebunan stroberi di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Diproses secara
43
modern dan higienis sehingga menghasilkan produk manisan stroberi yang memiliki cita rasa yang manis dan nikmat untuk dikonsumsi. Produk manisan ini memiliki umur simpan yang lama dengan
menggunakan bahan baku berupa buah stroberi segar dan larutan gula tebu alami, tanpa pengawet buatan.
Strategi yang dapat diterapkan adalah melakukan perendaman dengan menggunakan larutan gula alami sehingga menghasilkan produk manisan stroberi yang memiliki nilai tambah yang
tinggi apabila dibandingkan dengan buah stroberi biasa. Karena buah stroberi hanya tahan selama 5-8 hari pada penyimpanan standar, selanjutnya buah akan rusak dan mudah ditumbuhi kapang
dan jamur. Warna merah alami buah stroberi tetap dipertahankan agar dapat menarik perhatian konsumen. Strategi lain yang harus juga diterapkan adalah dengan mengemas manisan stroberi
dengan kemasan yang praktis dan menarik dengan takaran tertentu agar lebih praktis ketika dikonsumsi oleh konsumen serta mudah untuk dibawa dan dijadikan oleh-oleh khas perkebunan
stroberi Ciwidey, Bandung. Berat satu buah manisan stroberi kurang lebih 5 gram dengan ukuran diameter 6 cm yang
dikemas per satu kilogram manisan stroberi dalam kemasan primer berupa Poly Propylene PP berukuran 17 cm x 23 cm dengan ketebalan rata-rata 0.069088 mm. Dengan keterangan nama
merk produk, tanggal produksi, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi. Untuk lebih jelasnya desain tampilan manisan stroberi beserta kemasan primer, tampak depan dan belakang, dapat dilihat di
gambar.
Gambar 10.a Desain Kemasan Tampak Depan Gambar 10.b Desain Kemasan Tampak Belakang
Manisan stroberi tergolong ke dalam produk baru yang memerlukan pengujian produk untuk mengukur kandungan dalam bahan, rancangan, dan biaya operasi. Pada industri manisan
buah yang akan didirikan, pengujian produk telah dilakukan sebelumnya oleh Erviana 2011, pada penelitiannya yang berjudul “Pembuatan Manisan Stroberi Kering dan Perubahan Mutu
Selama Penyimpanan”. Sistem pengujian manisan stroberi berupa formulasi, sifat fisik penetapan rendemen, daya serap air, tekstur, sifat kimia analisis proksimat, kandungan energi, daya cerna
protein, dan uji organoleptik yang dilakukan oleh panelis semi terlatih.. Orientasi perusahaan ke arah pasar menggunakan pendekatan konsep produk dimana
dalam implementasi pemasarannya sangat mengutamakan keunggulan produk, baik dari segi kandungan gizi, manfaat, tingkat mutu, kualitas bahan baku, keamanan mengkonsumsi, dan
kehalalan. Pendekatan konsep itu dibentuk dengan harapan manisan stroberi Fraises dapat bersaing di pasaran.
44
2. Strategi Harga
Menurut Kotler 2000 salah satu metode dalam penetapan harga yaitu harga margin. Dalam menentukan harga manisan stroberi digunakan metode harga margin. Dipilihnya metode tersebut
karena dari sisi penjual memiliki kepastian yang lebih besar mengenai biaya daripada megena permintaan. Penjual tidak harus terlalu sering melakukan penyesuaian terhadap perubahan
permintaan, dan jika semua perusahaan dalam industri menggunakan metode ini, maka harga akan cenderung sama dan persaingan harga akan minimal. Namun kelemahan dari metode ini adalah
harga margin hanya berjalan jika benar-benar membawa ke tingkat penjualan yang dikehendaki dan penjual tidak memanfaatkan pembeli ketika permintaan pembeli tinggi
Menentukan harga suatu produk merupakan keputusan penting dari perusahaan, karena harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang secara langsung menghasilkan
pendapatan. Umumnya harga yang ditetapkan perusahaan akan berada pada suatu titik antara harga yang terlalu rendah dan harga yang terlalu tinggi. Biaya produk menentukan harga terendah
dan persepsi konsumen terhadap nilai produk menentukan harga tertinggi. Perusahaan harus dapat menentukan harga diantara kedua titik tersebut untuk menentukan harga yang paling baik.
Untuk menetapkan harga manisan stroberi digunakan harga manisan yang disesuaika dengan produk manisan buah pasar saat ini. Kebijakan ini diambil sebagai upaya penetrasi pasar.
Harga jual manisan stroberi yang di produksi adalah Rp 125.000,00 per kilogram produk. Penetapan harga sebesar Rp 125.000,00 per Kg untuk manisan stroberi dianggap tidak terlalu
tinggi, karena buah stroberi adalah buah yang eksotis dan memiliki image serta nilai tersendiri bagi yang mengkonsumsinya dibanding dengan buah-buahan lain. Selain itu di pasaran produk
manisan buah harganya berkisar antara Rp 65.000 – RP 85.000. Oleh karena itu, dengan penambahan margin sebesar 34 dari biaya produksi Rp 93.185,00 maka didapatkan harga jual
manisan, yaitu Rp 125.000 per Kg. Penggunaan buah stroberi untuk menghasilkan 200 gram manisan stroberi hanyalah 1 kilogram seharga Rp 5.000,00. Itu artinya, satu kilogram dapat
digunakan untuk membuat 200 gram manisan. Sedangkan biaya pembuatan manisan stroberi per kg adalah sebesar Rp 93.185, sehingga dengan penambahan margin sebesar 34 ditetapkan harga
jual manisan stroberi adalah sebesar Rp 125.000 per kg. dengan perhitungan harga pokok produksi selengkapnya di lampiran.
Penentuan harga manisan stroberi ini dengan menggunakan metode cost-plus, dimana perhitungan penentuan harga dilakukan dengan menghitung biaya ditambah dengan margin
keuntungan yang dikehendaki oleh perusahaan. Margin kontribusi merupakan analisis biaya- volume laba bagian dari manajemen akuntansi
terhadap margin keuntungan dalam penjualan per Harga pokok
= biaya tetap rata-rata + biaya variabel rata-rata kapasitas penjualan rata-rata
= Rp. 157.176.250 + 598.742.688 13.520 =
Rp. 93.185 Harga jual
= Harga pokok + Margin 34 = Rp 93.185 + Rp 31.815
= Rp 125.000 kilogram
45
unit dan berguna dalam melaksanakan berbagai perhitungan atau digunakan sebagai ukuran operasional.
Rencana harga jual produk ini ditentukan dengan memperhitungkan persentase keuntungan yang hendak diraih yaitu sebesar 34 dari harga pokok produksi HPP. Dengan
margin keuntungan sebesar 34 dihasilkan harga jual manisan stroberi adalah Rp. 125.000 per kilogram. Harga produk manisan stroberi Fraises yang di produksi diusahakan tidak akan
mengalami peningkatan, mengingat pasar manisan stroberi merupakan pasar yang baru dibangun sehingga sangat memerlukan strategi pemasaran sebagai tahap awal pengenalan produk di pasaran.
Peningkatan harga hanya akan terjadi apabila terdapat perubahan dalam kemasan yang digunakan. Selain itu, harga produk manisan buah yang berkisar antara Rp 65.000 – Rp 85.000, menjadi
pertimbangan tersendiri dalam penentuan harga manisan stroberi.
Tabel 11. Perbandingan Harga Jual Manisan Buah
Jenis Manisan Buah Harga di Pasaran Rpkg
Mangga 85.000 Jambu 85.000
Nanas 85.000 Tomat 80.000
Jeruk 75.000 Wortel 75.000
Pepaya 65.000
Sumber : www.indonetwork.co.id
3. Strategi Distribusi
Saluran pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu dengan yang lainnya serta terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan
untuk digunakan. Saluran pemasran dicirikan dengan jumlah tingkat saluran. Manisan stroberi sebagai barang konsumsi dan manisan mix sebagai barang industri memiliki tipe saluran
pemasaran tersendiri untuk memasarkan produk tersebut ke konsumen dan industri hilir pengguna produk.
Terdapat beberapa alternatif saluran pemasaran yang dapat digunakan dalam memasarkan manisan stroberi. Pertama, perusahaan dapat membentuk suatu tim penjual manisan stroberi
Fraises yang menawarkan dan menjual secara langsung produk ini ke tempat wisata di daerah Ciwidey. Kedua, produk manisan stroberi disalurkan melalui distributor industri pada wilayah dan
industri pengguna akhir yang berbeda-beda. Namun, pada tahap penetrasi pasar pada awal produksi dilakukan alternatif pertama, yaitu memasarkan langsung melalui tim penjual yang
dibentuk oleh perusahaan. Hal ini dilakukan karena manisan stroberi yang dibuat masih dalam jumlah terbatas dan kegiatan pemasaran yang digunakan adalah perusahaan ke konsumen tertentu
sehingga dibutuhkan komunikasi langsung antara penjual dengan pembeli. Mengingat manisan stroberi adalah produk olahan dari komoditi wisata perkebunan di Ciwidey yang bernilai tambah
dengan rasanya yang enak, umur simpan yang lama serta proses pembuatan yang modern dan higienis. Pemilihan strategi ini mengharuskan perusahaan mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam pemasaran manisan stroberi yang dihasilkan, diantaranya, pembentukan tim penjual, tempat persediaan produk, dan strategi pemasaran.
46
4. Strategi Promosi
Menurut Kotler 2000, dalam pelaksanaan pemasaran produk diperlukan strategi pemasaran yang tepat karena manisan stroberi masih tergolong produk baru yang berada pada
tahap pengenalan. Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa kepada calon konsumen dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya, dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan adanya kenaikan angka penjualan. Promosi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam
pemasaran karena promosi dapat dijadikan alat pengenalan produk sekaligus meraih pangsa pasar. Bauran komunikasi pemasaran bauran promosi terdiri dari empat perangkat utama, yaitu
iklan, promosi penjualan sales promotion, hubungan masyarakat public relation, dan penjualan personal personal selling. Bauran promosi yang digunakan, yaitu melalui promosi penjualan
melalui pameran-pameran, kerjasama dengan pihak institusi perguruan tinggi, lembaga sosial kemanusiaan, dan melakukan penjualan personal dengan cara penawaran-penawaran ke
pemerintah kota dan daerah sehingga dapat menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah tersebut.
Menurut Kotler 1997, bauran promosi terdiri dari lima cara utama, yaitu : 1.
Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat pembayaran.
2. Promosi penjualan, yaitu insentif jangka panjang untuk mendorong keinginan mencoba atau
membeli produk dan jasa. Promosi penjualan terdiri dari cara promosi pelanggan sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga premi, hadiah, hadiah langganan,
percobaan gratis, garansi, promosi gabungan, promosi silang, tampilan di tempat pembelian dan demonstrasi, promosi perdagangan potongan harga, tunjangan iklan, dan pajangan barang
gratis, dan promosi bisnis dan wiraniaga pameran perdagangan, kontes bagi wiraniaga, dan iklan khusus.
3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung non personal
lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
4. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan
melakukan pembelian. 5.
Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
Terdapat tiga tahapan untuk memperkenalkan kepada konsumen yang dimulai dari menarik perhatian awareness, setelah itu tumbuh minat interest, kemudian berkehendak
desire untuk melakukan pembelian produk tersebut. Di Indonesia, produk manisan stroberi masih tergolong baru di masyarakat, namun konsumsi buah stroberi segar sendiri masih sangat
tinggi, dan belum bisa diimbangi dengan ketersediaan bahan yang ada. Padahal buah stroberi adalah buah yang rentan akan kerusakan dan memiliki umur simpan yang rendah. Selain itu
tingginya minat wisatawan lokal dan asing untuk mengunjungi lokasi wisata perkebunan stroberi di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Sehingga pasar konsumen manisan stroberi sebenarnya sangat
terbuka dan potensial. Untuk itu perusahaan harus memperkenalkan produk yang dibuat pada pasar dengan menciptakan citra produk pada benak konsumen sebagai produk makanan yang
memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh para konsumen. Strategi pemasaran yang paling tepat dilakukan adalah strategi penjualan langsung ke
konsumen yaitu wisatawan domestik dan asing yang mengunjungi daerah wisata Ciwidey, karena
47
target pasar manisan stroberi adalah wisatawan yang datang untuk berekreasi dan ingin membeli produk khas daerah Ciwidey. Strategi penjualan dilakukan melalui promosi dengan
mengutamakan pada metode penjualan personal melalui persentasi produk, pertemuan penjualan, komunikasi melalui media cetak dan elektronik. Dalam melakukan promosi manisan stroberiakan
dilakukan melalui dua cara, yaitu melakukan penjualan dengan menjual sendiri menggunakan tenaga penjual yang dimiliki perusahaan dan menjual produk dengan bekerja sama dengan UKM
makanan dan toko oleh-oleh yang berada di wilayahnya masing-masing.
4.2.4 Analisis Teknik Dan Teknologi 4.2.4.1 Bahan Baku
Material atau bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah stroberi dua
hari setelah panen yang diproduksi oleh petani Ciwidey, Bandung. Buah stroberi yang digunakan adalah buah stroberi tipe California yang mempunyai ukuran, bentuk, warna yang relatif sama.
Selain stroberi, penelitian ini juga menggunakan gula pasir dalam jumlah yang besar. Bahan tambahan lain yang digunakan adalah berupa bahan pengawet seperti kapur sirih dan natrium
metabisulfit dalam jumlah yang sangat kecil, dan akuades. Salah satu faktor produksi penting yang dikaji dalam analisis kelayakan usaha dalam pendirian industri adalah bahan baku. Spesifikasi
bahan baku yang dibutuhkan menunjang kebutuhan informasi untuk mendapatkan bahan baku selama proses produksi berlangsung.
1. Buah Stroberi Segar
Bahan baku utama yang akan digunakan dalam pembuatan produk manisan stroberi adalah buah stroberi segar. Bahan baku buah stroberi segar didapat dari produsen dari perkebunan
stroberi yang ada di sekitar wilayah Jawa Barat, terutama daerah Ciwidey. Dengan menggunakan bahan baku lokal, biaya pengangkutan bahan baku dapat menurunkan biaya produksi serta harga
bahan baku langsung dari produsen akan lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran. Dibutuhkan sebanyak 200 kg buah stroberi segar untuk diproses menjadi 40 kg manisan stroberi
setiap harinya.
2. Gula Pasir
Gula yang digunakan dalam pembuatan manisan stroberi adalah gula pasir atau gula kristal rafinasi. Gula pasir adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna putih, namun ada
pula yang berwarna coklat raw sugar. Disebut gula pasir karena bentuknya seperti pasir. Biasanya gula pasir digunakan untuk pemanis makanan dan minuman.
Ukuran butirannya sangat kecil dan cepat larut dalam air panas. Gula ini tidaklah sehalus gula bubuk yang dihaluskan secara
mekanis. Gula pasir yang dibutuhkan untuk memproduksi manisan stroberi adalah 180 kg per hari
dengan harga sebesar Rp. 125.000kg. 3. Natrium Metabisulfit
Natrium metabisulfit merupakan salah satu pengawet makananan organik. Senyawa yang memiliki penampakan kristal atau bubuk berwarna putih ini bersifat mudah larut dalam air dan
sedikit larut dalam alkohol. Sodium metabisulfit memiliki berat molekul 190,12. Densitas kamba senyawa ini adalah 1,2-1,3 kgl dan titik leburnya 150 °C. Padatan sodium metabisulfit yang
dilarutkan sebanyak 20 akan tampak berwarna kuning pucat hingga jernih. Natrium metabisulfit yang diperdagangkan berbentuk kristal. Pemakaiannya dalam
pengolahan bahan pangan bertujuan untuk mencegah proses pencoklatan pada buah sebelum diolah, menghilangkan bau dan rasa getir terutama pada stroberi serta untuk mempertahankan
48
warna agar tetap menarik. Natrium metabisulfit dapat dilarutkan bersama-sama bahan atau bahan direndam dalam larutan Natrium metabisulfit. Prinsip perendaman tersebut adalah memasukkan
SO2 ke dalam bahan sebelum pengeringan. Perendaman dilakukan selama + 15 menit. Maksimum penggunaannya sebanyak 300ppmkg bahan. Natrium metabisulfit yang berlebihan akan hilang
sewaktu pengeringan. Natrium metabisulfit yang dibutuhkan adalah sebanyak 60 gram per hari. Ketersediaan bahan baku yang baik akan dapat menjaga keseimbangan proses produksi
suatu industri. Kajian mengenai ketersediaan bahan baku dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana peluang ketersediaan bahan baku untuk masa yang akan datang. Daerah perkebunan
stroberi di Ciwidey memiliki total luas lahan 2.500 Ha dengan total produksi stroberi 7.200 tonHatahun. Perkebunan stoberi di daerah Ciwidey berjumlah tidak kurang dari 70 perkebunan
wisata stroberi, dengan produksi total stroberi di Ciwidey sendiri saat ini sekitar 20 ton per hari. Berdasarkan wawancara narasumber perkebunan stroberi di Ciwidey, diketahui bahwa
dari selama musim panen masing-masing perkebunan stroberi, terdapat sekitar 20 hasil panen strawberry rusak atau busuk pada. Jika panen sebanyak 500 kg per minggunya dengan harga jual
dari strawberry per kg-nya sebesar Rp 2000,00 maka kerugian akibat gagal panen sebesar Rp 200.000,00 perminggunya. Selain kerugian yang cukup besar,sampah strawberry tiap minggunya
akan tertumpuk sekitar 100 kg ditempat sampah ladang strawberry. Maka stroberi yang hampir rusak di masing-masing perkebunan ini dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi manisan stroberi
kering yang lebih awet dan tahan lama, serta memiliki nilai tambah. Kapasitas produksi merupakan kuantitas atau jumlah satuan produk yang seharusnya
diproduksi selama satuan waktu tertentu untuk mencapai keuntungan yang optimal dalam bentuk keluaran output per satuan waktu. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan
kapasitas produksi, yaitu dengan pendekatan pangsa pasar yang mungkin diraih, ketersediaan bahan baku, kapasitas teknologi proses, ketersediaan modal, dan kemampuan teknis.
Selain berdasar pada pertimbangan ketersediaan bahan baku, kemampuan mesin dan peralatan yang digunakan serta waktu produksi yang tersedia menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi penentuan kapasitas produksi. Teknologi yang diterapkan pada produk ini adalah teknologi tepat guna karena disesuaikan dengan kebutuhan usaha, kondisi, serta kemampuan
pekerja dalam mengoperasikannya. Teknologi tepat guna bertujuan agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi. Kapasitas dalam
pembuatan manisan stroberi ini juga ditentukan berdasarkan kemampuan investasi. Sejauh mana investasi mampu memenuhi target kapasitas produksi yang akan ditetapkan.
Penentuan kapasitas produksi merupakan salah satu yang mempengaruhi efisiensi proyek yang akan didirikan. Kapasitas produksi ditentukan berdasarkan perpaduan hasil penelitian
berbagai macam komponen evaluasi. Komponen tersebut, yaitu perkiraan jumlah penjualan produk di masa yang akan datang atau kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih, kemungkinan
pengadaan bahan baku, bahan pembantu, dan tenaga kerja, serta tersedianya mesin dan peralatan di pasar yang sesuai dengan teknologi yang diterapkan Sutojo, 2000.
Berdasarkan pertimbangan daya serap pasar, ketersediaan bahan baku, kemampuan investasi, dan kemampuan teknis tersebut, maka kapasitas produksi industri manisan stroberi
adalah sebesar 200 kg hari. Apabila dalam setahun terdapat 338 hari kerja, maka manisan stroberi yang dihasilkan sebanyak 13.520 kg tahun. Dengan kapasitas produksi di atas, diperkirakan
kebutuhan bahan baku masih dapat dipenuhi dengan mudah yang diimbangi dengan investasi yang memadai.
49
4.2.4.2 Mesin dan Peralatan
Machine atau mesin dan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pisau
untuk memotong stroberi menjadi bentuk potongan slice, kompor untuk memanaskan larutan gula, panci ukuran besar volume 200L, Timbangan, Saringan, Meja Produksi, regulator, tabung gas, dan
sealer . Untuk mesin pemanas, digunakan oven produksi kapasitas 200L. dan untuk perendaman
buah stroberi dalam larutan gula, digunakan tangki stainless kapasitas 200L.
1 Tangki Stainless Steel
Tangki perendaman digunakan untuk merendam buah stroberi dalam larutan Natrium metabisulfit dan larutan gula selama proses perendaman. Proses pertama yaitu stroberi direndam
dalam larutan natrium metabisulfit dan air, dengan perbandingan 300ppm per 200L. Kemudian stroberi direndam dalam larutan gula 30 selama 24 jam. Setelah itu stroberi direndam kembali
dalam larutan gula 60 selama 2x 24jam. Selama proses perendaman di dalam tangki, stroberi terendam seluruhnya dengan tujuan untuk memeratakan penyerapan partikel gula. Tangki terbuat
dari stainless steel untuk menjaga agar produk tetap higienis, agar alat tahan lama, dan mudah dalam membersihkannya.
Gambar 11. Tangki Perendaman Sumber : www.indonetwork.co.id
Spesifikasi Storage Tank : • Bahan tangki
: Besi baja stainlesss steel 304 • Volume
: 300
liter • Dimensi
: Ø 1.982 x 2.475 mm • Harga
: Rp2.500.000
unit
2 Oven Pengering
Pengeringan di bidang industri definisikan sebagai proses drying dengan cara membuat panas dibawah kontrol kondisi temperatur, kelembaban dan aliran udara yang seksama, dengan
tujuan untuk mengeringkan dan menghilangkan air pada suatu produk. Oven pengering merupakan mesin yang berfungsi untuk memanaskan stroberi setelah direndam dalam larutan gula, dengan
tujuan menghilangkan air dalam stroberi, sehingga diperoleh manisan stroberi kering. Selama proses pengovenan, stroberi diletakkan dalam tray yang dilapisi alumunium foil untuk menjaga
agar produk tidak menempel dan menjaga produk agar tetap higienis.
50
Gambar 12. Oven Pengering Sumber : en.alibaba.com
Spesifikasi mesin : • Tipe mesin
: CW 60 • Kapasitas
: 300 liter • Jumlah tray
: 28 tray • Bahan tray
: Stainless Steel • Kapasitas listrik
: 3,5 Kw, 3 fase • Temperatur
: 300⁰C atau lebih
• Kecepatan aliran udara : 6,041 ms • Heating Media :
Electrical, Diesel, or Gas Fired • Teknologi mikroprosessor yang menampilkan suhu digital
• Harga : Rp45.000.000 unit
4.2.4.3 Teknologi Proses Produksi
Methods atau cara pelaksanaan, untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan
berhasil maka manusia dihadapkan pada berbagai alternatif pelaksanaan metode. Proses produksi
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Sortasi dan Pembersihan Buah
Buah stroberi dikeluarkan dari kemasan, buah yang dipilih memiliki kerseragaman bentuk, warna, dan ukuran. Buah kemudian dibersihkan dari kotoran yang menempel dan
daunnya, setelah itu ditimbang dan dicuci dengan menggunakan air bersih.
2. Pemotongan Slice
Stroberi yang telah bersih kemudian dibagi menjadi dua bagian dengan tujuan mempermudah dan mempercepat proses pemasukan partikel gula saat direndam dalam
pembuatan manisan stroberi.
3. Perendaman dengan Natrium metabisulfit
Selanjutnya stroberi direndam dengan natrium bisulfit, perendaman dilakukan selama 15 menit kemudian ditiriskan. Tujuannya untuk mencegah proses pencoklatan pada buah sebelum
diolah, menghilangkan rasa getir terutama pada stroberi serta untuk mempertahankan warna agar tetap menarik.
4. Perendaman dengan Gula
Perendaman dalam larutan gula dilakukan sebanyak 3 kali per proses.
51
1. Stroberi dimasukkan pada larutan gula dengan konsentrasi 30 selama 10 jam. Setelah itu
rendaman buah stroberi diangkat dan ditiriskan. 2.
Stroberi dimasukkan pada larutan gula dengan 60 selama 10 jam, kemudian diangkat dan ditiriskan. Larutan gula 60 dipanaskan sampai mendidih dan didinginkan.
3. Stroberi dimasukkan pada larutan gula dengan 60 sisa perendaman sebelumnya selama 10
jam, kemudian diangkat dan ditiriskan. 5. Pemanasan Larutan Gula
Pemanasan larutan gula bertujuan agar larutan gula tidak menjadi kental. Dan untuk meningkatkan derajat Brix gula sehingga proses pemasukkan partikel gula ke dalam buah stroberi
semakin mudah.
6. Pengovenan
Setelah proses perendaman stroberi dalam larutan gula selesai, manisan dimasukkan dalam oven untuk mengeringkan buah sehingga menjadi manisan buah sroberi yang kering.
Stroberi dikeringkan dalam oven dengan suhu 50 ◦ selama 48 jam.
7. Pengemasan
Manisan stroberi ditaburi gula Kristal agar tidak menempel satu dengan lainnya, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan plastik HDPE High Density Polyethylene sebanyak
1000gr atau 1 kilogram. Kemudian kemasan HDPE di seal dengan menggunakan sealer.
8. Penyimpanan
Manisan stroberi yang sudah dikemas disusun dan dimasukkan ke dalam keranjang dan disimpan dalam gudang penyimpanan produk.
52
Gambar 13 . Neraca Massa Produksi
Manisan Stroberi kg 40 pcs
Plastik HDPE 40 pcs Gula Pasir 20 kg
Larutan Gula 60 350 liter byproduct
PERENDAMAN Tangki Perendaman 60
Input : 480 liter 24 jam
PENGEMASAN
Plastik HDPE, Sealer Input : 40 kg 45 menit
PENGOVENAN
Oven Input : 130 kg 47
o
C, 48 jam
PENDINGINAN LARUTAN
Tangki Perendaman 60 Input : 480 liter 1 jam
Larutan Gula 320 liter Uap 20 liter
Stroberi 160 kg
PENIRISAN
Saringan Input : 160 kg 5 menit
PEMANASAN LARUTAN 60
Kompor, Panci, Tabung Gas Regulator Input : 340 liter 90
o
C-100
o
C, Stroberi 160kg
Gula 120kg Air
200 liter
PERENDAMAN Tangki Perendaman 60
Input : 500 liter 24 jam Gula 66kg
Air 200 liter
Sirup Larutan Gula 30 180 liter byproduct
PERENDAMAN Tangki Perendaman 30
Input : 466.6 liter 24 jam Natrium Bisulfit 300 ppm 60gr
Air 200 liter
PEMOTONGAN SLICE
Pisau, Meja Produksi Input : 200 kg 25 menit
PERENDAMAN Tangki Perendaman
Input : 400.6 liter 15 menit
PENCUCIAN
Input : 200 kg 15 menit
STROBERI
Air Sisa Pencucian Air
Larutan Gula 340 liter
53
4.2.4.4 Penentuan Tata Letak dan Ruang Pabrik
Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendirian suatu industri. Pemilihan lokasi yang tepat akan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
efisisensi perusahaan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, pasokan tenaga
kerja, dan fasilitas transportasi Husnan dan Muhammad, 2005. Suatu industri yang lokasinya tidak tepat akan menghadapi persoalan yang terus menerus
dan tidak terselesaikan, terutama dalam menghadapi persaingan sehingga kelangsungan hidup dan stabilitas industri tersebut akan selalu mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh
keputusan yang tepat dalam penentuan lokasi, maka perlu dilakukan pengkajian berbagai faktor yang mempengaruhinya. Lokasi industri yang tepat dapat melayani proses-proses baru,
perkembangan teknologi, dan dapat menampung kemungkinan-kemungkinan perluasan industri. Dalam studi ini tidak dilakukan penentuan alternatif lokasi dan perangkingan prioritas
secara khusus untuk penentuan lokasi pendirian industri manisan stroberi. Pemilihan lokasi pendirian industri manisan stroberi ditetapkan di daerah Ciwidey, Bandung.. Alasan pemilihan
lokasi di daerah tersebut antara lain berdasarkan faktor kedekatan dengan salah satu sumber bahan baku yaitu buah stroberi segar dari perkebunan stroberi di Ciwidey, karena stroberi merupakan
komoditi yang memiliki umur simpan yang rendah. Selain itu pendirian industri di dekat sumber bahan baku diharapkan dapat memperkecil biaya transportasi, tersedia sumber daya manusia yang
cukup, infrastruktur mendukung, dan dekat dengan target pasar dan pemasaran. Ketersediaan sumber daya manusia pun menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Pasokan sumber
daya yang kompeten dan tenaga kerja tersedia dalam jumlah memadai. Dengan adanya industri manisan stroberi ini, tenaga kerja yang ada di daerah tersebut dapat terserap dan mampu
mengurangi tingkat penggangguran. Faktor berbagai biaya seperti biaya transportasi pemasaran, biaya pembelian lahan, dan pembangunan lahan yang lebih rendah. Selain itu, di daerah ini
memiliki kekurangan, yaitu kondisi jalan yang tidak terlalu lebar untuk dilalui oleh kendaraan yang besar sehingga dapat mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk distribusi bahan baku dari
dan produk jadi menjadi lebih lama.
4.2.4.5 Perencanaan Tata Letak dan Kebutuhan Ruang Pabrik
Perencanaan tata letak sangat dibutuhkan dalam rangka pendirian suatu pabrik, karena hal ini berhubungan dengan penyusunan letak mesin, peralatan-peralatan produksi, dan ruangan-ruangan
dalam pabrik. Pada tahapan proses pendirian industri manisan stroberi, penentuan desain tata letak menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan karena akan membuat proses produksi dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini mengacu pada Heizer dan Render 2004 yang menyatakan bahwa tata letak merupakan salah satu strategi wilayah yang akan menentukan
efisiensi operasi dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah perusahaan mendapatkan strategi yang mendukung perbedaan, harga yang rendah atau respon.
Menurut Purnomo 2004 perancangan tata letak pabrik dapat meminimumkan elemen- elemen biaya, seperti biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan, mesin, maupun
fasilitas produksi lainnya, biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perawatan mesin, dan biaya penyimpanan produk jadi. Beberapa prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai berikut : 1.
Prinsip integrasi total, seluruh elemen produksi yang ada merupakan satu unit operasi yang besar.
2. Prinsip minimal jarak perpindahan bahan guna meningkatkan waktu produksi.
54
3. Prinsip aliran proses kerja, diusahakan menghindari gerakan balik back tracking gerakan
memotong cross movement dan kemacetan dalam aliran kerja. 4.
Prinsip pemanfaatan ruang, mempertimbangkan dimensi dan tidak sekedar mempertimbangkan luasnya.
5. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja, tata letak yang baik adalah tata letak yang mampu
menjamin kepuasan dan keselamatan kerja. 6.
Prinsip fleksibilitas, suatu tata letak harus fleksibel untuk diadakan penyesuaian atau pengaturan kembali dalam usaha mengimbangi perkembangan perusahaan.
Industri manisan stroberi memproduksi satu jenis produk yaitu manisan stroberi praline. Oleh karena itu, tipe tata letak yang digunakan adalah tipe produk. Layout by Product adalah cara
pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam suatu departemen tertentu atau khusus. Suatu produk dapat diproduksi sampai selesai di dalam departemen tersebut,
dan tidak perlu dipindah-pindahkan ke departemen yang lain. Dalam Layout by Product, mesin- mesin atau alat bantu disusun menurut urutan proses dari suatu produk. Produk bergerak secara
terus menerus dalam suatu garis perakitan. Layout by Product akan digunakan apabila volume produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak dan sangat sesuai untuk produk yang
kontinyu. Tujuan dari Layout by Product pada dasarnya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksi, sehingga pada
akhirnya terjadi penghematan biaya Purnomo, 2004. Ruangan yang terdapat di industri manisan stroberi ini antara lain
ruang pencucian, ruang perendaman, ruang pemasakan larutan, ruang oven, laboratorium, gudang bahan baku dan bahan
penunjang buah stroberi dan gula, ruang pengemasan, gudang produk jadi, ruang utilitas, unit sanitasi, kantor, musholla dan toilet
. Luas ruang produksi adalah sekitar 676 m
2
.
Tabel 12. Kebutuhan Luas Ruangan Pabrik
NO Keterangan
Luas m²
Kelonggaran 50 m²
Total m² 1
Pencucian Pemotongan 16
8 24
2 Area Perendaman
20 10
30 3
Area Pemasakan Larutan 18
9 27
4 Area oven
18 9
27 5
Sanitasi 13
6.5 19.5
6 Gudang Gula
16.5 8.25
24.75 7
Pengemasan 16
8 24
8 Gudang Produk
16 8
24 9
Laboratorium 13
6.5 19.5
10 Utilitas
16.5 8.25
24.75 11
Kantor 26
13 39
12 Musholla dan Toilet
13 6.5
19.5 13
Koridor 24
12 36
14 Area Parkir
170.5 85.25
255.75 15
Lahan Kosong 54
27 81
Total m² 34
675.75
55
Tabel 13. Kebutuhan Luas Ruangan
NO Keterangan
Luas m² 1
Ruang Produksi 108
2 Ruang Non Produksi
231 3
Lain-lain 336.75
Total 675.75
Terdapat beberapa pola aliran bahan dalam ruang produksi, yaitu : pola aliran garis lurus jika proses produksinya pendek dan sederhana, pola aliran bentuk “L” jika terdapat keterbatasan
pada besar gedung, pola aliran bentuk “U” jika aliran masuk dan keluar pada lokasi yang sama, pola aliran bentuk “O” jika bahan baku dan produk ditempatkan pada satu ruang, dan pola aliran
bentuk “S” zig zag jika aliran produksi panjang. Aliran bahan yang lancar secara otomastis akan mengurangi biaya dan akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Pola aliran bahan dalam ruang
produksi untuk memproduksi manisan stroberi adalah pola aliran bahan berbentuk garis lurus yang bertujuan untuk mengefisienkan waktu dan pergerakan. Analisa aliran bahan sangat diperlukan
dalam merancang suatu tata letak industri atau pabrik. Penentuan aliran bagi manajemen, material, aliran bahan, distribusi fisik dan logistik merupakan salah satu langkah dalam perencanaan
fasilitas yang sangat penting terutama penentuan pola aliran bahan.
Gambar 14. Diagram Keterkaitan Aktivitas
56
Tabel 14. Tabel Nilai TCR Total Closeness Ratio
NO Kegiatan
Nilai TCR Peringkat
1 Pencucian dan Pemotongan
331 4
2 Perendaman
342 3
3 Pemasakan Larutan Gula
367 1
4 Oven
349 2
5 Pengemasan
128 8
6 Laboratorium
146 6
7 Ruang Utilitas
138 7
8 Gudang Gula
192 5
9 Kantor
11 11
10 Sanitasi
108 9
11 Musholla dan Toilet
16 10
Penentuan tata letak pabrik dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antar aktivitas, kemudian menentukan kebutuhan luas ruang dan alokasi area. Untuk menganalisis keterkaitan
antar aktivitas, perlu ditentukan derajat hubungan aktivitas. Derajat hubungan aktivitas dapat diberi tanda sandi A absolutely important dikarenakan proses pencucian dan pemotongan buah
stroberi harus dekat dengan proses perendaman. Ruang perendaman juga harus dekat dengan ruang pemasakan larutan gula dan gudang gula. Ruang Perendaman harus dekat dengan ruang
Oven sehingga buah setelah direndam dalam larutan gula, dapat segera dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan. Selain itu juga harus dekat dengan ruang pengemasan, agar manisan stroberi
setelah dikeringkan di oven dapat segera dikemas dalam kemasan produk. Ruang Laboratorium dan Sanitasi sifatnya O ordinary namun ditempatkan dekat dengan ruang proses produksi.
Perancangan tata letak pabrik didasarkan atas diagram alir proses produksi dan diagram keterkaitan aktifitas yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya tata letak pabrik disusun
dengan denah yang efektif dan efisien serta disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Keefektifan dan keefisienan perancangan pabrik ini diperoleh dari minimalnya jarak perpindahan bahan,
keteraturan tempat kerja, dan runutnya aliran proses. Kebutuhan luas ruang produksi tergantung pada jumlah mesin dan peralatan, tenaga kerja atau operator yang menangani fasilitas produksi,
serta jumlah dan jenis sarana yang mendukung kegiatan produksi.
57
Gambar 15. Gambar Desain Tata Letak Ruang Industri Manisan Stroberi
58
4.2.5 Analisis Manajemen dan Organisasi
Management atau manajemen berfungsi melibatkan perencanaan, pengorganisasian
kepurusan pengendalian terkemuka pembuatan area bisnis dalam pemasaran, produksi, penjualan, riset dan pengembangan, sumber daya manusia, keuangan, operasi, dan sebagainya. Manajemen
mencakup strategi dan aplikasi bisnis. Manajemen puncak mengambil semua keputusan utama dan penting dengan tujuan membawa perusahaan kea rah yang lebih baik sesuai visi dan misi
perusahaan.
4.2.5.1 Aspek Legalitas
Tiap perusahaan atau industri yang didirikan haruslah mendapatkan pengakuan secara hukum dari pihak terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Pengakuan atau legalitas suatu
perusahaan bertujuan untuk mengetahui keberadaan industri tersebut, memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan mendapatkan dukungan serta terikat pada kebijakan yang
berlaku di lokasi pendirian perusahaan. Dalam melegalisasi pendirian suatu industri perlu dibentuk menjadi suatu badan usaha, begitu pula dengan industri manisan dan manisan stroberi yang akan
didirikan.
1. Badan Usaha
Bentuk badan usaha dari industri manisan dan manisan stroberi yang didirikan adalah Comanditaire Venootschap
CV Karakteristik CV yang tidak dimiliki Badan Usaha lainnya
adalah: CV didirikan minimal oleh dua orang, dimana salah satunya akan bertindak selaku Persero Aktif persero pengurus yang nantinya akan bergelar Direktur, sedangkan yang lain akan
bertindak selaku Persero Komanditer Persero diam. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atas Perseroan. Dengan demikian, dalam hal terjadi
kerugian maka Persero Aktif akan bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta pribadinya untuk mengganti kerugian yang dituntut oleh pihak ketiga. Sedangkan untuk Persero
Komanditer, karena dia hanya bertindak selaku sleeping partner, maka dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan
. Pemilihan bentuk badan usaha berupa CV dikarenakan industri manisan dan manisan stroberi yang akan didirikan memiliki
kapasitas produksi yang tergolong kecil, dengan jumlah pekerja dan manajemen yang relatif sedikit.
Perusahaan manisan stroberi yang didirikan bernama Departemen Teknologi Industri Pertanian yang diberikan oleh salah seorang pemegang saham. Pendirian perusahaan ini
merupakan salah satu langkah dalam pemanfaatan bahan baku lokal yang tersedia sangat banyak di Indonesia dan menghasilkan produk bernilai tambah pada komoditi pertanian. Visi dan Misi
Departemen Teknologi Industri Pertanian adalah sebagai berikut.
Visi:
Menjadi program studi yang unggul dan bertaraf internasional dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam bidang teknologi dan manajemen agroindustri.
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
agroindustri dengan sasaran pada :
1. Perbaikan berkelanjutan terhadap kualitas pendidikan yang mencakup aspek SDM, sarana dan
prasarana, kurikulum proses pembelajaran dan penilaiannya, dan pengelolaan serta pelayanan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas.
59
2. Peningkatan kualitas penelitian dan penguatan keterkaitannya dengan
kebutuhan stakeholder serta berkontribusi terhadap pengembangan IPTEK melalui kerjasama nasional internasional.
3. Intensifikasi dan ekstensifikasi kegiatan transfer teknologi kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
1. Ketentuan Pendirian CV
1. Para pendiri CV adalah swasta, warga negara Indonesia, yang telah berusia 17 tahun dan memiliki
KTP 2. Jumlah pendiri CV minimal 2 dua orang
3. Memiliki tempat usaha dan berkedudukan di wilayah Republik Indonesia 4. Memiliki maksud dan tujuan usaha yang jelas untuk melaksanakan kegiatan usaha yang
tidak bertentangan dengan Hukum dan Peraturan yang berlaku
2. Prosedur Pendirian CV
Pendiri usaha harus mengajukan permohonan kepada Notaris untuk dibuatkan Akta Pendirian Perseroan Komanditer. Pendirian CV tersebut dapat diajukan oleh para pendiri bersama-
sama, atau memberikan kuasa kepada salah satu pendiri, dan atau memberikan kuasa kepada orang lain untuk mengajukan permohonan dan dibuatkan Akta Pendirian CV oleh Notaris yang
berwenang. 1.
Mentukan pendiri perusahaan Persero Aktif yang nantinya juga menjadi pengurus didalam perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur, kemudian menentukan Persero Komanditer
didalam perseroan yang hanya bertanggung jawab sebatas besarnya modal yang disetor ke dalam perseroan.
2. Menentukan besar nya modal yang disetor ke dalam perusahaan oleh para pendiri untuk
melaksanakan kegiatan usaha. Besarnya modal dapat ditentukan sesuai kebutuhan, seperti sewa tempat usahakantor, pembelian peralatan kantor, mesin-mesin, kendaraan, Gaji pegawai
dan biaya operasional lainnya. Modal disetor dan implikasinya terhadap kualifikasi golongan SIUP perusahaan, sebagai berikut:
1. SIUP-golongan kecil memiliki modal disetor minimal Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah sampai dengan Rp. 500.000.000,- limaratus juta rupiah
2. SIUP golongan menengah memiliki modal disetor lebih dari Rp. 500.000.000,- sampai dengan Rp. 10.000.000.000,- sepuluh milyar
3. SIUP golongan besar memiliki modal disetor lebih dari Rp. 10.000.000.000,- sepuluh milyar
Besarnya modal tersebut tidak disebutkan didalam Akta Pendirian atau Perubahanya, namun dapat dibuat catatan sendiri dalam pembukuan perusahaan yang diketahui oleh para
pendiri. 1. Menentukan lokasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan usaha sebagai kantor termasuk
alamat perusahaan dengan fasilitas minimal memiliki telepon, faximile atau fasilitas lain yang dibutuhkan untuk operasional kantor.
2. Menentukan maksud dan tujuan perusahaan bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha yang ingin anda laksanakan.
Selanjutnya mengajukan permohonan Pendirian CV kepada Notaris yang berwenang, dengan menyerahkan data:
1. Nama para pendiri perusahaan 2. Nama Perusahaan
60
3. Tempat dan kedudukan perusahaan kotakabupaten 4. Maksud dan tujuan bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha
5. Nama pengurus yang terdiri dari Persero Aktif Direktur dan Persero Komanditer
3. Persyaratan pendirian CV
1. Fotokopi KTP para pendiri perusahaan 2. Surat Kuasa apabila permohonan dikuasakan kepada salah satu pendiri atau memberikan
kuasa orang lain Kemudian mengurus kelengkapan administrasi dokumen perusahaan, meliputi :
1. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dan atau Surat Izin Tempat Usaha 2. Permohonan pendaftaran NPWP atas nama perusahaan.
3. Mendaftarkan perusahaan ke pengadilan negeri setempat sesuai lokasi tempat usaha. 4. Izin Usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP
5. Mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan TDP.
4. Pajak
Pendirian industri manisan dan manisan stroberi tidak terlepas dari kewajiban pajak yang dibebankan, sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan yang menyatakan
bahwa yang menjadi subjek pajak adalah badan yang terdiri dari Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Daerah BUMD,
Perseroan atau perkumpulan lainnya, Firma, Kongsi, dan yayasan atau lembaga untuk usaha tetap. Penentuan besar pajak penghasilan yang dilakukan berdasarkan UU perpajakan No. 36
Tahun 2008 ayat 1b yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk suatu badan dalam negeri dan bentuk badan usaha adalah sebesar 28.
4.2.5.2 Kebutuhan Tenaga Kerja
Man atau manusia, dimana aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
planning, organizing, directing, dan controlling tidak akan tercapai tanpa adanya manusia. Salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek adalah analisis
kebutuhan tenaga kerja. Proses produksi dan manisan stroberi sebagian besar bahkan hampir keseluruhan dilakukan oleh mesin, namun dalam pelaksanaan proses produksi tetap dibutuhkan
tenaga kerja manusia sebagai operator, pengawas proses produksi, dan beberapa kegiatan produksi yang membutuhkan campur tangan manusia secara langsung. Selain dalam lingkup proses
produksi, tenaga kerja dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas di luar produksi, seperti pemasaran, administrasi, transportasi dan distribusi, serta kegiatan lainnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan. Industri manisan dan manisan stroberi merupakan perusahaan yang benar-benar baru
didirikan, sehingga kebutuhan sumber daya merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan dengan baik. Untuk saat ini perlu dibuat penggolongan pekerja ke dalam golongan tetap, yaitu
beberapa orang pekerja mulai dari direktur, manajer, operator, laboran, dan staf masing-masing bidang yang telah ditetapkan dan sistem penggajian ditetapkan dengan cara pembayaran berkala
setiap bulan, sedangkan buruh angkut digolongkan ke dalam tenaga kerja tidak tetap. Penentuan jumlah tenaga kerja diperhitungkan dengan mengidentifikasi kegiatan, sifat,
dan beban kerja sehingga dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Rincian penetapan tenaga kerja dapa dilihat pada Tabel 15.
61
Tabel 14. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja yang Dibutuhkan
No. Kegiatan Sifat
Jumlah Tenaga
Kerja Orang
1 Produksi manisan stroberi
a. Sortasi dan penimbangan bahan baku Rutin harian
1 b. Pencucian dan Pemotongan
Rutin harian 1
c. Perendaman
Rutin harian 2
d. Pemanasan
Rutin harian 2
e. Pengeringan
Rutin harian 2
2 Administrasi dan Keuangan
Melakukan pembukuan keuangan dan mengatur pemasukan dan pengeluaran perusahaan
Rutin harian 1
3 Pemasaran
Penjualan langsung dan menjaga outlet Rutin harian
2
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja tersebut, langkah selanjutnya adalah
membuat kualifikasi pendidikan atas tenaga kerja yang dibutuhkan yang disajikan pada Tabel 15. Tabel 16. Kualifikasi Pekerja
No. Jabatan
Kualifikasi Pendidikan Jumlah Orang
1 Direktur S1
1 2 Manajer
Pemasaran D3
1 3 Manajer
Keuangan D3
1 4 Staff
administrasi SMA sederajat
1 5
Pegawai Produksi dan Pengemasan SMA sederajat
6 6 Pegawai
Pemasaran SMA sederajat
2
Total
12 Pada kajian ini diperkirakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan adalah 16 orang, yang
semuanya pekerja tetap dan rutin harian. Pada awal pendirian industri, komposisi tenaga kerja yang paling banyak difokuskan pada bagian produksi dan pemasaran. Hal ini berkaitan dengan
sifat produk yang tergolong produk baru dan masih berada pada tahap pengenalan. Oleh karena itu, pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dalam rangka pengenalan dan pencarian pasar
manisan stroberi yang diproduksi. Untuk perkembangan ke depannya, tidak menutup kemungkinan perusahaan melakukan perubahan komposisi tenaga kerja maupun melakukan rotasi
kerja.
62
4.2.5.3 Struktur Organisasi
Manajemen operasional industri yang baik akan mampu memenuhi segala kebijakan dan tujuan perusahaan. Tenaga manajemen yang asli merupakan faktor utama dalam keberhasilan
manajemen industri. Tenaga kerja yang tepat dan berkualitas dapat diperoleh dengan mengetahui beberapa hal penting, yaitu uraian jenis pekerjaan atau tugas pokok yang diperlukan untuk
menjalankan operasional industri, struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas- tugas perusahaan secara efisien, dan persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk mengisi
jabatan yang ada untuk mengisi kekurangan ahli. Besar kecilnya perusahaan akan sangat menentukan bentuk perusahaan dan struktur
organisasi yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Hubungan koordinasi antar bagian-bagian dalam perusahaan akan berbeda-beda pada tiap perusahaan. Semua pekerjaan yang akan
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan harus dirinci dan didistribusikan semuanya kepada orang-orang yang mampu bekerja di bidang tersebut. Untuk itu harus disiapkan
mekanisme koordinasi. Setelah identifikai jabatan menghasilkan gambaran yang jelas kemudian disusun neraca
organisasi pengelola operasi karena penekanan pada spesialisasi dan efisiensi, maka struktur organisasi operasi umumnya dikelompokkan berdasarkan fungsi dengan beberapa variasi, seperti
organisasi berdasarkan produk atau area. Pada perusahaan manisan stroberi yang akan didirikan, setiap pekerjaan didistribusikan kepada pekerja berdasarkan kualifikasi yang dimiliki.
Keseluruhan rangkaian kegiatan operasi akan dijalankan oleh beberapa bagan sesuai dengan bidang masing-masing. Secara umum, struktur organisasi pada perusahaan manisan
stroberi terbagi menjadi beberapa tahapan hirarki, yaitu direktur, manajer, dan staf. Rencana struktur organisasi perusahaan yang menunjukan setiap bagian memiliki peranan dalam bidang
yang menjadi tanggung jawabnya dapat dilihat pada Gambar 22.
Gambar 16. Struktur Organisasi Industri Manisan stroberi
4.2.5.4 Deskripsi Pekerjaan
Salah satu masalah yang selalu timbul dalam pengorganisasian adalah menentukan seberapa banyak tugas yang harus dikerjakan oleh seorang anggota organisasi. Oleh karena itu,
dalam sebuah perusahaan perlu dibuat deskripsi pekerjaan dari tiap-tiap jabatan yang ada pada perusahaan tersebut. Dengan adanya deskripsi pekerjaan diharapkan setiap pekerja mengetahui
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Deskripsi pekerjaan pada industri ini adalah sebagai berikut.
1. Direktur
Direktur bertanggung jawab untuk mengatur keseluruhan fungsi dan kelancaran seluruh kegiatan perusahaan pada seluruh bagian, yang meliputi kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, serta mengawasi manajer dan staf yang berada di bawahnya. Direktur pada
Manajer Manajer Keuangan
Pegawai Pemasaran
Staff Administrasi Direktur
Pengemasan
Karyawan Produksi
63
industri manisan ini juga mencakup bagian produksi, yang bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan pelaksanaan seluruh kegiatan produksi, pengadaan dan ketersediaan bahan baku
dan bahan pembantu dalam pembuatan produk, pengawasan kualitas bahan baku dan produk, pemeliharaan dan perawatan mesin-mesin yang digunakan dan mengontrol kelancaran distribusi
produk, serta penelitian dan pengembangan produk agar mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sasaran.
3. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran bertugas mengelola keseluruhan kegiatan pemasaran mencakup pencarian peluang-peluang pasar danbauran pemasaran, seperti pengorganisasian kegiatan-
kegiatan promosi penjualan, penjualan, dan kerja sama dengan mitra.
4. Manajer Keuangan dan Administrasi
Manajer keuangan dan administrasi bertanggung jawab untuk mengatur berbagai hal yang terkait dengan penjualan, pembuatan strategi harga, dan pembukuan data-data perusahaan.
5. Staf Pemasaran
Staf pemasaran bertugas untuk memasarkan produk, melaksanakan strategi pemasaran yang telah ditetapkan, dan menjalankan kegiataan promosi.
6. Staf Logistik
Staf logistik bertugas mengelola pendistribusian produk dan mengatur pengadaan dan pengelolaan bahan baku.
7. Staf Administrasi dan Keuangan
Staf administrasi dan keuangan bertugas melaksanakan dan mengelola kegiatan pencatatan keuangan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Staf administrasi dan keuangan
bertugas melaksanakan dan mengawasi kegiatan pencatatan administrasi kantor dan operasional perusahaan.
4.2.6 Analisis Lingkungan
Environment atau lingkungan adalah daerah di sekitar industri yang mengalami dampak
akibat adanya kegiatan industri. Proses produksi umumnya menghasilkan limbah yang mengakibatkan pencemaran. Pencemaran pada setiap proses produksi tidak dapat dihilangkan atau
dihindari tetapi pencemaran ini dapat dikendalikan sehingga menimbulkan dampak yang seminimal mungkin. Limbah merupakan hasil dari proses yang terjadi di dalam industri yang dapat
bersifat merugikan ataupun menguntungkan. Pencemaran pada setiap proses produksi tidak dapat dihilangkan atau dihindari tetapi pencemaran ini dapat dikendalikan sehingga menimbulkan
dampak yang seminimal mungkin. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengendalian pada sumbernya. Setelah sumber pencemarnya diketahui, maka dilakukan pengenalan sifat dan
karakter pencemar tersebut. Kemudian masing-masing sumber pencemar tersebut dimasukkan dalam suatu daftar dan dilakukan pengelompokan sesuai dengan karakter pencemarannya. Dari
setiap proses produksi di dalam industri pasti menghasilkan limbah, baik yang bersifat merugikan ataupun menguntungkan. Limbah yang sifatnya merugikan dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran. Pencemaran pada tiap tahap proses produksi tidak dapat dihilangkan atau dihindari tetapi pencemaran dapat dicegah sehingga menimbulkan dampak yang seminimal mungkin.
Studi aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan hidup rencana bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara layak atau sebaliknya. Studi aspek
lingkungan hidup dilakukan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL. AMDAL dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri.
AMDAL harus mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku mengenai lingkungan
64
hidup setempat studi AMDAL dilakukan. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 17 Tahun 2001, tentang jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib
dilengkapi AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan oleh kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan
tidak mengindahkan kelestarian alam sekitarnya Pramudya, 2001. AMDAL terdiri dari 5 dokumen, yaitu PIL Penyajian Informasi Lingkungan, KA Kerangka Acuan, ANDAL Analisis
Dampak Lingkungan, RKL Rencana Kelola Lingkungan. Tujuan studi AMDAL adalah untuk meminimumkan dampak negatif dan mengoptimalkan
dampak positif, maka segenap upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan uraian kegiatan yang dilakukan oleh pabrik, maka komponen kegiatan yang diperkirakan
menimbulkan dampak dibagi menjadi tiga tahap. Pada tahap prakonstruksi, tahap konstruksi, tahap operasional dan tahap pasca operasi. Dari setiap tahap ini dilakukan analisis dan penanganan
terhadap setiap limbah yang dihasilkan. Untuk penyusunan AMDAL perusahaan menggunakan jasa konsultan yang memiliki sertifikat AMDAL A dasar-dasar AMDAL atau B penyusun dan
perusahaan menggunakan ahli di bidang cokelat batangan. Pemanfaatan limbah akan dapat menunjang pada peningkatan pendapatan industri.
Industi manisan stroberi menghasilkan limbah berupa limbah padat, cair, dan gas. Namun jumlah limbah yang dihasilkan relatif kecil dan tidak membahayakan. Limbah padat yang
dihasilkan dari industri ini berasal dari proses pemotongan dan pembersihan buah stroberi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan manisan stroberi. Limbah padat ini tidak tergolong
limbah berbahaya bagi lingkungan. Selain limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi, kemasan yang digunakan untuk mengemas produk dan kemasan yang berasal dari bahan baku
yang digunakan, seperti kemasan gula pasir dan Natrium metabisulfit juga dapat menjadi sumber limbah padat industri. Misalnya kemasan produk yang cacat ataupun rusak dan kemasan gula pasir
yang telah habis akan menjadi potensi dihasilkannya limbah padat. Limbah berupa kemasan akan ditampung dan dibuang secara berkala ke tempat pembuangan samapah ataupun dikumpulkan
untuk kemudian dijual ke pengrajin sampah kemasan. Pencegahan, penanggulangan dampak negatif dari proses produksi dan pengembangan
dampak positif sebagai upaya penanganan dampak dapat dilakukan sebagai berikut : 1.
Pencegahan dengan menggunakan bahan baku yang tidak atau kurang menghasilkan limbah berbahaya dan beracun yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia.
2. Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan selama kerja, serta menjaga produk agar tetap
higienis, pekerja diberi pakaian khusus, hair net, sarung tangan, dan masker selama bekerja. 3.
Limbah cair hasil dari sisa proses produksi dan sisa pencucian alat atau mesin, serta air kegiatan domestik karyawan akan dialirkan ke saluran air limbah kawasan untuk selanjutnya
diolah sebelum dibuang ke badan air penerima. 4.
Limbah padat yang dihasilkan dari sisa adonan yang tercecer sebaiknya dikumpulkan kembali dalam suatu tempat, selain itu dapat dilakukan pencegahan penceceran dengan melakukan
proses produksi dengan hati-hati oleh pekerja. Untuk bahan kemasan bahan baku dan bahan penolong dapat digolongkan menjadi dua, yaitu bekas kemasan bahan tidak berbahaya dan
bekas kemasan bahan berbahaya. Bahan kemasan yang tidak berbahaya seperti kertas dan plastik tersebut dikumpulkan di dalam gudang dan secara berkala akan diambil oleh pembeli,
sedangkan untuk botol dan jerigen bahan akan dikembalikan kembali kepada pemasok. Bekas kemasan bahan yang berbahaya dikumpulkan ke tempat khusus dan dikirim ke Pusat
Penanganan Limbah Industri PPLI.
65
4.2.7 Analisis Finansial