53
4.2.4.4 Penentuan Tata Letak dan Ruang Pabrik
Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendirian suatu industri. Pemilihan lokasi yang tepat akan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
efisisensi perusahaan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, pasokan tenaga
kerja, dan fasilitas transportasi Husnan dan Muhammad, 2005. Suatu industri yang lokasinya tidak tepat akan menghadapi persoalan yang terus menerus
dan tidak terselesaikan, terutama dalam menghadapi persaingan sehingga kelangsungan hidup dan stabilitas industri tersebut akan selalu mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh
keputusan yang tepat dalam penentuan lokasi, maka perlu dilakukan pengkajian berbagai faktor yang mempengaruhinya. Lokasi industri yang tepat dapat melayani proses-proses baru,
perkembangan teknologi, dan dapat menampung kemungkinan-kemungkinan perluasan industri. Dalam studi ini tidak dilakukan penentuan alternatif lokasi dan perangkingan prioritas
secara khusus untuk penentuan lokasi pendirian industri manisan stroberi. Pemilihan lokasi pendirian industri manisan stroberi ditetapkan di daerah Ciwidey, Bandung.. Alasan pemilihan
lokasi di daerah tersebut antara lain berdasarkan faktor kedekatan dengan salah satu sumber bahan baku yaitu buah stroberi segar dari perkebunan stroberi di Ciwidey, karena stroberi merupakan
komoditi yang memiliki umur simpan yang rendah. Selain itu pendirian industri di dekat sumber bahan baku diharapkan dapat memperkecil biaya transportasi, tersedia sumber daya manusia yang
cukup, infrastruktur mendukung, dan dekat dengan target pasar dan pemasaran. Ketersediaan sumber daya manusia pun menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Pasokan sumber
daya yang kompeten dan tenaga kerja tersedia dalam jumlah memadai. Dengan adanya industri manisan stroberi ini, tenaga kerja yang ada di daerah tersebut dapat terserap dan mampu
mengurangi tingkat penggangguran. Faktor berbagai biaya seperti biaya transportasi pemasaran, biaya pembelian lahan, dan pembangunan lahan yang lebih rendah. Selain itu, di daerah ini
memiliki kekurangan, yaitu kondisi jalan yang tidak terlalu lebar untuk dilalui oleh kendaraan yang besar sehingga dapat mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk distribusi bahan baku dari
dan produk jadi menjadi lebih lama.
4.2.4.5 Perencanaan Tata Letak dan Kebutuhan Ruang Pabrik
Perencanaan tata letak sangat dibutuhkan dalam rangka pendirian suatu pabrik, karena hal ini berhubungan dengan penyusunan letak mesin, peralatan-peralatan produksi, dan ruangan-ruangan
dalam pabrik. Pada tahapan proses pendirian industri manisan stroberi, penentuan desain tata letak menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan karena akan membuat proses produksi dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini mengacu pada Heizer dan Render 2004 yang menyatakan bahwa tata letak merupakan salah satu strategi wilayah yang akan menentukan
efisiensi operasi dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah perusahaan mendapatkan strategi yang mendukung perbedaan, harga yang rendah atau respon.
Menurut Purnomo 2004 perancangan tata letak pabrik dapat meminimumkan elemen- elemen biaya, seperti biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan, mesin, maupun
fasilitas produksi lainnya, biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perawatan mesin, dan biaya penyimpanan produk jadi. Beberapa prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai berikut : 1.
Prinsip integrasi total, seluruh elemen produksi yang ada merupakan satu unit operasi yang besar.
2. Prinsip minimal jarak perpindahan bahan guna meningkatkan waktu produksi.
54
3. Prinsip aliran proses kerja, diusahakan menghindari gerakan balik back tracking gerakan
memotong cross movement dan kemacetan dalam aliran kerja. 4.
Prinsip pemanfaatan ruang, mempertimbangkan dimensi dan tidak sekedar mempertimbangkan luasnya.
5. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja, tata letak yang baik adalah tata letak yang mampu
menjamin kepuasan dan keselamatan kerja. 6.
Prinsip fleksibilitas, suatu tata letak harus fleksibel untuk diadakan penyesuaian atau pengaturan kembali dalam usaha mengimbangi perkembangan perusahaan.
Industri manisan stroberi memproduksi satu jenis produk yaitu manisan stroberi praline. Oleh karena itu, tipe tata letak yang digunakan adalah tipe produk. Layout by Product adalah cara
pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam suatu departemen tertentu atau khusus. Suatu produk dapat diproduksi sampai selesai di dalam departemen tersebut,
dan tidak perlu dipindah-pindahkan ke departemen yang lain. Dalam Layout by Product, mesin- mesin atau alat bantu disusun menurut urutan proses dari suatu produk. Produk bergerak secara
terus menerus dalam suatu garis perakitan. Layout by Product akan digunakan apabila volume produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak dan sangat sesuai untuk produk yang
kontinyu. Tujuan dari Layout by Product pada dasarnya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksi, sehingga pada
akhirnya terjadi penghematan biaya Purnomo, 2004. Ruangan yang terdapat di industri manisan stroberi ini antara lain
ruang pencucian, ruang perendaman, ruang pemasakan larutan, ruang oven, laboratorium, gudang bahan baku dan bahan
penunjang buah stroberi dan gula, ruang pengemasan, gudang produk jadi, ruang utilitas, unit sanitasi, kantor, musholla dan toilet
. Luas ruang produksi adalah sekitar 676 m
2
.
Tabel 12. Kebutuhan Luas Ruangan Pabrik
NO Keterangan
Luas m²
Kelonggaran 50 m²
Total m² 1
Pencucian Pemotongan 16
8 24
2 Area Perendaman
20 10
30 3
Area Pemasakan Larutan 18
9 27
4 Area oven
18 9
27 5
Sanitasi 13
6.5 19.5
6 Gudang Gula
16.5 8.25
24.75 7
Pengemasan 16
8 24
8 Gudang Produk
16 8
24 9
Laboratorium 13
6.5 19.5
10 Utilitas
16.5 8.25
24.75 11
Kantor 26
13 39
12 Musholla dan Toilet
13 6.5
19.5 13
Koridor 24
12 36
14 Area Parkir
170.5 85.25
255.75 15
Lahan Kosong 54
27 81
Total m² 34
675.75
55
Tabel 13. Kebutuhan Luas Ruangan
NO Keterangan
Luas m² 1
Ruang Produksi 108
2 Ruang Non Produksi
231 3
Lain-lain 336.75
Total 675.75
Terdapat beberapa pola aliran bahan dalam ruang produksi, yaitu : pola aliran garis lurus jika proses produksinya pendek dan sederhana, pola aliran bentuk “L” jika terdapat keterbatasan
pada besar gedung, pola aliran bentuk “U” jika aliran masuk dan keluar pada lokasi yang sama, pola aliran bentuk “O” jika bahan baku dan produk ditempatkan pada satu ruang, dan pola aliran
bentuk “S” zig zag jika aliran produksi panjang. Aliran bahan yang lancar secara otomastis akan mengurangi biaya dan akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Pola aliran bahan dalam ruang
produksi untuk memproduksi manisan stroberi adalah pola aliran bahan berbentuk garis lurus yang bertujuan untuk mengefisienkan waktu dan pergerakan. Analisa aliran bahan sangat diperlukan
dalam merancang suatu tata letak industri atau pabrik. Penentuan aliran bagi manajemen, material, aliran bahan, distribusi fisik dan logistik merupakan salah satu langkah dalam perencanaan
fasilitas yang sangat penting terutama penentuan pola aliran bahan.
Gambar 14. Diagram Keterkaitan Aktivitas
56
Tabel 14. Tabel Nilai TCR Total Closeness Ratio
NO Kegiatan
Nilai TCR Peringkat
1 Pencucian dan Pemotongan
331 4
2 Perendaman
342 3
3 Pemasakan Larutan Gula
367 1
4 Oven
349 2
5 Pengemasan
128 8
6 Laboratorium
146 6
7 Ruang Utilitas
138 7
8 Gudang Gula
192 5
9 Kantor
11 11
10 Sanitasi
108 9
11 Musholla dan Toilet
16 10
Penentuan tata letak pabrik dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antar aktivitas, kemudian menentukan kebutuhan luas ruang dan alokasi area. Untuk menganalisis keterkaitan
antar aktivitas, perlu ditentukan derajat hubungan aktivitas. Derajat hubungan aktivitas dapat diberi tanda sandi A absolutely important dikarenakan proses pencucian dan pemotongan buah
stroberi harus dekat dengan proses perendaman. Ruang perendaman juga harus dekat dengan ruang pemasakan larutan gula dan gudang gula. Ruang Perendaman harus dekat dengan ruang
Oven sehingga buah setelah direndam dalam larutan gula, dapat segera dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan. Selain itu juga harus dekat dengan ruang pengemasan, agar manisan stroberi
setelah dikeringkan di oven dapat segera dikemas dalam kemasan produk. Ruang Laboratorium dan Sanitasi sifatnya O ordinary namun ditempatkan dekat dengan ruang proses produksi.
Perancangan tata letak pabrik didasarkan atas diagram alir proses produksi dan diagram keterkaitan aktifitas yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya tata letak pabrik disusun
dengan denah yang efektif dan efisien serta disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Keefektifan dan keefisienan perancangan pabrik ini diperoleh dari minimalnya jarak perpindahan bahan,
keteraturan tempat kerja, dan runutnya aliran proses. Kebutuhan luas ruang produksi tergantung pada jumlah mesin dan peralatan, tenaga kerja atau operator yang menangani fasilitas produksi,
serta jumlah dan jenis sarana yang mendukung kegiatan produksi.
57
Gambar 15. Gambar Desain Tata Letak Ruang Industri Manisan Stroberi
58
4.2.5 Analisis Manajemen dan Organisasi
Management atau manajemen berfungsi melibatkan perencanaan, pengorganisasian
kepurusan pengendalian terkemuka pembuatan area bisnis dalam pemasaran, produksi, penjualan, riset dan pengembangan, sumber daya manusia, keuangan, operasi, dan sebagainya. Manajemen
mencakup strategi dan aplikasi bisnis. Manajemen puncak mengambil semua keputusan utama dan penting dengan tujuan membawa perusahaan kea rah yang lebih baik sesuai visi dan misi
perusahaan.
4.2.5.1 Aspek Legalitas
Tiap perusahaan atau industri yang didirikan haruslah mendapatkan pengakuan secara hukum dari pihak terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Pengakuan atau legalitas suatu
perusahaan bertujuan untuk mengetahui keberadaan industri tersebut, memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan mendapatkan dukungan serta terikat pada kebijakan yang
berlaku di lokasi pendirian perusahaan. Dalam melegalisasi pendirian suatu industri perlu dibentuk menjadi suatu badan usaha, begitu pula dengan industri manisan dan manisan stroberi yang akan
didirikan.
1. Badan Usaha
Bentuk badan usaha dari industri manisan dan manisan stroberi yang didirikan adalah Comanditaire Venootschap
CV Karakteristik CV yang tidak dimiliki Badan Usaha lainnya
adalah: CV didirikan minimal oleh dua orang, dimana salah satunya akan bertindak selaku Persero Aktif persero pengurus yang nantinya akan bergelar Direktur, sedangkan yang lain akan
bertindak selaku Persero Komanditer Persero diam. Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atas Perseroan. Dengan demikian, dalam hal terjadi
kerugian maka Persero Aktif akan bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta pribadinya untuk mengganti kerugian yang dituntut oleh pihak ketiga. Sedangkan untuk Persero
Komanditer, karena dia hanya bertindak selaku sleeping partner, maka dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan
. Pemilihan bentuk badan usaha berupa CV dikarenakan industri manisan dan manisan stroberi yang akan didirikan memiliki
kapasitas produksi yang tergolong kecil, dengan jumlah pekerja dan manajemen yang relatif sedikit.
Perusahaan manisan stroberi yang didirikan bernama Departemen Teknologi Industri Pertanian yang diberikan oleh salah seorang pemegang saham. Pendirian perusahaan ini
merupakan salah satu langkah dalam pemanfaatan bahan baku lokal yang tersedia sangat banyak di Indonesia dan menghasilkan produk bernilai tambah pada komoditi pertanian. Visi dan Misi
Departemen Teknologi Industri Pertanian adalah sebagai berikut.
Visi:
Menjadi program studi yang unggul dan bertaraf internasional dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam bidang teknologi dan manajemen agroindustri.
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
agroindustri dengan sasaran pada :
1. Perbaikan berkelanjutan terhadap kualitas pendidikan yang mencakup aspek SDM, sarana dan
prasarana, kurikulum proses pembelajaran dan penilaiannya, dan pengelolaan serta pelayanan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas.